Seorang gadis tengah melihat kearah depan, dimana sang kekasih tengah bermain dengan ombak. Ombak seakan mengerti kesunyian hati sang penikmatnya. Melihat senja dibibir pantai adalah kesukaan gadis tersebut. Entah sihir apa yang ia punya, melihat jingganya yang kian tenggelam membuat hati siapa saja adem. Duduk di bibir pantai dengan seseorang yang saat ini berada di samping gadis tersebut membuatnya enggan beranjak. Seakan waktu ingin dihentikan, namun lagi lagi kenyataan harus diterima. Bahwa setiap waktu akan terus berputar. Bisakah egois sebentar, hanya untuk menghilangkan rasa rindu yang kian membuncah.
Seorang lelaki menoleh kesamping, "Sayang, kamu ngelamuni apa?" tanya orang di sebelah gadis tersebut.
Gadis itu tetap menatap kedepan tanpa menoleh, "Kamu tau, aku selalu berkata pada senja bahwa hadirnya itu sangat ku tunggu. Sama seperti kamu yang selalu ku tunggu. Terkadang aku benci dengan keadaan, kenapa kita harus jauh? Kenapa di saat aku benar merasakan jatuh cinta malah harus melawan rindu? Aku gak bisa berkawan dengan rindu." ucap gadis itu frustrasi.
Terdengar helaan nafas berat dari samping gadis tersebut,"Rei, kamu tau kan seberapa besar pengorbanan aku buat kamu? Seberapa kuat aku ngeyakinin kamu buat punya hubungan lagi dengan lelaki? Dan kamu tau kan seberapa besar rasa sayang, cinta, bahkan suka aku ke kamu?. Aku gak punya alasan untuk berpaling dari kamu." ucap orang di sebelah gadis itu.
Gadis yang sedari tadi berada di pantai itu adalah Reina. Setelah setahun kepindahan Farhan ke negeri yang memiliki julukan The Smoke itu. London menjadi pilihan Farhan selama beberapa tahun kedepan untuk melanjutkan sekolahnya. Farhan juga harus membantu sang papa mengurus perusahaan papa nya yang ada di London. Awalnya papa nya memintanya untuk menetap di London, tapi dia belum mengambil keputusan nya. Sewaktu di bandara setahun yang lalu, Farhan mengatakan akan berkunjung enam bulan sekali. Namun saat ingin terbang ke Indonesia, sang ibu mengatakan bahwa perusahaan lagi mengalami sedikit masalah. Farhan diminta turun tangan,karna sang papa yang saat itu sakit.
"Aku janji bakal sering kabari kamu, sesibuk apapun itu bakal aku usahakan. Maaf kemarin aku emang di sibukkan sama masalah perusahaan." jelas Farhan.
"Yaudah, maafin aku gak ngertiin kamu. Kita pulang sekarang ya, besok kamu harus terbang ke London pagi han." ucap Reina.
Farhan tau, bahwa saat ini perasaan gadis nya tidak baik-baik saja. Dia pun tak tau harus berbuat apa lagi, keadaan memaksa mereka harus seperti ini. Farhan hanya bisa pasrah, barangkali semesta sudi memahami jarak yang ingin mereka hancurkan saat ini juga.
Untuk prolognya segini dulu ya, nanti aku kasih yang lebih panjang di part selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Distance Relationship
Novela JuvenilBukan kah suatu hubungan dilandasi kepercayaan. Atau itu hanya sebuah ucapan yang tiada arti. Bahkan jarak yang terbuat membuat kita belajar akan perpisahan. Reina sadar akan hubungan yang sedang ia jalani. Bersama Farhan ia membuat sebuah cerita pe...