Yang dilihat Ninaya adalah seorang gadis kecil, namun tidak menyeramkan seperti hantu.
Gadis kecil itu berparas begitu cantik, berumur sekitar 6 tahunan, memiliki senyuman yang begitu sangat indah, di hiasi dengan lesung pipit kanan dan kiri.
Gadis kecil itu, tidak berpakaian seperti pakaian cinderella, ataupun berpakaian seperti berbie.
Namun, gadis kecil itu memakai hijab.
Hijab yang dipakainya hijab yang syar'i begitu juga dengan pakaiannya, yang berwarna hitam, hingga menutupi bagian telapak kaki dan tangannya.
Wajah gadis kecil tersebut tampak jelas secara keseluruhan, sebab mereka sesama wanita.
Meskipun di dalam goa yang minim cahaya, namun wajah gadis kecil itu tampak begitu cerah dan bersinar, "Bagaikan bulan purnama yang hatinya sedang berbahagia."
Sehingga suasana goa yang begitu tampak menyeramkan, kini rasa itu hilang dikecup oleh keindahan dan kecantikan gadis kecil tersebut.
Lalu Ninayapun menghampirinya (Dia berhenti disekitar jarak 1 meter dengan gadis kecil tersebut, dengan posisi yang masih tetap berdiri).
"Hai," ucap Ninaya.
"Assalamualaikum (sambil tersenyum)," ucap gadis kecil tersebut.
Mendengarkan ucapan salam dari gadis kecil itu, tampak di wajah Ninaya rasa malu, sebab dia sebagai seorang muslim yang lebih tua, mengapa dia tidak memberi contoh yang baik, dengan mengucapkan salam duluan.
Dia juga mengangkat kedua jempolnya, sebagai rasa salut untuk gadis kecil itu.
Lalu Ninaya menjatuhkan kedua lututnya ke lantai, dengan posisi badan yang tegak, sebagai rasa penghormatan, dengan tujuan untuk memanjakan gadis kecil itu agar menjadi lebih akrab.
"Wa'alaikumussalam," ucap Ninaya.
"Cantik namanya siapa (sambil tersenyum)?" ucap Ninaya.
"Ninaya," ucap gadis kecil itu.
Tampak alis Ninaya dan kulit keningnya sedikit naik ke atas, mata sedikit melotot, karena sedikit merasa heran, namun dia masih tetap tersenyum.
"Ninayaaa...?!" ucap Ninaya.
Ninaya kecil itupun tersenyum, dan tertawa kecil, karena melihat raut wajah Ninaya yang terlihat heran, karena disebabkan nama mereka sama.
Ninaya kecilpun lalu mengambil tangan Ninaya, lalu mengajaknya ke pintu keluar goa tersebut.
Setelah Ninaya diajak keluar dari pintu keluar goa, Ninaya melihat sebuah pemandangan pantai yang sangat indah.
Pantai tersebut memiliki pasir yang putih, halus, dan bersih, sekitar 10 meter dari bibir pantai airnya terlihat berwarna hijau muda, dan pada bagian tengahnya terlihat berwarna biru tua, sehingga keindahan air lautnya sangat menggoda, rasanya ingin langsung menceburkan diri.
Pulau itu memiliki pohon kelapa yang tumbuh subur, terlihat sejajar rapi, dikelilingi pulau-pulau yang indah, yang begitu eksotis, yang sangat memanjakan jiwa.
Kurang lebihnya keindahan pulau itu seperti pantai Maldives, Republik Maladewa.
Merekapun mandi bersama di tepi pantai tersebut, berenang, menyelam, bermain air, bersuka ria bercanda tawa bersama, sekitar 30 menit lamanya.
Lalu Ninaya kecil pergi ke tepi pasir pantai untuk beristirahat, sedangkan Ninaya dia masih berenang dengan sangat enjoy, karena masih ingin menikmati keindahan pantai tersebut.
Namun! sekitar 3 menit Ninaya menyelam menikmati air pantai itu, di saat dia timbul dari menyelam, tiba-tiba! Ninaya kecil menghilang.
Ninayapun terdiam (masih di dalam air, tampak wajahnya seperti orang kehilangan, namun tetap tenang)! lalu menuju ke tepi pasir pantai, sambil memangil-manggil Ninaya kecil, dengan suara yang begitu keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
JADAH
HorrorDia bukanlah Kuntilanak, dia bukanlah Leak, dia juga bukanlah Valak, yang begitu menyeramkan, dan dia bukanlah makhluk terkutuk lainnya, yang pernah kita ketahui. DIA LEBIH JAHAT DARIPADA ITU SEMUA!!! Dia lebih menyeramkan, mempunyai tipu daya yang...