"Beda alam adalah LDR termenyakitkan, karena Rindu-nya bakalan susah diobati"
Di minggu pagi ini tampak berbeda, jika biasanya ia habiskan mendekam di kamar tapi minggu kali ini terasa berbeda. Reina tengah menunggu kedatangan seseorang untuk pergi ke sebuah tempat.
Reina menunggu orang tersebut di teras rumahnya. Tak lama kemudian, suara deru mobil masuk kepekarangan rumah Reina. Reina berjalan mendekati mobil tersebut, membuka pintu sebelah kiri dan mengulas sedikit senyuman.
Saat berada dalam mobil Reina kembali bertanya. "Maksud lo bilang Gilang ke Singapura bukan buat tunangan apa?" tanya Reina.
"Oke. Gue bakal jelasin semuanya tanpa ada yang gue tutupin, tapi gue harap lo gak benci sama gue setelah ini."
"Tergantung!"
Farhan tersenyum tipis, semoga apa yang ia takutkan tak akan terjadi.
"Sebelumnya gue minta maaf sama lo, gue bukan gak mau jelasin dari awal. Tapi gue nunggu waktu yang tepat buat jelasin semuanya. Jujur, sebenarnya gue gak mau bicara soal dua tahun tang lalu, itu sama aja buat gue sedih--" jeda Farhan.
"-- Lo, ingat waktu dia mutusin lo. Saat itu gue gak tau gimana ceritanya Raka datang kerumah gue. Gue syok liat Raka datang kerumah gue, apalagi penampilannya jauh dari kata baik-baik saja. Rambut berantakan, baju udah kumal, bahkan dia ngehancurkan kaca kamar gue. Untung keadaan rumah gue saat itu lagi sepi. Gue yang tadi diam aja gak tega ngelihat darah ngalir dari tangannya langsung--" Farhan menoleh kearah Reina kala suara isakan tangis keluar dari bibir mungil itu.
Reina mengangguk pertanda lanjutkan kala Farhan menanyakan keadaan gadis tersebut.
"-- Setelah Raka tenang, gue coba tanya sama dia kenapa. Raka ceritain semuanya ke gue, dia gak selingkuh. Dia minta Angel yang notabennya sepupu jauhnya untuk membantunya. Sehari sebelum lo nemuin Raka yang lagi jalan sama Angel, Raka sempat ngerasa sakit dikepalanya. Awalnya Raka nganggap itu cuma sakit kepala biasa aja, sampai pada siangnya Raka pingsan. Mama Raka langsung langsung melarikannya kerumah sakit. Setelah Dokter memeriksa keadaan Raka, Dokter mengatakan Raka mengidap penyakit kanker stadium akhir. Raka gak bermaksud buat lo sedih, mungkin dengan dia pura-pura selingkuh lo bakal benci sama dia dan terima keputusan dia," Farhan membawa Reina kepelukannya, tentunya Farhan sudah memberhentikan mobilnya di pinggir jalan.
"Gue mau ketemu Gilang, Han. Lo tau kan dimana Gilang? Antar gue kesana ya," pinta Reina. "Gue sayang banget sama dia, bahkan gue gak bisa lupain dia." tanpa Reina sadari ucapannya membuat Farhan menahan gejolak amarah. Jujur ia cemburu, tapi tak tau harus berbuat apa.
"Lo, yakin mau ketemu Raka?" tanya Farhan. Ia takut jika Reina tak siap melihat keadaan Raka.
"Gue yakinlah, ayo buruan!" Farhan langsung menjalankan kembali mobilnya menuju suatu tempat.
***
Reina bingung saat mobil Farhan berhenti di depan TPU, Reina mengernyitkan kening nya. "Han, gue mau ketemu Gilang. Kenapa kesini?" Reina mengedarkan pandangannya, kemudian menatap Farhan yang menarik tangannya.
Farhan tak menjawab, ia menarik tangan gadis itu menuju sebuah makam. Perasaan Reina sudah tak enak, ia berusaha mengenyahkan pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Distance Relationship
Novela JuvenilBukan kah suatu hubungan dilandasi kepercayaan. Atau itu hanya sebuah ucapan yang tiada arti. Bahkan jarak yang terbuat membuat kita belajar akan perpisahan. Reina sadar akan hubungan yang sedang ia jalani. Bersama Farhan ia membuat sebuah cerita pe...