Tidak butuh waktu lama bagi Taehyung untuk menyadari bahwa Yoona pasti kembali ke Seoul. Malam itu juga Taehyung menyetir ke ibukota yang telah lama ia tinggalkan. Pasti ada alasan mengapa Yoona meninggalkannya. Taehyung sangat yakin Jaehee ada di balik semua ini. Iblis itu pasti telah berbuat sesuatu pada Yoona.
Taehyung mengemudikan mobilnya seakan-akan ia tengah dikejar-kejar oleh setan. Mula-mula ia mengunjungi rumah Taeyeon, tapi rumah itu gelap dan kosong.
Saat ia tiba di XX Club, Taehyung tak mengindahkan para centeng yang berjaga-jaga di pintu masuk. Ia membabi buta menghajar siapapun yang menghalanginya.
Tetapi para centeng itu sudah bersiap-siap menyambut kedatangannya. Mereka menyetrumnya dengan pistol listrik. Taehyung pun rubuh seketika. Mereka menyetrumnya berkali-kali tanpa memedulikan sang korban sudah kejang-kejang meregang nyawa sampai memuntahkan isi perutnya. Taehyung tak tahu berapa lama ia disetrum, namun sekujur tubuhnya sakit dan ia menjadi lumpuh. Ia bahkan tak bisa menggerakkan ujung jarinya sedikitpun.
Namun Taehyung beruntung. Dalam keadaan sekarat seperti itu, Taeyeon memergoki para penjaga menyeret tubuhnya ke dalam ruang penyiksaan. Beberapa jam sebelumnya, tanpa ada angin atau apapun, Jaehee menugaskan Taeyeon untuk kembali bekerja di XX Club dan meninggalkan kelab neraka di Dogog-dong. Saat melihat Taehyung, mengertilah Taeyeon apa sebabnya setan itu berubah pikiran. Alasannya cuma ada satu....
"Hentikan!" Taeyeon mendorong salah satu dari dua orang centeng yang hendak menghajar Taehyung menggunakan pemukul listrik. "Apa kalian ingin membunuhnya?" Ia berteriak.
Woosik adalah salah satu penjaga di sana, ia menahan rekan-rekannya yang berniat untuk menghalau Taeyeon. Sudah lama ia merasa iba pada Taeyeon. Lelaki itu berkata, "bawa temanmu pergi. Suruh dia jangan kembali lagi. Kwon Sajangnim tak peduli dia hidup atau mati. Tapi lain kali, temanmu ini pasti akan mati jika berani datang lagi."
Taeyeon buru-buru berlutut untuk memeriksa keadaan Taehyung. Wajahnya pucat pasi melihat Taehyung yang tampak begitu kesakitan, tapi ia bersyukur lelaki itu masih hidup. "Taehyung ssi, kau bisa mendengarku?"
"Yoona..., di mana Yoona? Apa dia baik-baik saja? Aku harus menyelamatkannya...." Taehyung mencengkeram dadanya yang sakit luar biasa.
Taeyeon terduduk lemas. Jadi benar dugaannya, Jaehee berhasil menemukan dan membawa Yoona kembali ke Seoul....
"Kau takkan menemukan Yoona di sini." Cuma itu yang bisa Taeyeon katakan. Ia mengeluarkan ponselnya dan menelepon seseorang.
"Jungkook ssi, ini aku." Taehyung mendengar Taeyeon berbicara dengan adik angkatnya. "Aku membutuhkan bantuanmu."
………………………………………………................................
Taehyung menginap di rumah Taeyeon malam itu. Jungkook dan Taeyeon duduk menemaninya di atas ranjang.
Taehyung memandang sekitarnya. Ia berada di kamar Yoona. Semua tentang Yoona ada di sana. Semua barang yang tak sempat gadis itu bawa ke Daegu ada di sana. Bahkan semua bunga yang pernah Taehyung berikan untuknya masih ada di kamar itu, layu dan kering di atas vas. Taehyung bahkan bisa mencium harum parfum favorit Yoona yang masih berbekas di udara.
Segala yang dilihatnya hanya membuat hati Taehyung semakin nyeri. Ia menutupi wajahnya dengan lengannya, ia tak sanggup menahan kepedihan yang merajam hatinya. Taehyung diam-diam mengalirkan airmata.Jungkook dan Taeyeon saling menatap dengan sedih.
"Jaehee pasti membawa Yoona ke rumahnya." Taeyeon memecahkan kesunyian.
Taehyung tak menjawab namun tangannya terkepal keras.
"Kau harus bersabar, Taehyung ssi." Taeyeon merasa kasihan pada lelaki muda yang tengah berbaring di atas ranjang saudarinya itu. "Aku pasti akan membantumu menemui Yoona."
KAMU SEDANG MEMBACA
TEARS: Drawing Our Moments | Vyoon Fanfic
FanfictionCinta tidak pernah salah. Taehyung mengira cintanya akan membuat Yoona bahagia, tapi ia keliru. Cintanya malah menjungkir-balikkan dunia mereka. Apa jadinya kalau seorang suruhan mafia jatuh cinta pada seorang gadis yang tidak memiliki apa-apa? Itul...