34 - Y&I

790 42 3
                                    


Sudah 14 hari semenjak kamu di pindahkan ke indonesia, kamu di pindahkan di rumah sakit tempat kakak kamu Shin won bekerja tentunya di ruangan VVIP, Shin won lah yang selalu memantau kondisimu selama di rumah sakit.

Sebuah pergerakan kecil terlihat pada jari telunjukmu, gerakan pelan itu diiringi oleh kernyitan pelan pada dahimu. Mata yang semual terpejam itu perlahan terbuka, kamu mengerjap beberapa kali sebelum akhirnya terbuka sempurna. Kamu langsung mengawasi keadaan di sekitarmu lewat lirikan kecil, ruangan yang di dominasi warna putih, suara monitor yang berbunyi, dan aroma obat, serta cairan antiseptic yang khas sudah cukup membuatmu tau jika kamu sedang berada di rumah sakit.

Kamu mengernyit saat merasakan tubuhmu yang terasa kaku untuk di gerakan terutama saat kamu mencoba mengerakan beberapa angota tubuhmu, kamu merasakan rasa sakit yang langsung menyerangmu membuatmu berdesis pelan.

" ugh.. " ringismu saat mencoba mengerakan tanganmu.

Ternyata suara ringisanmu itu membuat seseorang yang tidur di sofa terbangun.

Chanyeol yang mendengar sebuah suara itu langsung membuka matanya, matanya langsung menatap ke arahmu, dengan Ekpresi syok, lega, senang, haru dan bahagia secara bersamaan Chanyeol langsung beranjak dan memeluk tubuh kamu dengan erat.

" y/n "

kamu bisa merasakan Chanyeol yang mencium lembut pucuk kepalamu berulang kali sambil mengucapkan kalimat penuh syukur akan keadaanmu yang sudah siuman itu.

kamu hanya menatap Chanyeol yang memeluk tubuh kamu itu ingin rasanya kamu membalas pelukan Chanyeol tapi rasanya tubuh kamu sangan lemas.

" yeol.. " cicitmu pelan.

Chanyeol melepaskan pelukanya dan menangkup wajahmu dengan kedua tanganya, dia langsung menciumi seluruh wajahmu dari kening, mata, hidung, pipi, dan terakhir memberi kecupan singkat di bibir kamu, dia mengelus pipimu pelan dengan jempolnya dan menatapmu dengan tatapan bahagia.

" sayang, ini beneran kamu kan.. aku gak lagi mimpi kan, astaga.. terimakasih tuhan. " Chanyeol mencium kening kamu cukup lama.

" sebentar aku pangilkan dokter dulu ya " kata Chanyeol sambil melangkah keluar dari ruangan kamu.

Kamu menghela nafas pelan dan memejamkan mata kamu.

Beberapa saat kemudian kamu mendengar suara derap langkah kaki dan pintu yang dibuka diikuti suara pakikan wanita paruh baya yang saangat kamu kenali itu, mamah kamu yang kini menangis bahagia melihatmu yang suda sadarkan diri, kamu mengalihkan pandanganmu pada seorang pria berpakaian putih yang tersenyum melihatmu dengan Chanyeol yang ada di belakangnya.

kak Shin won langsung memegang tanganmu dan mengecek denyut nadimu, lalu menyenterkan lampu senter kecil kearah kornea matamu.

" dek, apa kamu bisa mendengarku? kedipkan mata kamu kalau iya " perintah kakak kamu itu.

Kamu mengedipkan matamu pelan.

" apa kamu ngerasain sakit, pusing atau hal tertentu pada bagian tubuh kamu dek "

Kamu kembali mengedipkan mata kamu, kamu memang memaksakan tanganmu untuk bisa bergerak, tapi susahnya bukan main.

" bagian mana aja? " tanya kak Shin won.

" semuanya " jawab kamu dengan suara lirih yang nyaris tidak terdengar. Kak Shin won menganguk sebentar dan kembali mengecek keadaanmu.

" apa kamu ingat siapa wanita yang ada di sebelah kamu? atau aku ?" tanya kak Shon won sambil menunjuk mamah dan dia sendiri secara bergantian.

TIME, Chanyeol imagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang