JADAH (Part-9)

1.5K 56 0
                                    

Pantai tersebut terletak di Sumatra Barat, di Kepulauan Pasumpahan.

(Dari kota padang berjarak sekitar 17-35 km, memakan waktu sekitara 20-30 menit, jarak dan waktunya tergantung dari dermaga mana yang dipilih, untuk menuju kesana.

Ada dua dermaga yang biasa digunakan para wisatawan untuk menuju ke Pulau Pasumpahan, yaitu dermaga Teluk Bungus dan dermaga Sungai Pisang.

Harga sewa perahu nelayan tradional tersebut, sekitar 100-200 ribu, tergantung dari kita pandai-pandai menawarnya.

Sesuai dengan kesepakatan mereka subuh tadi, mereka berangkat ke pulau tersebut hari ini, hari Minggu, tanggal 27 Desember 2020.

Yang berangkat hari ini, hanya Jimmy-Keana, dan Ninaya.

Sedangkan Alex dan Kaka, berangkat menuju ke rumah Ninaya, yang akan dijadikan base camp untuk misi ini).

Tampak Ninaya sedang memakai dress tank top di kamarnya, yang berwarna merah maroon, dan lalu memakai sepatu sport warna putih.

Ninaya memilih warna merah maroon untuk pakaiannya hari ini, dikarenakan warna tersebut seakan-akan melukiskan, bahwa cinta Ninaya tetap menyala berkobar untuk Soso.

Setelah Ninaya selesai memakai sepatunya, Ninaya lalu duduk terdiam di kasur, sambil memandangi sebuah kotak kecil, yang dibawa oleh Jimmy dari rumahnya Ninaya kemarin.

Kotak kecil itu bahannya terbuat dari kayu Gaharu, panjangnya 5 cm, lebarnya 4 cm, dan tingginya 4 cm.

Beberapa menit memandangi kotak tersebut, wajah Ninaya tampak begitu sendu, matanyapun tampak berkaca-kaca, karena masih merasa pilunya debu bersalah, hingga pipinya kembali di hiasi dengan setetes airmatanya.

Akhirnya Ninayapun mengambil kotak kecil itu, dan membukanya, perlahan-lahan, hingga diapun tersenyum melihatnya bersama airmata semakin tumpah.

(Isi kotak keci itu adalah sebuah kalung, yang dihiasi mainan berupa batu Ruby red pigeon blood.

Batu tersebut berdimension 11,97 x 9.60 x 6.58 mm, berkalungkan emas putih yang berkadar 75%, yang pada bagian pinggir ikatan batunya, dibubuhi dengan motif 7 buah bunga Edelweis.

Kalung ini adalah pemberian dari Soso, dulu kalung ini tak pernah lepas dari leher Ninaya, selalu dipakainya, sejak pertama kali Soso mengalungkannya di lehernya.

Namun, sejak bersama Tomi, kalung ini hanya disimpannya di dalam kotak kayu kecil ini.

Setiap kali Ninaya merasakan sangat rindu kepada Soso, kotak kalung ini selalu dilihatnya, tanpa membuka isinya).

Akhirnya, Ninayapun kembali memakai kalung tersebut, setelah 9 tahun lamanya tak menghiasi lehernya yang indah.

Sementara itu, tampak Jimmy memakai baju pantai yang panjangnya selengan, dengan celana wearpack berwarna putih, bersepatu sport putih, dan menggunakan kacamata D Frame berwarna biru.

Begitu juga dengan Keana, dia menggunakan jenis celana, baju, dan sepatu yang sama dengan Jimmy, hanya saja terdapat kaos dalaman yang panjang tangannya hingga menutupi pergelangan tangan, menggunakan hijab berwarna putih, dan memakai kacamata Cat Eye berwarna coklat.

Mereka menggunakan pesawat kebanggaan Bangsa Indonesia, Garuda Indonesia, dengan jadwal penerbangan jam 09:10 WIB, dari Bandara Sorkarno-Hatta Jakarta, menuju Bandara Internasional Minangkabau di Kota Padang, tiba di Bandara Internasional Minangkabau, pukul 11:05 WIB.

Dari Bandara Internasional Minangkabau mereka berangkat ke Dermaga Sungai Pisang, memakan waktu sekitar 1 jam 33 menit lamanya, dengan jarak 56,6 km perjalanan darat.

Merekapun tiba di Dermaga Sungai Pisang, tampak Ninaya CS menaiki perahu nelayan tradisional yang mereka sewa, yang dikemudikan oleh seorang Laki-laki setengah baya, yang berumur sekitar 50 tahunan, yang terlihat sangat ramah pendiam.

