Chapter 12

2.9K 190 5
                                        

Tolong baca setelah tbc ya, aku mau minta pendapat kalian😘😘

Berbagai usaha dilakukan oleh Nyonya Park, orang-orang kepercayaan nya sudah ia kerahkan demi mencari seorang anak bernama Byun Baekhyun itu. Tapi nihil. Hanya informasi umum dan kabar kematiannya saja yang ada. Semua cara sudah dilakukan, namun tak menemukan hasil yang berarti. Kemana kau sebenarnya,Byun? Bagaimana bisa kau memberi luka yang sedalam ini kepada anakku?,pikir Nyonya Park.

"Chanyeol, Baekhyun sudah tiada,"ucap Nyonya Park kepada putera semata wayangnya.
"Tidak, Eomma. Baekhyun masih hidup. Aku sangat yakin itu. Perasaan ku sangat kuat jika ia masih hidup tapi di belahan dunia yang lain. Tolong, eomma,"ucap Chanyeol memohon dan juga yakin.
"Yak, kau tak dengar tadi eomma bilang kalau Baekhyun sudah tiada karena ulahmu?,"ucap Park Yoora sedikit sinis kepada sang adik.
"Tapi aku merasa Baekhyun masih hidup. Aku tak tahu dimana, tapi aku yakin dia ada di tempat yang sangat jauh,"ucap Chanyeol mulai menangis.
"Yak Chanyeol, dia mati karenamu! Kalau kau mau mendengar sedikit saja penjelasan darinya ini tak akan terjadi!!! Aku mungkin tak terlalu mengenalnya, tapi dari cerita mu aku yakin dia orang yang baik, kenapa kau sia-siakan orang sebaik itu demi pelacur, hah?!!! Kenapa?!!! Terkadang aku menyesal mengenalmu, Yeol. Kau terlalu egois dan tempramen...,"ucap Yoora yang sangat kesal dengan ocehan adiknya itu.
"Yak, kalian berdua tenanglah!! Kita sedang makan, tak bisakah kalian tenang sebentar saja?! Aku juga berusaha mencari Baekhyun!!! Chanyeol, perbaiki dirimu, jika kau masih uring-uringan seperti ini kau kira Baekhyun mau menerimamu setelah semua tingkahmu padanya?! Jika kau mau dia memikirkan dirimu, perbaiki dirimu, jangan jadi pengecut tak berguna seperti ini," ucap Nyonya Park yang mulai kesal. Sungguh ia juga stres, ia mencari informasi tentang Baekhyun sungguh tak dapat ditemukan. Ingin ia menyerah, namun melihat keadaan puteranya yang seperti ini membuatnya berpikir 2 kali. Ia tak ingin Chanyeol melakukan percobaan bunuh diri lagi seperti waktu-waktu sebelumnya.

Sementara itu di Jerman

"Baixian, sepertinya ada orang yang mencoba mencari tahu informasi mengenai dirimu,"ucap Georgina tiba-tiba.
"Hah? Mencoba mencari informasi tentang diriku?,"tanya Baixian heran.
"Ya, coba kau lihat. Menurutmu siapa?"lanjut Georgina sambil menunjukan laptopnya pada Baixian.
"Entahlah,mungkin keluarga Park,"ucap Baixian spontan.
"Hmmm, bisa jadi sih. Kupikir si Chanyang sudah gila karenamu,"
"Noona, namanya Chanyeol😪😪, kenapa noona selalu salah menyebutnya. Ini sudah terlalu lama😪," ucap Baixian membenarkan.
"Ya apapun itu. Mari kita lihat siapa yang mencoba meretas informasi tentangmu," ucap gadis Lee itu sambil tersenyum tipis. Setelah cukup lama bermain keyboard akhirnya mereka menemukan informasinya. Ya benar, orang-orang Park Corporation yang mencoba meretas informasinya. Bahkan Georgina dapat dengan mudah menemukan identitas para peretas itu. Sungguh gadis gila.
"Hahaha ternyata benar tebakanmu, Baixian, hmm kupikir kemampuan analisis mu meningkat," puji Georgina kepada adiknya.
"Aku bahkan hanya menebak," sahut Baixian, sungguh terkadang noona itu bisa menjadi idiot secara tiba-tiba dan seperti ini contohnya.
"Hmm apa yang sebaiknya kuberikan pada mereka ya?"tanya gadis Lee itu pada dirinya sendiri.
"Hmm jika kita memberi hadiah bukankah itu hanya menambah masalah? Jadi sebaiknya jangan kirimkan 'hadiah' apapun,"ucap Baixian.
"Ahhhh, kau tidak asyik Baixian. Padahal aku baru saja terpikir untuk menjatuhkan bom ke salah satu perusahaan mereka. Bukankah menyenangkan melihat kembang api di malam hari?" Ucap Georgina mengeluarkan ide gilanya sambil mencebikkan bibirnya.
"Kalau kembang apinya 'normal' mungkin bagus. Tapi kembang apinya noona itu 'tidak normal' kan nanti susah,"ucap Baixian.
"Ya ya ya, terserah kau saja lah. Mungkin aku akan menjatuhkan salah satu 'kembang api'ku di Israel atau Palestina,"lanjut Georgina yang mulai mengkhayal.
"Yak noona!!!"kesal Baixian. Dan perdebatan adik kakak ini terus berlanjut hanya karena masalah kembang api.

