My Munnah (END)

Bab 04

Unnaryo update 😊

Happy reading 😁
------------

Seorang laki-laki turun dari mobilnya dengan percaya diri tetapi dengan suasana hati yang sangat buruk.
Setelah satu jam lebih melakukan perjalanan membelah jalanan padat ibukota, akhrinya sampai di
Dominous Club & Billiard. Saat memasuki lobi Club ia memberikan kunci mobil pada petugas untuk
memarkirkan mobilnya lalu merogoh dompet yang berada di dalam celananya mengambil uang seratus
ribu lalu memberikannya kepada petugas tersebut.

Kakinya kini melangkah masuk ke dalam club tersebut, pertama kali masuk langsung disambut dengan
suara dentuman khas club, di sebelah kanan ia bisa melihat banyak orang-orang yang sedang melantai
menggoyangkan tubuhnya kesana-kemari mengikuti alur music yang sedang di mainkan oleh DJ,
sedangkan disebelah kiri ia bisa melihat orang-orang yang sedang minum ataupun hanya nongkron-
nongkrong saja bersama temannya.

Ia tidak memperdulikan keadaan yang berada di sekelilinnya sekarang, ia hanya berjalan lurus menuju
lift lantai sepuluh gedung ini. Lantai dimana temannya tengah mengadakan pesta kecil atas
keberhasilanya. Ia masuk ke salah satu ruangan yang udah di booking oleh temannya itu, saat ia masuk
suasananya berebeda dengan lantai bawah disini music yang mengalun lebih menenangkan telinga.
Kemudian ia berjalan menuju teman-temannya yang sudah datang terlebih dahulu.

“Yo baru datang?”

“Gue kejebak macet tadi, lo liat Melvin dimana?”

“Noh, lagi main sama jalang” ujarnya sambil menunjuk salah satu kursi cukup jauh dari posisinya berada.

“Oke, gue Ke Melvin dulu yaa” ucap Ryo meningalkannya sendirian.

Ryo berjalan mendekati Melvin, saat itu pula ia merasa banyak mata yang memperhatikan pergerakannya seoalah Ryo sedang di awasi. Ryo mempercepat jalannya agar cepat sampai pada Melvin. Saat Ryo sampai, ia melihat Melvin yang tengah asyik bercumbu dengan seorang wanita yang pasti tidak
Ryo ketahui namanya dan sepertinya Melvin belum mengetahui kehadirannya disana.

“Gak modal lo main di depan umum kaya gini?”

Bagai tersambar petir disiang bolong Melvin yang tengah asyik bercumbu seketika melepas wanita yang
berada di atas pangkuannya ketika mendengar suara itu, kemudian ia membernarkan letak kemeja yang
sudah kusut dan beberapa kancingg atasnya terbuka. Sedangkan si wanita tersenyum kikuk pada Ryo
sambil membenarkan bajunya yang sudha berantakan pula.

“Sayang, aku ke toilet dulu yaa?” ujar si wanita pada Melvin

“Iya, perlu aku antar?”

“Mau sih tapi kayanya kamu gak bisa yaa? Aku sendiri ajah deh” ucapnya manja sambil melirik ke arah
Ryo. Ryo yang melihat itu hanya bisa mengumpat di hatinya. “Maksudnya apa berbuat itu padanya sementara pasangannya malam itu Melvin dan dia berada tepat di depan matanya. Lagi pula darimana Melvin mendapatkan wanita seperti itu?” lalu Ryo menatap wanita itu dengan sinis.

Melvin mengangguk membenarkan pertanyaan itu “Maaf yaa” ujar Melvin sambil mencium bibir wanitanya yang terlihat kesal melihat Melvin yang tidak bisa mengantarnya ke toilet. Setelah mendapatkan ciuman tersebut si wanita akhirnya meninggalkan mereke berdua tapi sebelum ia pergi si wanita menghentakan kakinya ke lantai dengan keras.

“Lo si ngambekan dia”

“Gue peduli?”

“Dia pacar baru gue dan stop lo ngagetin gue kaya tadi, untung pacar gue gak jatuh” Gerutu Melvin pada
Ryo dan Ryo hanya bisa terkekeh melihat Melvin seperti itu.

“Kok lo baru datang?” tanya Melvin

“Siapa yang nyuruh gue ketemu Tasya? Lo kan. gue tadi ketemu Tasya dulu terus jalan kesini kena macet”