29. 🥀🥀

37 1 0
                                    

Myung Hee Pov

Sesuai yang dikatakan oleh Daniel Oppa tadi malam, sekarang pemakaman anak yang bernama Kim Yoojin itu berlangsuang dengan rasa haru yang sangat mendalam, semua suster dan dokter yang pernah menanganinya pun turut mengantarkannya ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Aku yang melihat Daniel Oppa yang berdiri dengan tatapan kosong ke arah kuburannya Yoojin, dia menatap lekat batu nisan bewarna putih itu. Aku pun menghampiri Daniel Oppa.

"Oppa" bukannya menjawab, dia hanya melihatku sekilas saja dan kembali fokus menatap kuburan Yoojin.

"Oppa, ayo kita pergi" ucapku, namun tidak direspon olehnya. "Oppa, Jiwoon sedang tidur du mobil sekarang. Tidak baik meninggalkannya sendiri dan begitu lama" ucapku lagi, namun dia hanya menatapku dingin.

"Kalau lo mau pergi, silahkan" perkataan yang dja ucapkan sedikit menusuk hatiku, tapi aku hanya bisa sabar karena melihat situasi.

"Tapi Opp-"

"KAN SUDAH GUE BILANG TADI! KALAU LO MAU PERGI, SILAHKAN!!! JANGAN SAMPAI GUE MENGULANGI PERKATAAN YANG SAMA!!"

'Deg'

Dengan seketika aku mematung mendengar kata katanya, dan aku yakin semua tatapan pastu tertuju kepadaku. Aku menatap Daniel Oppa yang sudah mengalihkan tatapannya ke arah lain, dan aku bisa melihat ada raut wajah menyesal terukir di wajahnya. Air mataku mulai menggenangi mata.

"Baiklah, aku pergi" dengan suara sendu aku pun mengucapkan kalimat itu dan pergi. Dengan langkah cepat aku meninggalkan pemakaman itu, dan disertai dengan air mata yang sudah membanjiri pipiku.

"NOONA!!"

Aku tau teriakan itu, aku menatap Jiwoon yang berdiri di luar mobil. Seketika aku menghapus air mataku dan tersenyum kepadanya. Dengan lucunya dia berlari menyeberangi jalan, dia tersenyum. Aku pun berjalan ke arahnya, dan sampai pada saat aku tak sengaja melihat sebuah mobil datang dari arah kanan dengan kecepatan yang sangat kencang. Aku mempercepat langkahku ke arah Jiwoo, di dalam benakku hanya ada kata 'selamatkan Jiwoon'.

'IIIITTCCCCHH!!!'




'BRAK'






'BUGH'





Aku merasakan sakit disekujur tubuhku, tatapanku sayu menatap Jiwoon yang terduduk di seberang jalan sambil menangis. Di dalam banakku aku merasa lega karena dia tidak kenapa kenapa. Tapi di dalam hatiku, aku merasa takut akan meninggalkan semua orang yang ku sayang.

Samar samar aku mendengar suara seseorang memanggil namaku, aku hanya bisa tertidur di atas aspal yang dingin ini tanpa bergerak sedikit pun.

"myunghee gwaenchana?"

"Myunghee- ya"

Aku tau itu suara siapa. Aku melihat dengan ratapan yang sudah mulai buram ke arah Daniel Oppa yang tengah memangku kepalaku, aku hanya bisa tersenyum. Dan pada akhirnya semuanya gelap.


🥀

Daniel Pov

Setelah membentaknya, gue merasa sangat merasa bersalah kepada diri sendiri. Gue tidak bisa menatap wajahnya yang sekarang gue yakin wajah itu menuh dengan aura kekecewaan.

"Baiklah, aku pergi"

Setelah dia mengatakan itu, hati gue tersentak dan tatapan gue beralih kepadanya yang tengah berjalan menjauh. 'Mianhae'. Namun tak berselang lama setelah itu, aku me dengar suara mobil meremmendadak yang diselingi dengan bunyi seseorang berteriak.

"NOONA!!!"

Suanra itu, dengan tatapan kosong gue melihat ke arah jalan Raya yang sudah di kerumuni banyak orang. Seketika pikiran gue jadi kosong, gue takut kehilangan orang yang gue sayang untk kedua kalinya. Dengan langkah berlari kencang, gue pun menghampiri lokasi kerumunan itu. Tapi sebelum itu, gue melihat Jiwoon terduduk di pinggir jalan. Seketika mataku menatap Myunghee yang tergeletak di aspal yang panas itu dalam keadaan berlumuran darah.

'Deg'

Seketika gue panik, dengan segera gue menghampiri Myunghee dan memangku kepalnya.

"Myunghee, gwaenchana?"

Gue tidak mendapat jawaban, tapi gue melihat mata Myunghee hanya menatap nanar kearah gue. Tak berseling lama gue melihat Myunghee tersenyum.

"Jangan tersenyum seperti itu" pinta gue, tapi dengan seketika mata Myunghee tertutup yang diselingi air mata yang mengalir di sela matanya.

"Andwae, Myunghee-ya. Ireona!!" dengan panik aku pergi arah mobil dan mengambil perlengkapan dokter. Pertama gue periksa denyut jantungnya, gue tidak merasakan denyutnya. "Ya! Bantu Gue! Kenapa kalian cuma melihat! Dokter Kim! Panggil ambulans, sekarang!" Semua dokter disana pun turun tangan menangani Myunghee, gue melihat keadaan Myunghee seperti ini seakan akan gue berpikir bahwa nasib Myunghee bakalan sama seperti Boona.

"Hy-Hyung~"

Gue mendengar suara bergetar itu dan gue baru ingat kalau Jiwoon ada di pinggir jalan. Dengan cepat gue menghapiri Jiwoon dan memeluknya erat.

"Gwaenchana~ Oh. Jangan dipikirkan, Noonamu akan baik baik saja" ucap gue menenangkan pikiran Jiwoon.

"Mianhae, jongmal mianhae Hyung~. Semuanya salah Jiwoon, seharusnya Jiwoon tidak memanggil Noona dan tidak sembarangan saja menyebrang jalan" ucapnya yang masih dalam pelukanku.

"Tidak, kamu tidak salah" ucap gue dan semakin mempererat pelukanku.







.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.




Hai semuanya..
💙💙💙💙

Maaf kalau Typonya berserakan...
🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻🙏🏻


Sampai ketemu di Part selanjutnya....

See you... 💙💙💙

Know Me Far Away || Kang Daniel✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang