"Gak apa-apa mereka menginginkanku, asal jangan menginginkanmu."
~AntsyaRizkia.
#28. Dia tidak menemukannya.
---
Brak!
Suara bantingan itu nyaris terdengar keras di dalam ruangan gelap milik Garvi. Emosinya memuncak, pelipisnya banjir oleh keringat, dan tangannya gatal untuk sekedar hanya mendiamkan anak buahnya yang menurutnya tidak becus.
"Ma-maaf Tuan Bos. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tapi memang kami belum menemukan dia," ujar salah satu anak buahnya.
"I-iya Tuan Bos, tolong beri kami kesempatan sampai kami benar-benar bisa menemukan dia yang Tuan Bos inginkan," kata anak buahnya yang lain.
Garvi menoleh, menatap Radit--Orang kepercayaannya--Dengan tatapan penuh tanda tanya. Seperti meminta pendapat harus di apahkan para anak buahnya.
Radit mengangguk, membuat Garvi berfikir dua kali agar membunuh saja para anak buahnya.
"Baik, saya beri kalian waktu 3 hari untuk menggarap informasi sebanyak-banyak nya tentang gadis keturunan keluarga Galih." putus Garvi.
"Saya berjanji akan menemukannya," sahut anak buahnya cepat.
Garvi mengangguk. "Pergi. Jika sampai dalam waktu 3 hari kalian tidak menemukan gadis itu. You will die," ujarnya tajam.
Semuanya mengangguk. Sontak langsung berdiri dan pergi dari ruangan menyeramkan itu. Mereka harus secepatnya menemukan gadis itu atau hidup mereka akan terancam.
Garvi memijat pelipisnya pusing. Jika ia tidak bisa menemukan gadis keturunan dia itu secepatnya, maka seluruh reputasinya akan hancur hanya dalam waktu singkat.
Dia, tidak akan diam saja setelah kehidupannya di hancurkan oleh keluarga Batra.
"Bos," panggil Radit, Garvi menoleh.
"Ada gadis yang sedari tadi memaksa untuk masuk," kata lelaki itu.
"Siapa?" tanya Garvi.
Radit tidak menyahut, namun ia membuka pintu ruangan itu.
"Ya ampun Kakeekkk..," rengek gadis yang baru saja masuk. "Aku nunggu setengah jam lho di luar. Liat nih, rambut aku rusak," kata gadis itu sambil menunjukkan rambut curly nya yang sudah agak berantakan.
"Lusy sayang ... Kakek minta maaf ya. Tadi Kakek ada urusan penting sama anak buah Kakek," sahut Garvi dengan senyum merekah. "Pulang dari Newyork, cucu Kakek kok makin bawel yah." Garvi terkekeh.
Lusy cemberut, ia mendekat pada Garvi. "Kakekk, aku mau perusahaan Kakek dong.. Satu aja Kek satu, ya?" Lusy mengucapkan dengan tatapan memohon.
"Seluruh aset berharga Nenek setengahnya sudah di serahkan untuk kamu. Rafly tidak akan kebagian. Aset berharga Kakek pun seluruhnya akan Kakek berikan pada Rafly, jadi jangan meminta yang tidak-tidak sayang," kata Garvi menolak halus.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCES KETUS
Teen FictionEntahlah. Yang pasti, semenjak kesalahan kecil Rizkia saat permainan Taekwondo, seorang lelaki yang menjadi lawannya. Malah mendekatinya. Kia adalah gadis yang paling tidak suka diganggu oleh siapapun, terutama lelaki. Tetapi dengan Rafly? Tidak. R...