Bab 14

22.4K 490 27
                                    

Happy Reading

Bacanya pelan-pelan saja, jangan lupa siapkan cemilan sama minuman karena ini 2200 kata lebih

-----------------

Dering alarm yang berasal dari ponsel membangunkan Unna, ia menujulurkan tangannya mengambil ponsel yang ia taruh di dekat bantal. Jam dalam ponsel menunjukan pukul 05.00, ia segera bangkit lalau pergi ke kamar mandi. Sudah dua hari ini ia selalu bangun di jam sepagi ini.

Satu jam berlalu Unna sudah siap untuk memulai harinya. Hari ini ia memakai celana jeans biru dongker dengan kemeja kotak-kotak yang kebesaran di tubuhnya sepatu hitam, sling bag yang senada dengan bajunya, rambut panjangnya sebagian ia ikat dan sisanya ia biarkan tersibak angin.

 Hari ini ia memakai celana jeans biru dongker dengan kemeja kotak-kotak yang kebesaran di tubuhnya sepatu hitam, sling bag yang senada dengan bajunya, rambut panjangnya sebagian ia ikat dan sisanya ia biarkan tersibak angin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Unna melangkahkan kakinya menuju kamar yang berada di sebrangnya untuk kegiatan rutiin setaip pagi yang harus Unna lakukan, menyiapkan pakaian dan keperluan sang kakak.

Cklek. Unna membuka pintu kamar Ryo dengan sangat hati-hati agar si pemilik kamar tidak terbagun dari mimpi indahnya. Saat Unna masuk ke dalam kamar Ryo keadaan kamarnya gelap hanya di terangi oleh satu lampu tidur yang berada di sebelah kanan. Langkah Unna menuju Walk in Closet terhenti ketika melihat posisi tidur sang kakak. Ryo tidur memeluk guling dengan keadaan mulut yang menganga, dapat di pastikan air liurnya sudah menempel pada guling membentuk gambar-gambar pulau buatan.

Unna tertawa sekaligus sedih melihat kakaknya tertidur dalam posisi tersebut. Tertawa, orang ganteng seperti kakaknya itu bisa tidur dalam posisi itu, Unna yakin wanita-wanita yang selama ini menatapnya dengan tatapan memuja akan langsung ilfeel jika tahu kebiasaan tidurnya. Sedih, jika kakaknya sudah tidur dalam posisi seperti itu artinya kakaknya benar-benar dalam kondisi lelah dan harus banyak istirahat. Tugasnya sebagai CEO Hutama Grup sangat menyita terlalu banyak waktunya.

Unna melanjutkan langkahnya menuju Walk in Closet. saat sudah sampai Unna mlengkahkan kakinya untuk mengambil satu stel jas berwarna hitam, kemeja berwarna biru tua, dasi berwarna senada dengan warna jasnya dengan aksen merah, celana dalam, boxer dan sepatu yang harus di pakai kakaknya untuk hari ini. Unna keluar dari Walk in Closet lalu berjalan menuju tempat handuk dan meletakan handuk itu di dekat pintu kamar mandi, salah satu kebiasan kakaknya kalau handuk itu tidak disiapakan maka ia akan lupa untuk memakai handuk di kamar mandi.

Selesai menyiapkan pakaian, kini Unna melangkahkan kakinya menuju jendela untuk membuka setiap gorden yang ada disana. Tugas Unna untuk pagi ini selesai, ia melangkahkan kakinya untuk keluar dari kamar Ryo.Setelah dari kamar Ryo, Unna kembali lagi ke kamarnya untuk mengambil tasnya lalu berjalan menuju ruang makan.

*

Saat ini Unna sedang berada di kantin kampus bersama Elisa dan Rifki. Sebenarnya hari ini Unna tidak ada jadwal kuliah ataupun jadwal bimbingan skripsi tapi ia dengan rajinnya sudah berada di kampus sejak pagi. Tak ada alasan lain selain, tidak mau berlama-lama di rumah karena takut bertemu dengan kakaknya. Sudah dua hari semenjak kejadian dare di Dominous club itu, Unna selalu menghindari Ryo. Sudah dua hari pula ia selalu berangkat pagi dan pulang sore hari dan mengurung diri di kamarnya sampai pagi lagi, untuk makan malam saja Unna sampai minta mbok Miidah untuk mengantarkannya ke kamar Ia bingung harus bersikap apa setelah melakukan kegiatan panasnya dengan sang kakak di muka umum, ia tahu pasti aka nada kecanggungan dianatara mereka da Unna belum siap berada dalam situasi sperti itu bersama Ryo.

My Munnah (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang