Bab 15 - Penebusan

6.6K 598 27
                                    

....


"Izinkan aku menebusnya"
Teriak lan wangji membuat wei wuxian menghentikan langkahnya.

"Jangan bodoh! Semua yang telah terjadi tidak bisa diulang kembali"
Wei wuxian benar benar kecewa, dia tidak mengerti mengapa lan wangji bisa seperti ini.

Wei wuxian melangkah,
Langkahnya kembali dihentikan, kali ini bukan lan wangji tapi lan xichen, dia memegang tangan wei wuxian erat.
"Tinggalah disini"

Wei wuxian mengerutkan halisnya.
"Tidak"

Lan qiren kali ini membuka mulutnya.
"Kau! tidak boleh meninggalkan yun shen bu zu shu seperti ini"
Para tetua yang ada disana benar benar tidak percaya, mendengar lan qiren berkata seperti itu pada orang yang selama ini dia benci.

Lan qiren tidak akan membiarkan wei wuxian yang telah membuat lan wangji kehilangan akalnya pergi begitu saja, pada dasarnya dia tau bahwa lan wangji tidak akan bisa hidup tanpa wei wuxian, dia tidak ingin melihat lan wangji yang terpuruk lagi.

"Berikan wangji satu kesempatan"
Lan xichen masih memegangi wei wuxian.

"Kesempatan seperti apa? Jika orang yang akan diberi kesempatan tidak mengiinginkannya"
Jawab wei wuxian, sembari melepaskan genggaman lan xichen.

"Benar, ayo kembali ke yun meng"
Jiang cheng tiba tiba berbicara.

"Yun meng?"
Wei wuxian tertawa.
Wei wuxian saat ini benar benar terlihat menyedihkan, terkadang tertawa terkadang juga menangis.

"Siapa aku, sampai harus kembali ke yun meng?"
Lanjut wei wuxian manatap tajam jiang cheng.

Jiang cheng tidak percaya wei wuxian berkata seperti itu padannya.
"Wei wuxian! Kalau begitu diam disini!"
Jiang cheng hanya tidak ingin wei wuxian kembali berkeliaran, dan mempelajari ilmu gelap lagi.

"Cih, memangnya siapa kau? memerintahkanku tinggal."
Wei wuxian tersenyum sinis, senyumannya benar benar mengintimidasi jiang cheng

"Aku saudaramu!"
Teriak jiang cheng benar benar kesal dengan wei wuxian. Dia mengeluarkan cambuk dan melilit wei wuxian dengan cambuknya, membuat wei wuxian tidak sadarkan diri.

"Jiang cheng kau!"
Lan wangji mengkhawatirkan wei wuxian.

"Diamlah lan wangji! Kau yang membuat dia sperti ini"
Jiang cheng segera melepaskan cambuknya.

"Jadi dimana aku bisa mengurungnya"
Tanya jiang cheng pada lan xichen.

"Ikut denganku"
Lan xichen menunjukan jalan sementara jiang cheng menggendong wei wuxian.

....

Lan wangji masih terdiam di jingshi begitu juga mo xuanyu dan para tetua.

"Wangji!"
Seru lan qiren.

Lan wangji berlutut.
"Paman! Biarkan aku menghukum diriku sendiri"
Pinta lan wangji lagi lagi menundukan kepalanya.

"Katakan, kau sendiri yang menentukan hukumanmu"
Lan qiren hanya ingin membuat lan wangji terlepas dari rasa bersalahnya.

"Dia"
Lan wangji menunjuk mo xuanyu.
Lan qiren tidak mengerti maksud lan wangji.
"Dia?"

"Aku ingin membunuh dia"
Lan qiren tersedak.
Begitu juga Mo xuanyu, dia segera menghampiri lan wangji.

"Hang guang jun! Kau harusnya tidak lupa dengan apa yang kau lakukan padaku, aku sudah memberikan diriku sepenuhnya padamu"
Mo xuanyu berlutut didekat lan wangji.

"Apa salahku!"
Mo xuanyu memegang pundak lan wangji.
"Aku hanya jatuh cinta, apa itu sebuah kesalahan"
Lanjutnya.

"Salah!"
Jawab lan wangji singkat.

"Kau sudah tau aku bukan wei wuxian Sejak awal, kenapa kau tetap melakukannya padaku"
Mo xuanyu mengguncang tubuh lan wangji.

lan wangji menangis
"Aku.., membodohi diriku sendiri, takut kehilangan"
Lan wangji memegangi dadanya yang terasa sakit.
"Aku, hanya mencoba mempercayai bahwa yang ada dihadapanku bukanlah orang lain"
Lan wangji benar benar tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri saat ini.

Lan qiren, untuk kedua kalinya melihat lan wangji menangis setelah dulu dia ditinggal mati oleh wei wuxian.

Mo xuanyu tidak tahan melihat lan wangji menangis, dia benar benar merasa bersalah kali ini.
"Baiklah"
Mo xuanyu mengambil bichen lalu memberikannya pada lan wangji.
"Pegang!"
Pintanya, lan wangji manuruti, dia tidak tau apa yang akan dilakukan mo xuanyu.

Mo xuanyu menarik penutup pedang milik lan wangji. Lalu mengarahkan ke dadanya.
Lan wangji membeku.
"Setidaknya aku mati ditangan orang yang aku cintai"
Mo xuanyu tersenyum, lalu menekan tubuhnya ke bichen, membiarkan bichen menembus tubuhnya.

Lan qiren, lan wangji, dan para tetua yang masih ada disana membeku karena tidak percaya dengan apa yang dilakukan mo xuanyu.
"Xuanyu"
Lan wangji tanpa sadar mengatakannya.
Mo xuanyu tersenyum, sebelum akhirnya dia terjatuh.

"paman!"
Lan wangji mengerutkan halisnya menatap lan qiren, tatapannya benar benar menyayat hati.

"Wangji! berhentilah seperti ini"
Lan qiren benar benar tidak kuasa melihat lan wangji yang begitu menyedihkan.

"Paman Hukumanku, aku ingin tidak ada seorang pun yang menyentuhku, aku ingin aku disini, anggap aku tidak ada, kau boleh mengasingkanku, seberapa lama aku tidak peduli"
Ucap lan wangji membuat lan qiren benar benar ragu.

Setelah berpikir begitu lama akhirnya
Lan qiren mengangguk.
"Kau menghabiskan waktu dengan orang ini berapa hari"
Tanya lan qiren.

"2 hari"
Jawab lan wangji.

"Kalau begitu 2 tahun diasingkan, jika ada seseorang yang menyentuhmu, maka kau harus mengulang hukumanmu dari awal"

Lan wangji mengangguk.

....

MINE [ Mo Dao Zu shi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang