Chapter 8

2.8K 195 65
                                        

Malam telah berlarut, sesosok pria mungil nan ringkih berjalan tanpa arah, pandangan matanya kosong seolah tiada gairah tuk hidup. Sekarang ia kembali sendirian, hanya kesunyian yang akan selalu menjadi teman setianya. Cintanya telah pergi bersamaan dengan luka dalam yang diterimanya, percayalah ini sangat menyakitkan. Jauh lebih menyakitkan dibanding kau dikata murahan oleh seribu orang. Jauh lebih menyakitkan dibanding kau yang dihina oleh seisi dunia. Jauh lebih menyakitkan dibanding saat semesta meragukanmu. Semesta seolah mentertawakan pria Byun itu, mengejek semua kegagalan nya, menghina dirinya yang hina.

Pria itu tiba di sebuah pemakaman, suasana pemakaman pada malam hari memang terkesan menyeramkan dan memancarkan aura negatif yang luar biasa hingga membuatmu muak, bahkan sangat muak. Ia abaikan aura negatif itu dan berjalan menuju sebuah batu nisan yang berpahatkan nama sang ayah dan bunda. Disapanya kedua batu nisan itu seolah sedang menyapa kedua orang tuanya lalu dipeluknya satu persatu batu nisan itu layaknya sedang memeluk kedua orang tuanya. Tak lama, pecahlah tangis yang selama ini ia pendam, tangis yang tak pernah ia tunjukkan kepada siapapun karena ia tahu jika ia menangis itu artinya lawannya menang dan ia tak akan membiarkan lawannya menang. Biarkanlah ia menangis sejenak agar dapat mengeluarkan semua emosi yang selalu dipendamnya. Setelah puas menangis, pria itu berpamitan dengan kedua batu nisan yang tadi diajaknya bicara dan pergi dengan perasaan yang jauh lebih lega.

"Baiklah mari kita kembali dari awal. Mari kita mulai lagi seolah tak ada Park Chanyeol dalam hidupmu. Kita bisa mulai semuanya dari awal, Tuhan memberkati" ucapnya dengan penuh sukacita.

ΘΘΘ

Sang Surya telah terbit dari ufuk timur, pria bernama Byun Baekhyun itu telah tiba di sekolah saat pagi-pagi buta. Setelah ke peristirahatan terakhir orang tuanya ia segera pulang ke rumah hanya untuk sekedar membersihkan diri dan mengambil pakaian ganti, seragam dan buku pelajaran. Setelahnya ia bergegas ke sekolah dan memanjat tembok agar dapat menghabiskan malam di sekolah.

Exordium High School tentu saja sudah ramai dengan kabar Baekhyun yabg diputuskan oleh Chanyeol, banyak desas desus yang beredar namun baik Baekhyun maupun Chanyeol seolah tak peduli terlebih Baekhyun yang seolah benar-benar kembali menjadi Baekhyun yang dulu. Mereka dekat seolah jauh, tak ada interaksi apapun diantara mereka. Ya mereka tetap duduk sebangku namun seolah ada sebuah tembok pembatas diantara mereka,
yang mereka bangun bersama.

ΣΣΣΣ

Waktu telah berlalu dan masalah Baekhyun Chanyeol sudah mulai mereda, Wendy (Red Velvet) gadis berambut blonde yang terobsesi akan Chanyeol sekarang telah menjadi kekasih Chanyeol. Tapi ada yang berbeda dari mereka, mereka memang sepasang kekasih namun hati Chanyeol belum dapat dimiliki oleh Wendy.

ΩΩΩΩΩΩ

Di sebuah gudang Wendy nampak sedang membiacarakan sesuatu dengan Joy, teman dekatnya

"Joy, kenapa Chanyeol masih dekat dengan   Eunha? Ahhh sial Chanyeol HANYA milikku, tak akan kubiarkan seseorang mendekatinya walaupun itu Eunha yang notabenenya adalah teman Chanyeol. Tak akan kubiarkan"ucapnya dengan seringai jahatnya.

"Wendy, kupikir kau sudah kelewatan. Kau sudah menghancurkan hubungan Chanyeol dengan Baekhyun dan sekarang kau ingin menghancurkan Eunha juga? Kau gila!!!" Ucap Joy mengingatkan sahabatnya itu.

"Hahaha aku tidak akan membiarkan hal yang sudah menjadi milikku direbut oleh orang lain termasuk Eunha. Aku juga belum puas menghancurkan hidup si Byun itu. Aku akan membuatnya merasakan penderitaan yang tak akan pernah membuatnya melupakan hidupnya. Hahahaha"

Fighter of LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang