Forty One

1.7K 109 30
                                    

Kegiatan gue menyuapi Kimi terhenti saat mendengar bel rumah berbunyi. Gue hendak beranjak untuk membuka, tapi segera ditahan Han Ahjumma yang lebih dulu berjalan setelah selesai mencuci piring.

"Biar saya saja, Non!"

Gue balas dengan anggukan ringan dan kembali menyuapi Kimi.

"Mamam mamam!" seru Kimi karena gue berhenti menyodorkan suapan padanya.

"Iya, ini masih Mommy ambilin sayurnya. Mau brokoli?"

"Oli oli au!"

"Aaaaa,"

Kimi segera membuka mulutnya lebar dan mengunyah sesuap penuh nasi dan brokoli.

"Anak Mommy pinter banget sih mamamnya!" ucap gue sambil mengusap rambutnya.

Keseruan makan siang kami tetiba rusak saat terdengat dengan jelas suara teriakan dari ruang tamu.

"Kim Nana!!! Dimana lo??!!"

Itu abang gue apa ga bisa manggil agak nyantai dikit?! Kenapa harus pakai bentak-bentak kan? Ada Kimi juga yang bisa denger.

"Di belakang, Bang!!" balas gue dengan setengah berteriak juga.

Setelah melihat gue yang sedang menyuapi Kimi, Bang Suho mengurungkan kalimat yang hendak dia ucapkan. Mulutnya yang sudah terbuka ia tutup kembali dengan terpaksa. Bisa gue lihat ekspresi wajahnya menahan marah.

Di belakangnya ada Irene yang menuntun Jun. Pandangan Irene tertuju ke gue dengan ekspresi yang juga menahan marah. Ini pasangan suami istri pada kenapa sih? Salah gue apa lagi Ya Tuhan?

"Ada apa, Bang?" tanya gue masih berusaha tidak terpancing emosi juga.

"Ren!"

Seolah paham hanya dengan satu panggilan, Irene menghampiri Kimi.

"Kimi, yuk main sama Aunty dan Jun Oppa. Kita ke taman belakang ya!"

Dengan cekatan Irene melepas bip dari leher Kimi dan menggendongnya, sambil menuntun Jun di tangan sebelahnya. Oke, kalau sampai harus menjauhkan anak-anak berarti ada masalah serius. Tapi apa??

Masih dengan berdiri, Bang Suho menunggu hingga Irene benar-benar keluar dari pintu belakang. Lalu dia menghampiri gue yang masih terduduk bingung di kursi meja makan. Sadar dengan tatapannya yang tidak mengenakkan, gue mengalihkan pandangan untuk membersihkan sisa-sisa nasi di baby chair Kimi.

"Ada apa? Ga biasanya Abang kesini si..."

"Siapa itu Jung Jaehyun?!"

Gerakan tangan gue tetiba berhenti. Dengan cepat gue menoleh menatap Bang Suho. Tatapannya masih sama, menusuk gue dengan gunungan emosi di dalamnya.

"Kenapa tetiba bertanya perihal Jaehyun? Ada urusan apa Abang dengan dia?"

"Jawab pertanyaan gue!!! Siapa itu Jung Jaehyun??!!" kali ini Bang Suho mengulangi pertanyaannya dengan nada lebih tinggi.

"Temen gue pas KKN dulu. Kenapa?"

"Lo suka sama dia?"

"Abang ini pertanyaannya menjurus kemana sih??

"..."

"Oohh, disuruh Mas Dae untuk tanya seperti itu??"

"Jawab aja pertanyaan gue!!!"

Gue tersenyum miring, kembali mengalihkan pandangan ke meja. Mengacuhkan decakan sebal Bang Suho karena gue tak kunjung menjawab pertanyaannya.

"Kenapa? Lo mau ikut-ikutan sahabat lo nuduh gue selingkuh?!"

(after) Married You ❌ KJD ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang