Kris terkejut mendengar berita mengejutkan dari kedua orang tuanya. Sungguh selama ini ia tidak tahu menahu jika sahabatnya adalah salah satu pemimpin mafia yang paling ditakuti di Eropa. Tapi ia tahu perang akan segera dimulai dengan Ares (salah satu mafia musuh Anubis).
Beberapa hari telah berlalu keadaan gadis bermarga Lee itu membaik tapi tak ada tanda-tanda jika gadis itu akan sadar dalam waktu dekat, sedangkan sang adik telah pulih dan memilih menggantikan Kris dalam menjaga kakaknya. Tiba-tiba seorang pria bersetelan jas lengkap memasuki ruangan itu, "Tuan Baixian, Ares sudah mulai bergerak untuk menyerang Nona yang dalam keadaan tak sadarkan diri. Sepertinya ada mata-mata di tempat ini,"ucap pria bersetalan jas lengkap yang bernama Lee Taeyong.
"Perketat keamanan, secepatnya temukan siapa mata-mata di rumah ini. Dan bawa dia ke markas secepatnya. Aku akan mengambil alih Anubis sampai noona sadar,"perintah Baixian tegas.
"Baik, tuan"sahut Taeyong dan pergi.Keesokan harinya Georgina telah dibawa ke tempat yang aman. Tempat itu adalah salah satu bunker tersembunyi milik Anubis yang terdapat di bawah tanah Berlin. "Tunggu aku noona. Aku janji akan tetap hidup dan mengalahkan Ares yang tak terima lamarannya kau tolak,"ucap Baixian penuh tekad. Beberapa jam kemudian tubuh ringkih Georgina mulai menampakan gerakan tak karuan. Tubuhnya berkeringat dingin dengan nafas yang tercekat seolah ada yang melarangnya untuk bernafas. Air mata mulai mengalir dari kelopak matanya yang tertutup, menyiratkan kepedihan dan luka yang mendalam. Mengharapkan pengampunan yang dirasa tak mungkin pernah ia dapatkan. Seketika tubuh itu terlonjak duduk (kebayang gk? :V), nafasnya mulai memburu dengan wajah yang pucat pasi. Ia mendengar semuanya, apapun yang terjadi selama ia tak sadarkan diri dapat ia dengarkan. Firasatnya sangat buruk terhadap Ares kali ini karena ada orang dalam. Ia harus segera pergi ke markas besar agar bisa mencegah kematian yang tak diperlukan. Ia harus mencegah tewasnya anggota Anubis yang tidak diperlukan. Tanpa memperdulikan penampilannya yang masih nampak seperti pasien segera ia cabut semua alat medis yang menempel pada tubuhnya, sungguh ia sangat lemas sekarang tapi semua itu ia abaikan. Setelah melengkapi diri dengan persenjataan ia segera keluar dari bunker. Siapa sangka sudah ada beberapa anggota Ares yang menjaga bunker itu. Walau dalam keadaan seperti sekarang, gadis itu melukai Ares dengan mudahnya dan menyekap mereka.
#####
Markas besar Anubis
"Tuan, saya telah membawa pengkhianat yang telah mengkhianati Anubis,"ucap Taeyong yang mulai memasuki tempat berkumpul para petinggi dan anggota Anubis. Para anggota berbisik-bisik dan bertanya-tanya siapa kira-kira orang yang berani mengkhianati Sang Dewi Kematian yang telah menyelamatkan mereka. Taeyong masuk ke markas besar dan menyeret seorang pria bertubuh atletis, tangan dan kaki pria itu diikat dengan borgol dan rantai besi guna mencegah gerakan berlebih. Semua orang dalam ruangan terkejut saat mengetahui siapa pengkhianat itu, ya Bambam. Bambam adalah salah satu orang terdekat dan kepercayaan Dewi mereka. Baixian hanya menatap Bambam datar tanpa menunjukkan ekspresi yang berarti. Mereka beradu pandang dan Bambam menatap sinis kepada Baixian.
"Jadi apa alasanmu?"tanya Baixian to the point.
"Bukankah sudah jelas?. Kau bahkan tahu jika aku beberapa kali mencoba melamar Sang Dewi Kematian (read:Georgina) tetapi sang dewi selalu menolak dengan mengatakan aku bukan tipenya," sahut Bambam dingin.
"Lalu kau tidak terima saat Sang Dewi menolakmu? Bukankah Sang Dewi sudah mengatakannya dengan sangat jelas dan ia tak mempermalukanmu,"ucap Baixian dingin. Bambam hanya tersenyum sinis.
"Ya, ia memang tak mempermalukan ku, tetapi ia menjodohkan ku dengan Luna disaat ia sangat tahu jika aku menginginkan nya,"sahut Bambam.
