Happy reading ❤️
"Terima kasih saja gak cukup buat mewakili rasa sabar kamu selama ini. Tapi WILL YOU MARRY ME, mungkin bisa!"
Semua sudah berlalu sekian tahun. Perjuangan yang selama ini Reina lakukan buat hubungannya berjalan seperti kerikil. Tahun ini merupakan tujuh tahun mereka berpacaran.
Kejadian empat tahun lalu membuat Reina maupun Farhan harus mengalami ldr lagi. Namun, mereka mengatasinya dengan cara yang lebih dewasa. Mereka juga rutin mengadakan pertemuan. Entah itu Reina yang akan ke Jerman atau Farhan yang ke London. Mereka juga sering pulang ke Indonesia untuk bertemu dengan sahabat Reina.
Hari ini Reina masih berkutat dengan kertas cantiknya. Padahal hari ini waktunya untuk berlibur. Tapi dikarenakan Reina yang ingin semuanya terlihat sempurna, ia pun menyelesaikan semuanya sebelum waktunya.
Ponselnya berbunyi, Reina langsung mengangkat panggilan tersebut tanpa melihat siapa yang menelepon.
"Halo, dengan saya Reina Putri Mauren. Ada yang bisa saya bantu?" sapa Reina sopan.
Sementara orang yang diseberang sana hanya terkekeh mendengarkannya.
"Apa bisa saya bicara dengan calon istri saya, Buk?"
Reina terkejut mendengar suara orang tersebut. Ia pun menjauhkan sedikit ponselnya untuk melihat siapa yang memanggil. Seketika Reina dibuat malu.
"Ternyata kamu! Aku pikir siapa,"
"Emangnya kamu nungguin siapa?" selidik Farhan.
"Nungguin orang yang katanya mau lamar aku tapi gak jelas!" sindir Reina.
"Siapa yang mau lamar kamu, Yang?"
"Ada, cowoknya ganteng, pengusaha sukses juga. Sayang banget kalau di sia-siakan. Tapi dianya gak jelas mau ngelamar."
"Jahat banget dia. Kamu lagi apa? Udah makan?" tanya Farhan.
"Lagi di kantor aku."
"Sayang, kamu itu kebiasaan banget sih. Kalau waktunya libur, ya libur dong. Nanti kamu sakit lho!" ujar Farhan.
"Bentar lagi siap kok, kamu tenang aja, ya!" yakin Reina.
"Besok aku gak bisa ke London, Yang. Gak papa kan?" tanya Farhan hati-hati.
"Yahh, kenapa?" Reina sudah putus asa.
"Aku mau berangkat ke Belanda malam ini. Kebetulan ada pertemuan di sana. Kan gak mungkin aku gak datang, ini acara penting."
"Yaudah deh, tapi setelah pulang dari situ kamu harus janji ke London, ya?!" sengit Reina.
"Iya sayang. Yaudah, aku prepare dulu, ya!" pamit Farhan.
Panggilan pun terputus, Reina menatap kelender yang ada dimejanya. Padahal besok hari istimewa bagi Reina. Dan ia ingin Farhan ada disamping dirinya merayakan hari tersebut. Reina berusaha memaklumi semuanya, hubungan itu gak boleh egois.
***
Farhan menatap semuanya dengan senyum yang mengembang. Farhan berjalan menuju kolam renang yang akan ia jadikan tempat untuk acaranya besok malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Distance Relationship
Fiksi RemajaBukan kah suatu hubungan dilandasi kepercayaan. Atau itu hanya sebuah ucapan yang tiada arti. Bahkan jarak yang terbuat membuat kita belajar akan perpisahan. Reina sadar akan hubungan yang sedang ia jalani. Bersama Farhan ia membuat sebuah cerita pe...