Sepertinya Laki-laki pemilik perahu sewa itu, adalah orang bertakwa, wajahnya tampak bersih bercahaya,
memakai baju koko dan celana cingkrang berwarna putih, serta memakai topi haji yang warnanya sama.

Sepanjang perjalanan laut, dari dermaga Sungai Pisang ke Pulau Pasumpahan, mereka disuguhi oleh pemandang-pemandangan yang begitu eksotis, yang begitu indah.

Sejenak tampak di wajah Ninaya rasa yang begitu rileks, yang begitu bebas, terlepas dari ketegangan-ketegangan yang harus ditanggungnya, selama 8 tahun hidup bersama Tomi.

Ninaya terlihat tersenyum, dengan pandangannya yang tampak kosong, namun sebenarnya berisi hayalan bahagia, berharap dapat berjumpa dengan Soso segera, yang sudah 9 tahun lamanya mereka berpisah.

Sementara itu, terlihat pasangan Jimmy-Keana begitu enjoy, menikmati pemandangan-pemandangan yang eksotis, dibumbui dengan kemesraan mereka, yang berupa kecupan-kecupan kecil, saling berangkulan, dan selfie-selfie narsis.

Tiba-tiba! sekitar 200 meter lagi ingin sampai di bibir pantai, Ninaya menanyakan sesuatu kepada orang yang memiliki perahu sewa, yang sedang mereka ditumpangi.

"Pak, apakah Bapak mengenal pemuda yang bernama Soso?" ucap Ninaya.

"Saya kenal (sambil tersenyum)," ucap Bapak penyewa perahu.

Mendengarkan hal itu! sontak Ninaya terkejut terharu bahagia, begitu juga dengan sang Pasangan lebay, yang sedang cium-ciuman hingga berhenti ciumannya.

Lalu mereka bertiga, menghadapkan wajah mereka ke belakang, melihat bapak pemilik perahu sewa, dengan terlihat begitu seriusnya.

"Dimana kami dapat menjumpainya Pak?" ucap Ninaya.

"Baiklah, saya akan hantarkan," ucap Bapak penyewa perahu.

"Oh iya, nama Bapak siapa," ucap Ninaya.

"Panggil saja uda Edi," ucap Bapak penyewa perahu.

Merekapun sampai di bibir pantai, lalu mereka turun, dan berjalan menuju ke tempat Soso.

Tampak seorang gadis kecil yang begitu cantik, yang sedang bermain bersama teman-temannya, di dekat bibir pantai, di sela-sela pondok yang disewakan di pantai itu.

Anak kecil itu memakai pakaian yang syar'i, yang berwarna hitam, yang terlihat usianya sekitar 6 tahunan, yang keadaannya sama persis seperti mimpi Ninaya.

Gadis kecil itu melihat ke arah mereka, lalu berlari menuju ke arah mereka, dari jarak sekitar 7 meter, sambil mengucapkan kata, "Mamak."

"Mamak ... Mamak ...," ucap gadis kecil.

Yang dipanggil gadis kecil tersebut, adalah bapak penyewa perahu yang mereka sewa, uda Edi (tampak wajah uda Edi tersenyum, mendengar panggilan itu).

Untuk masyarakat Padang, panggilan untuk seorang paman adalah mamak.

Dengan demikian, uda Edi adalah paman dari gadis kecil itu.

Uda Edipun lalu menggendongnya, dan memutarkan dirinya beberapa kali, hal itu dilakukannya,setiap dia bertemu dengan gadis kecil itu.

Lalu Ninayapun berucap kepada Jimmy dan Keana, "Gadis inilah yang di mimpiku semalam."

(Tampak bertambah rasa penasaran di wajah Jimmy-Keana, mendengarkan ucapan Ninaya barusan.

Apalagi Ninaya! detak jantungnya semakin berdebar kencang, sebab dia merasakan semakin dekat takdirnya, untuk dipertemukan kembali dengan Soso).

Selesai digendong mamaknya, tampak gadis kecil itupun tersenyum kepada mereka, dan merekapun membalas senyum gadis kecil tersebut.

Lalu, uda Edi bertanya kepada gadis kecil itu, dengan sesuatu kata- kata tanya, yang membuat Ninaya menjadi terdiam, dan meruntuhkan jiwanya.

To be continue

Karya : SOSO { Cikeas, 170120 }
Note   : Cerita JADAH hanyalah cerita fiktif belaka.

Menerima jasa pembuatan puisi, musikalisasi puisi, dan lagu (inbox).
Contoh karya dapat di lihat di youtube channel : SOSO KAKA SYAIR

Berikut 2 contohnya :

https://youtu.be/TFF6jHY8eMg
Musikalisasi puisi: Aku Sayang Kamu

https://youtu.be/nxx17MAYstw
Musikalisasi puisi: Namaku dan Namamu

JADAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang