Happy reading ❤️
"Bagaimana pun aku pertahankan, jika rasa ini sudah berkurang tak ada artinya lagi."
Saat ini Farhan tengah berada dimobil untuk menunggu seseorang yang sudah ia kabari sebelumnya. Tak lama seorang gadis keluar dengan gaun yang cukup elegan. Farhan hampir saja tak mengenali gadis itu.
Gadis itu berjalan mendekati mobil Farhan, membuka pintu mobil dan duduk dikursi samping kemudi.
Pemandangan yang pertama Farhan lihat adalah ekspresi gadis itu yang tampak murung.
"Mukanya biasa aja kali, Ke." Farhan terkekeh setelahnya.
Kesya mengerucutkan bibirnya sebal. "Ngomongnya gak bisa, eh tiba-tiba WhatsApp udah didepan rumah. Gimana, enak nungguin gue satu jam?"tanyanya kesal.
"Lo, ngomel aja dari tadi. Bisa-bisa hilang tuh cantiknya."
Farhan pun melajukan mobilnya menuju tempat yang sudah ia persiapkan sebelumnya. Selama diperjalanan, mereka hanya saling berbagi cerita. Tak jarang juga mereka bernyanyi bersama lewat musik yang diputar.
Setelah sampai Kesya melihat sekelilingnya, keningnya mengkerut pertanda bingung. Ia menatap lelaki yang kini tengah merapikan penampilannya.
"Han, kita ngapain kesini?"
"Mau mulung!" ketus Farhan tak habis pikir.
"Gue serius, Bambang!"
"Bego dipelihara, ya mau makan lah, Maemunah."
Farhan berdiri di belakang gadis itu, ia mengambil kain berwarna hitam guna menutupi mata gadis itu. Kesya tampak terkejut dengan perlakuan Farhan yang tiba-tiba sudah berdiri di belakang nya dengan kain yang menutupi matanya.
"Eh—apaan nih?" tanyanya bingung.
"Diam! Lo cuma perlu pegang tangan gue. Jangan lo lepas, kalau jatuh gue gak tanggung jawab!" titah Farhan kemudian menarik pergelangan tangan Kesya untuk mengikuti langkahnya menuju suatu tempat.
Setelah sampai, Farhan memberi kode pada orang yang ada di sana untuk bersiap-siap.
Perlahan tangannya membuka kain penutup itu.
HAPPY BIRTHDAY TO YOU
HAPPY BIRTHDAY TO YOU
HAPPY BIRTHDAY HAPPY BIRTHDAY
HAPPY BIRTHDAY KESYASemua orang bernyanyi untuk Kesya, Kesya menatap mereka satu persatu. Ada mama papanya, bunda dan papa Farhan serta Farhan. Kesya menangis haru, jujur ia sendiri pun bahkan lupa jika hari ini ia ulang tahun. Mengingat teman-temannya juga tidak ada yang mengucapkan.
Kesya pun meniup lilin dengan angka 18 tahun itu. Setelah make wish, Kesya pun memberikan potongan kue pertamanya pada kedua orang tuanya. Kemudian orang tua Farhan, dan terakhir Kesya berikan kue tersebut kepada Farhan.
Farhan memeluk gadis yang belakangan ini bersamanya.
"Happy birthday, Ke. Semoga lo menjadi cewek yang lebih baik lagi. Semoga orang yang selama ini selalu ada di hati lo cepat peka. Biar lo bisa bahagia seperti gue," bisik Farhan ditelinga Kesya sembari memasangkan liontin yang sempat ia beli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Distance Relationship
Fiksi RemajaBukan kah suatu hubungan dilandasi kepercayaan. Atau itu hanya sebuah ucapan yang tiada arti. Bahkan jarak yang terbuat membuat kita belajar akan perpisahan. Reina sadar akan hubungan yang sedang ia jalani. Bersama Farhan ia membuat sebuah cerita pe...