Bab 28

477 73 45
                                    


Beberapa minggu belakangan ini Yoona merasa lemas dan tak enak badan. Pagi ini saja ia sudah muntah-muntah beberapa kali.

Yoona mengelap bibirnya dan termenung. Cepat-cepat ia menengok kalendar di dinding dan terhenyak. "Mungkinkah?"



............................................................................



Petang itu rumah kontrakan mereka sepi. Taeyeon pergi mengunjungi Seohyun di rumah sakit dan Soo-In masih belum pulang dari sekolahnya. Di sana hanya ada Yoona dan Taehyung yang baru pulang dari pekerjaan barunya di pabrik.

Yoona melingkarkan kedua lengannya di perut Taehyung dan memeluk lelaki itu dari belakang ketika mereka berdua berdiri di atas balkon. Taehyung menolehkan kepala dan tersenyum. "Kau romantis sekali malam ini."

Yoona menaruh pipinya di punggung Taehyung. "Taehyung ah, kau akan marah tidak jika aku bilang aku baru saja jatuh cinta pada orang lain?"

Taehyung spontan membalikkan badan. Ia menyilangkan kedua lengannya dan menatap Yoona dengan masam. "Apa maksudmu? Apa kau ingin membunuhku sekarang juga? Atau aku harus lompat dari atas sini biar kau segera menjadi janda?"

Yoona menikmati kecemburuan di wajah suaminya. "Kau tak boleh marah, ya. Ya."

"Aku marah, Yoona. Aku sangat sangat marah."

Yoona tertawa kecil. "Tidak, kau tak mungkin marah padaku atau pada orang itu...."

"Oh, kenapa tidak mungkin?" Taehyung menatap isterinya serius. "Aku takkan membiarkanmu jatuh cinta kepada siapapun juga. Cuma aku yang boleh kau cintai dan sayangi."

Yoona tak sanggup lagi menahan tawanya.

"Mengapa kau tertawa? Kau sedang mencandaiku?"

Yoona menggeleng. "Aku serius. Aku baru saja jatuh cinta pada seseorang. Dan orang itu bukanlah dirimu."

Taehyung menyingsingkan lengan kemejanya. "Siapa dia? Katakan padaku di mana rumahnya, biar kuhajar orang itu."

Yoona menepuk kedua pipi Taehyung dan mencubitnya keras-keras. Suaminya terlihat begitu menggemaskan saat dia marah. "Kau tak boleh marah, apalagi sampai menghajar anakmu sendiri. Aku takkan membiarkannya."

Taehyung membelalak. "Ap-apa kau bilang?" Ia memegangi tangan Yoona dan menatapnya serius. Jantungnya berdebar-debar hebat. "Bilang sekali lagi padaku."

Yoona tersenyum lebar, kedua matanya dipenuhi oleh kebahagiaan. "Sebentar lagi kau akan menjadi seorang ayah. Aku sedang hamil, Tae."

Selama ini Taehyung selalu mengira bahwa hari pernikahannya dengan Yoona adalah saat yang paling membahagiakan dalam hidupnya. Tapi ia salah. Benar-benar salah. Ketika barusan Yoona mengatakan bahwa dia tengah mengandung anaknya, itulah saat yang paling membahagiakan bagi Taehyung.

"Kau tidak bercanda, kan Yoona? Kau sungguh-sungguh?" Taehyung berseru gembira. "Kau benar-benar sedang hamil?"

Yoona mengangguk. "Aku sudah memastikannya ke dokter. Anakmu akan lahir tujuh bulan lagi."

Taehyung spontan mengangkat tubuh Yoona dan memeluknya erat-erat. Tak ada kata-kata yang bisa mengungkapkan kebahagiaan yang dirasakan hatinya saat itu. Kedua mata Taehyung berkaca-kaca haru. "Aku akan menjadi seorang ayah!" Ia berteriak keras-keras agar seluruh dunia tahu.


……………………………………………................................


Taehyung sengaja mengajak keluarga kecilnya, termasuk Jungkook untuk makan malam di sebuah restoran demi merayakan kehamilan Yoona.

TEARS: Drawing Our Moments | Vyoon FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang