Bab 1

2.1K 172 43
                                    

Hari itu sama seperti hari Minggu lainnya. Kim Taehyung keluar dari sebuah mini market. Ia membuka bungkus permen lolipop rasa stroberi yang baru saja dibelinya dan mengemutnya.

Taehyung berjalan dengan tergesa-gesa. Bosnya bukanlah seseorang yang sabar, malah lelaki gemuk itu adalah seseorang yang banyak menuntut macam-macam dari semua anak buahnya. Taehyung sudah ikut bekerja dengan sang bos sejak ia masih berumur sepuluh tahun. Kedua orangtua Taehyung wafat setahun sebelumnya. Ketika itu Taehyung sudah terbiasa hidup di jalanan tanpa tahu apa yang akan terjadi esok hari. Ia seringkali dianiaya oleh berandalan-berandalan yang lebih tua darinya, hingga pada suatu hari bosnya menemukannya terkapar di sebuah gang setelah ia dipukuli habis-habisan oleh sekelompok preman. Bosnya lantas memungut Taehyung dan memberikan bocah malang tersebut tempat yang bisa disebutnya rumah.

Benak Taehyung dipenuhi oleh berbagai hal sehingga ia tak melihat jalanan di depannya. Tiba-tiba saja bahunya menyenggol seseorang dengan sangat keras.

"Maaf," Taehyung spontan meminta maaf. Ia melirik gadis yang ditubruknya barusan. Si gadis juga terlihat sama kagetnya seperti Taehyung.

"Tak apa." Si gadis tersenyum.

Taehyung terkesima. Gadis yang dilihatnya itu mungkin merupakan gadis tercantik yang pernah ia lihat dalam hidupnya. Senyuman si gadis terlihat begitu indah sehingga membuat seluruh waktu dalam dunia Taehyung seakan-akan berhenti saat itu juga.

Taehyung tersenyum dengan sendirinya.

Gadis cantik tadi meneruskan jalannya. Taehyung memutar leher untuk memandangi si gadis. Ia menimbang-nimbang, haruskah ia mengejar gadis itu? Mungkin mereka takkan pernah bertemu lagi jika ia membiarkan momen ini berlalu begitu saja.

Taehyung mengedikkan kepala. Ini bukan waktunya untuk bermain-main. Taehyung mengingatkan dirinya. Untuk terakhir kalinya, Taehyung memandang gadis tadi sebelum si cantik itu menghilang di belakang gang di samping mini market.


……………………………………..........................................

Taehyung mengetuk-ngetuk ujung sepatunya ke atas lantai. Ia duduk sambil mendengarkan musik dari telepon genggam milik Jungkook. Jungkook dua tahun lebih muda dari Taehyung. Hubungan mereka sangatlah erat-----jauh lebih dekat dari siapapun yang bekerja di sana. Sama seperti Taehyung yang telah kehilangan kedua orangtuanya, Jungkook juga sudah menjadi yatim-piatu sebelum ia 'diadopsi' oleh bos mereka. Taehyung sangat menyayangi dan memerhatikan Jungkook layaknya seorang saudara kandung.

Tuan Bang masuk ke dalam ruangan, diikuti oleh Namjoon-----tangan kanan kepercayaannya. Ia melirik Taehyung dan Jungkook yang langsung berdiri dari atas sofa begitu ia datang. Pria gendut tersebut memberi kode agar kedua pemuda tampan itu mendekat.

Tuan Bang duduk di atas kursi kerjanya. Namjoon menyerahkan sebuah amplop besar berwarna cokelat pada bosnya. Tuan Bang kemudian melemparkan amplop tersebut ke atas meja di depannya.

"Ini tugas kalian selanjutnya." Tuan Bang membuka mulut. "Pemilik XX Club ini berhutang 10 milyar won padaku. Kalian harus mendapatkan uangnya malam ini juga. Tak peduli bagaimanapun caranya. Lakukan apa saja yang harus kalian lakukan agar si brengsek itu membayar hutangnya."

Taehyung membuka amplop cokelat tadi dan membaca apa yang tertulis di dalam dokumen tadi. Jungkook ikut melirik dari samping.

"Bawalah anak buah sebanyak yang kalian perlukan." Tuan Bang menyuruh Taehyung dan Jungkook untuk segera pergi.


……………………………..................................................

XX Club adalah sebuah klub malam yang sangat populer di daerah Gangnam. Dua puluhan orang lebih berdiri mengantri di luar pintu masuk klub. Dua orang centeng yang berjaga-jaga di depan pintu bersiaga untuk mengatasi siapapun yang terlihat akan membuat masalah di sana. Namun kedua tukang pukul tadi bukanlah tandingan untuk Taehyung. Begitu ia tiba, langsung dihantamnya kepala para tukang pukul itu tanpa tedeng aling-aling. Meskipun Taehyung tak pernah belajar ilmu bela diri, ia bukanlah seorang pengecut. Kehidupan yang keras di jalanan telah membentuknya menjadi seseorang yang piawai dalam menjontos orang. Taehyung tak pernah segan menghajar siapapun yang menghalanginya.

TEARS: Drawing Our Moments | Vyoon FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang