Bab 12

23.3K 427 11
                                    

Happy Reading

Bacanya pelan-pelan aja yaa biar kerasa panjang

Tolong tandi typo

-----------

"Kamu yakin?" tanya Ryo ketika Unna baru saja duduk di meja makan sambil tangannya bergerak lincah mengambil beberapa helai roti ke dalam piringnya, mengambil selai coklat sebagai isian roti lalu dengan sabar mengoleskan selai coklat itu pada lembar demi lembar roti.

Unna menatap Ryo malas, pasalnya daritadi kakaknya bertanya dengan pertanyaan yang sama.

"Kak, harus berapa kali lagi aku jawab pertanyaan itu" ujar Unna sambil meletakan beberapa centong nasi goreng dan telur ceplok dalam piringnya. Unna lebih memilih sarapan nasi daripada sarapan roti, baginya sarapan itu harus mengenyangkan dan tahan lama, tentunya nasi lebih mengenyangkan dan tahan lama daripada roti.

"Kakak gak tega ninggalin kamu ke Bandung kalau kamu belum sembuh?"

"Aku udah sembuh kak"

"Masa?"

"Iya, aku udah sembuh 100 %"

"Kakak gak percaya, muka kamu aja masih bengkak gitu?"

"Bengkaklah, aku baru bangun tidur, cuma cuci muka ama gosok gigi doang terus langsung turun buat sarapan"

"Jorok ih na, masa belum mandi langsung sarapan. Kakak batalin aja kali ya kunjungan cabang di Bandung hari ini buat jagain kamu?"

"Aku laper kak, semalem makan dikit doang. Gak usah di batalin, kak. Karyawan kak Ryo juga butuh kakak. Aku udah sembuh, ruam-ruam di tubuh aku juga udah ilang" ujar Unna menatap Ryomenyakinkan tapi malah Ryo membalasnya dengan tatapan curiga menujurus khawatir.

Unna menghembuskan nafas lelahnya. "Hari ini aku gak pergi kemana-mana, aku tetap di ruamh. Biar kakak gak khawatir, aku tidur dan nonton TV aja di rumah terus kak Ryo berangkat deh ke Bandung. Gimana?"

"Okey, kakak setuju. Kakak ke Bandung, kamu tetep di rumah. Jangan bikin kakak khawatir dan awas aja kalau kamu pergi keluyuran. Kakak akan hukum kamu na"

"Siiip, gitu dong" ujar Unna sambil tersenyum lebar

"Yaudah, kakak ke kamar dulu mau mandi. Siap-siap ke Bandung"

"KAK RYO BILANG AKU JOROOOOK TERNYATA KAK RYO JUGA BELUM MANDI. SEBEEEEL" teriak Unna ketika melihat Ryo meninggalkannya sendirian di meja makan.

*

Setelah sarapan Unna melangkahkan kakinya menuju kamar Ryo, ia berniat untuk membantu packing perlengkapan Ryo selama di Bandung. Unna tahu pasti kakaknya belum mempacking perlengkapannya, karena selama ini yang selalu bunda yang menyiapkan segala kebutuhan Ryo kalau dirinya keluar kota. Ryo terlalu malas untuk urusan packing-mempacking barangnya sendiri kalaupun Ryo mau melakukan hal itu pasti akan dilakukannya beberapa saat seblum berangkat bukan satu hari sebelumnya ataupun pada malam harinya dan bisa di pastikan packingan itu berantakan. Unna juga sekalian ingin menyiapakan baju untuk Ryo seperti biasanya.

Saat Unna masuk kedalam kamar Ryo, kamar tersebut dalam keadaan kosong. Unna berpikir mungkin kakaknya masih mandi. Unna melangkahkan kakinya menuju walk in closet milik Ryo, ia membawa koper kecil lalu mengambil beberapa baju dan celana dalam menaruhnya disana. Unna kembali mengambil kembali satu stel pakaian kantor dan celana dalam.

Unna yang keluar dari walk in closet lalu menaruh koper di dekat ranjang dan meletakan pakaian yang akan dipakai Ryo di kasur. Unna tersentak kaget ketika merasakan ada seseorang yang menempel padanya dari arah belakang, wangi segar dari sabun mandi kini mendominasi indera penciumannya, matanya membola melihat tangan yang begitu kekar sedang terulur mengambil celana dalam yang ia letakan di kasur.

My Munnah (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang