a/n :
Sengaja taro di atas biar pada baca hehe.
Aku mau ngucapin maaf sebanyak-banyaknya karena udah hampir sebulan gak update :(
Terimakasih juga buat yang masih setia membaca dan ngevote.
Semoga dengan chapter yang lumayan panjang ini bisa membayar kerinduan kalian sama tingkah keempat bersaudara ((itu sih klo kalian rindu wkwk)).
Pokoknya, aku cinta kalian♡
Hari ini adalah hari pertama Damar masuk sekolah setelah sekian lama beristirahat akibat cedera yang dialaminya. Namun ia masih harus dibantu untuk berjalan menaiki tangga. Disampingnya ada Mahesa yang setia membantu Damar. Sesampainya di depan kelas Damar, Damar disambut dengan baik oleh teman-temannya.
"WELCOME BACK DAMAR ASTATANG!"
Miko memekik heboh ketika Damar berjalan masuk ke dalam kelas. Cowok itu berlari ke depan kelas untuk membantu Damar duduk dibangkunya yang berada di sebelah Juno.
"Heh, Junedi, bantuin woy!" Desis Miko sebal melihat Juno yang masih duduk manis dibangkunya.
"Sori, Yamada Miiko, nama gue Arjuno bukan Junedi." Jawaban Juno semakin membuat Miko kesal bukan main. Pasalnya Yamada Miiko adalah karakter utama dari sebuah komik jepang karya Ono Eriko. Kebetulan mereka berdua dan juga Damar sangat menyukai komik itu.
"Yamada Miko palalo. Sori sori aja nih, gue bukan Miko tapi Yoshida." Miko terkikik senang. Ia kembali menyebutkan salah satu karakter dari komik tersebut yang memiliki paras tampan dan otak cerdas.
"Yoshida bapak kau, yoshinoya kali ah," sahut Qian yang lelah mendengar perdebatan antara Miko dan Juno.
Miko dan Juno mendelik kompak ke arah Qian yang duduk di seberang kiri mereka.
"Nyaut aja lo," ucap mereka berdua kompak.
"Ih! Ngeselin lo pada!" Sesal Qian.
Seperti yang bisa diprediksi, Miko, Juno, dan Qian pun ribut. Saling adu argumen dengan topik yang tidak penting. Mereka bahkan melupakan kehadiran Damar yang seharusnya disambut dengan baik.
Disisi lain, Mahesa yang sudah masuk ke kelasnya pun kini sibuk belajar. Karena sudah kelas 12, Mahesa tidak mau lagi leha-leha seperti dulu. Handphonenya pun ia silent agar tidak ada yang mengganggu. Mahesa juga belajar bersama dengan yang lain, mengajak teman-temannya agar mempersiapkan ujian dengan matang.
Bel masuk pun berbunyi.
Mahesa semakin semangat untuk belajar. Ia jadi semakin aktif bertanya, maju ke depan, dan menjawab pertanyaan. Mahesa tak sadar bahwa sejak tadi handphonenya berdering. Sudah berkali-kali mendapat miss call dari ibu dan Damar. Sampai bel istirahat berbunyi, Mahesa masih berkutat dengan buku.
"Sa," teman sebangkunya memanggil.
"Kenapa?" Tanya Mahesa yang masih sibuk sendiri.
"Ada adek lo tuh di depan kelas." Jawab temannya.
Mahesa refleks meletakkan pulpennya. "Hah? Seriusan? Ngapain?" Tanyanya kaget. Tanpa banyak bertanya lagi, Mahesa keluar kelas dan mendapati Damar sedang berdiri menunggunya.
"Mas!" Panggil Damar dengan nada panik.
"Kamu ngapain ke kelas mas? Kaki kamu masih sakit, Damar." Mahesa mengomel.
"Makanya mas hapenya jangan di silent dong!" Protes Damar. "Ibu udah nelfon mas daritadi. Terus katanya gak dijawab. Makanya ibu nelfon aku suruh ngasih tau Mas Mahe." Lanjut Damar menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
1M3D ✔
FanfictionKeseharian si empat bersaudara. 🔼Lokal, au! Non baku 🔼BUKAN BxB!!! 🔼Start : 12-07-19 🔼End : 27-10-20