ΩΩΩΩΩΩΩ

7 tahun kemudian,

"Presdir Lee. Meeting akan dimulai 10 menit lagi," ucap Sekretaris Kim kepada Baixian.
"Baik, aku akan segera ke ruang rapat. Agenda rapat kita kali ini hanya rapat rutin dewan direksi untuk membahas produk yang akan launching bulan depan, bukan?,"tanya Baixian mengkonfirmasi kepada sekretarisnya.
"Benar, Presdir,"sahut sang sekretaris.
"Baiklah, kau boleh pergi,"ucap Baixian lembut.
"Baik, Presdir," sahut sang sekretaris kemudian membungkuk dan keluar dari ruangan.
"Hahh, noona kali ini akan ikut andil dalam rapat. Oh sial aku gugup sekali, ini pertama kalinya noona ke Beijing setelah sekian lama. Aku akan menunjukkan perubahanku,"ucap Baixian menyemangati diri.

Rapat telah dimulai, Baixian sebagai presiden direktur di Phoenix cabang Tiongkok memberikan sambutan. Apalagi dengan adanya Georgina Lee sebagai pemegang saham tertinggi dan juga pimpinan Phoenix di pusat perusahaan yang terletak di Jerman membuatnya harus menunjukkan kesan yang terbaik. Sungguh noona nya nampak sangat berbeda, jika di rumah ia menunjukan sikap ramah dan hangatnya, sekarang di perusahaan ia hanya menatap datar orang-orang disana seolah menjaga jarak dengan mereka. Ya, sederhana nya Georgina tak suka penjilat. Ia muak dengan semua penjilat itu, dan yaaa ia banyak sekali melihat penjilat yang menjilat adiknya. Rapat berlangsung dengan tenang tanpa halangan, hingga tiba-tiba Georgina mengintrupsi"produk yang dibuat di cabag Tiongkok memang bagus. Tapi produk yang kalian siapkan terlalu dini untuk diluncurkan. Kalian tahu kan, di jaman sekarang orang-orang lebih mementingkan fleksibelitas dan harga. Produk kalian sudah fleksibel, karena bisa dibawa kemana-mana dengan mudah. Bahkan sekolah dapat menerima produk kita, tapi harga yang kalian ajukan itu tak sesuai. Harga yang kalian rencanakan terlalu mahal jika pangsa pasar kalian itu lembaga pendidikan harga yang kalian luncurkan terlalu mahal, memang spesifikasi kalian diatas rata-rata bahkan jauh diatas rata-rata. Aku kurang setuju jika komputer yang kalian desain sebagus itu dijual dengan harga tinggi ke sekolah-sekolah. Jika kalian ingin menjual ke sekolah turunkan harganya, jika kalian ingin harga tetap tingkatkan kualitas nya dan ubah pangsa pasar kalian, anggap saja kalian akan menjual produk kalian kepada desainer atau lain sebagainya. Hanya itu. Silakan dilanjutkan,"ucap Georgina memberi sedikit masukan.
"Baiklah, ada yang ingin menambahkan lagi?"tanya Baixian.
"Baiklah, jika tidak ada saya akhiri rapat pada hari ini. Selamat siang,"ucap Baixian mengakhiri meeting pada hari ini. Semua orang oergi meninggalkan ruangan, hanya ada Georgina dan Baixian di ruangan itu. Georgina Lee, gadis itu tak peduli akan keberadaan adiknya, ia memilih mendengar lagu yang mengalun dari earphone yang terhubung dengan ponselnya.
"Noona, bagaimana kabar noona?,"tanya Baixian, sungguh ia sangat merindukan noona nya ini.
"Aku baik, apa mereka semua sudah keluar?"tanya gadis Lee itu.
"Sudah,"jawab yang adik.
"Baguslah, aku sedikit muak dengan beberapa penjilat yang ada disini,"ucap gadis itu lagi.
"Noona masih sama,"puji sang adik.
"Kuanggap sebagai pujian,"jawab si kakak.
Mereka berdua meninggalkan ruangan rapat dengan berjalan berdampingan. Orang-orang terpukau melihat pesona yang dipancarkan adik-kakak itu, dimana Georgina Lee yang rupawan,elegan dan berkharisma berdampingan dengan Baixian Li yang memiliki wajah manis, lembut dan ramah. Sungguh mereka bagaikan titisan Dewa Dewi Yunani. Mereka pergi ke cafetaria untuk menyantap makan siang, semua orang tentunya memberi hormat pada 2 orang pemimpin perusahaan Phoenix. Tapi Georgina Lee menyuruh mereka untuk tetap berkativitas seperti biasa karena ini jam istirahat. Orang-orang tentu saja terkejut mendengar penururan atasan mereka yang biasanya terlihat dingin dan arogan ini. Sungguh wajah dingin milik gadis bermarga Lee itu dapat menutupi semua kebaikannya.

Sementara itu di Korea, di tahun yang sama
"Ini sudah 7 tahun berlalu dan kalian tak dapat mendapatkan informasi apapun?! Ayolah bahkan negara ini sangat kecil,"ucap nyonya Park kesal kepada anak buahnya.
"Maafkan kami nyonya, kami sudah mencoba mencari informasi diluar Korea karena menurut analisis kami informasi di Korea dan semua cctv telah disabotase. Jadi kami mencoba untuk mencarinya diluar Korea dengan harapan kami menemukan orang yang nyonya dan tuan muda cari. Kami juga berasumsi jika orang yang nyonya cari telah mengubah identitasnya. Kami mohon beri kami waktu," anak buah nyonya Park mencoba memberi penjelasan.
"Hahh, baiklah. Kumohon temukan orang itu,"pinta Nyonya Park.
"Baik, nyonya,"ucap anak buahnya serempak.

TEBECE

Hello hello, aku up lagi ini. Hahaha, gmn nii ak pertemukan ceye ama baby Baek gk nii? Awokwkwk klo mereka ketemu ntr mau langsung happy atau ad konflik dlu nii? Bagi saran dong😘😘😘

Fighter of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang