Waktu itu, sang alam senang bercanda. Ia menghancurkan perasaanku. Setelah badai itu berlalu, alam bercanda lagi. Perihal rasa, perihal rindu, perihal perasaan. Alam seolah memberikan tanda, akan datangnya seseorang dan itu benar. Alam mendatangkan seseorang dengan begitu tulusnya, dengan begitu polosnya. Seseorang yang tak sesempurna orang lain, seseorang yang sederhana itu, seseorang yang rendah hati dan seseorang itu kamu. Entah apa ini, alam membuatku bahagia. Entah jodoh atau tidak, alam membuatku bahagia. Dengan mata lentiknya, dengan tutur katanya, dengan semua sifatnya, dia menjadi milikku. Perhatian yang mulai ada. Aku tak pernah menyangka dengan semua ini, alam yang dulu membuatku hancur sekarang membuat bahagia. Terimakasih alam semesta dan terimakasih tuhan kau kirimkan dia yang begitu tulusnya. Seseorang yang tidak mudah jatuh ketika menghadapiku. Seseorang yang tidak mudah meminta pisah ketika pertengkaran tiba. Aku percayakan semuanya kepadamu, jangan kamu sia-siakan kepercayaan ini. Aku percaya bahwa kamu tidak akan mengkhianatiku. Aku percaya kamu ingin hidup bahagia denganku. Aku percaya sifatmu tidak seperti dia yang dulu aku pertahankan.
Memahami setiap inci sifatmu, memahami bahwa kamu begitu sulit untuk menjatuhkan rasa untukku. Memahami duniamu yang tak beralur itu. Menawarkan dunia baru kepadamu. Berharap sang pencipta mempersatukan. Ruang ini terbuka selalu untukmu, penuhi saja sesukamu. Asal jangan penuhi dengan begitu pilu. Bukan bahagia nantinya, tetapi menyisakan sesak didada saja. Mari denganku, agar kamu tau perjuangan yang sesungguhnya seperti apa. Agar kamu belajar lebih bisa menerima seseorang bukan karena fisik saja. Agar kamu mengerti betapa hebat seseorang mempertahankanmu. Lebih bisa mengatasi masalah tanpa pergi. Tidak mengapa jika kamu terkadang masih mengingat masa lalumu itu. Hanya saja kamu harus tau masa depanmu ada di depanmu. Mari berjalan di sampingku, jangan melepas jangan pergi genggam erat tanganku. Masa lalumu itu akan dilupa dengan sendirinya tanpa kamu bersusah payah melupakannya. Aku ingin menikmati setiap masa bersama, membuat kisah jauh lebih baik dari yang lalu. Mengubah semua pilu jadi canda tawa bersamamu. Mengubah semua abu-abu juga hitam agar jadi lebih berwarna. Pintaku hanya satu, jangan pergi ketika aku ingin hidup bahagia bersamamu. Perbaiki saja diri ini masing-masing, agar kelak yang kita inginkan segera terwujud.
Ini untukmu. Maaf jika beberapa hal tidak membuatmu nyaman, tidak membuatmu bahagia, maaf jika pesanmu yang kadang tak terbalas, maaf jika denganku kamu tidak begitu bahagia, maaf kata rindu itu tak selalu berujung temu, maaf pula jika aku begitu tidak membuatmu bahagia, maaf beberapa hal yang aku sampaikan kadang membuatmu luka, maaf jika waktumu terganggu hanya untuk alasan rindu, maaf jika manusia serumit ini selalu membuatmu kesal, marah, benci, maaf jika ego ini terlalu tinggi, maaf jika aku masih saja egois, maaf aku mencintaimu dengan tulus.
Dan ini masih untukmu. Jika tidak bahagia denganku maka bicaralah, tak mengapa, berterus teranglah jika aku begitu membuatmu kesal, jika bosan juga katakanlah, tak mengapa, setiap hubungan pasti ada rasa bosan, tetapi kamu harus ingat jangan jadikan bosan untuk pergi meninggalkan, jika aku punya salah denganmu bicaralah dan perbaiki masalah itu sama-sama, katakan semuanya yang membuatmu kesal agar bisa aku perbaiki, apapun rasamu kepadaku cobalah untuk terbuka untuk apapun itu.
Terimakasih aku mencintaimu. Aku tidak selamanya bisa menjaminkan kamu akan bahagia denganku. Aku tidak bisa memastikan kamu akan tetap denganku. Meski terkadang aku begitu menjengkelkan saat bersamamu. Aku begitu tak membuatmu nyaman dengan sifatku. Hari ini kita masih belajar mengenal saja, belajar saling menerima juga melengkapi. Biarkan perkenalan singkat ini tidak hanya sesaat. Terus mengenalkan dan beradaptasi dengan dunia baru, agar tidak saling pamit. Menua bersama tanpa melepas pergi. Aku tidak ingin berpisah untuk sekarang ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUCIN
PoetryJangan baper apalagi nangis. Alwan izzi ramadhani. Balapulang, 23 januari 2020.