"Sang Dewi memiliki alasan menjodohkanmu dengan Luna. Luna sangat mencintaimu dan juga Luna telah dianggap saudara oleh Sang Dewi."
"Aku tak peduli,"jawab Bambam dengan penekanan di tiap katanya.BRAKK
Tiba-tiba pintu dibuka dengan keras, diujung pintu nampak seorang gadis dengan pakaian putihnya. Rambutnya berantakan dan terdapat bercak darah yang menodai pakaiannya. Walau wajahnya pucat ia berjalan dengan penuh wibawa dan keanggunan. Seluruh mata tertuju pada wanita itu. Sang Dewi yang selalu mereka puja. Sang Dewi Kematian, pemimpin Anubis. Sang Dewi terus melangkah dan menatap sebentar ke arah Bambam lalu melanjutkan langkahnya menuju singgasana. Baixian memberinya ruang untuk menempati singgasana yang memang seharusnya ditempati. Setelah Sang Dewi duduk, ia menatap lurus ke depan lalu perlahan bangkit dan turun dan berdiri dihadapan Bambam. Matanya menatap lurus dan dalam ke mata pria yang berlutut dibawahnya. "Kenapa?,"hanya itu yang terlontar dari bibir Sang Dewi. "Apa karena perjodohan itu? Jika memang itu kau berhak untuk menolak,"lanjut Sang Dewi. "Aku benci pengkhianatan, dan kau membuat hampir seluruh anggota Anubis dalam bahaya. Aku tak ingin mengorbankan banyak nyawa tak berdosa hanya karena kau orang kepercayaanku. Maafkan aku Bambam, tapi hukum tetaplah hukum. Terimalah hukumanmu,"ucap Sang Dewi lembut namun tetap tegas. Bambam hanya menatap mata Sang Dewi, lalu berkata, "hukumlah aku,Dewiku. Walau kau hukum aku kau akan tetap mati karena hukumanmu. Kau tak akan pernah bahagia. Lakukan hukumanmu dan aku akan menunggu mu di neraka nanti," setelah kata-kata terakhir yang dilontarkan Bambam terdengar suara tembakan yang memekakan telinga. Semua orang menoleh kepada Jessica, wanita yang menarik pelatuk untuk menewaskan Bambam. Sang Dewi menoleh ke arah Jessica, lalu berjalan ke singgasana nya. "Maafkan aku,Dewi. Aku terlalu emosi akan tindakannya yang layaknya bajingan itu. Aku siap menerima semua hukuman yang akan Anda berikan," ucap Jessica kepada Georgina.
"Bukan salahmu. Terima kasih kau telah membuatku tak harus turun tangan sendiri untuk mengatasinya,"sahut Georgina lembut.
"Terima kasih, Dewi ku,"sahut Jessica.Suasana ruangan itu kembali hening, namun itu hanya berlangsung kurang lebih satu menit. Salah satu dari para anggota menghadap kepada Sang Dewi dan mengatakan kondisi yang yang saat ini mereka hadapi. Sungguh kondisi yang sangat kacau. Para petinggi Anubis melaksanakan diskusi sejenak untuk membahas situasi dan strategi guna menghadapi serangan dari Ares. Kris berada di ruangan yang sama dengan para Anubis dan ikut serta dalam diskusi sejenak yang dilaksanakan oleh para petinggi disana. Kris terpana melihat kecantikan Georgina, seorang wanita yang dianggap sebagai dewi oleh para anggotanya. Seorang wanita yang selalu bersamanya sejak dulu dan entah kenapa ia merasa tak rela jika wanita itu terjun ke medan perang, ia tak ingin kehilangan dewi nya. Namun ia tersadar jika ia telah memiliki adik dari Sang Dewi dan ia tak ingin mengacaukan semuanya. Namun entah apa yang dirasakannya sekarang ini, ia sangat dilema akan kenyataan yang ada dihadapannya. Haruskah ia memilih salah satu diantara dua saudara angkat tersebut?
TBC
Hi, apa kabar semua? Semoga kalian selalu baik ya. Oh iya belakangan ini FOL lbh bnyk bahas tentang kehidupan nya George Noona ya. Maaf lho klo story nya dick makin lama makin gk jelas😣😣. Dick emg sengaja bahas sedikit demi sedikit kehidupan nya Georgina yang kelam biar alasan dia ngadopsi Baekhyun itu makin jelas. Biar gk ambigu gitu :v.
Ok deh, itu aja dlu. Jgn lupa VoMent yaaaa, see u later😍😘😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Fighter of Life
FanfictionByun Baekhyun seorang siswa biasa yang mengalami bullying sejak usia dini dan karena suatu hal ia berhasil mengubah jalan hidup dan takdir yang awalnya selalu membuatnya tertindas. Yaoi, hurt