Forty Four

2.1K 124 26
                                    

Pagi yang menyenangkan itu saat membuka mata dan melihat wajah Mas Dae masih tertidur pulas dengan kedua lengannya memeluk gue erat. Entah ini sudah jam berapa. Dari celah jendela yang masih tertutup korden, bisa gue lihat cahaya berusaha merangsek masuk menerangi kamar yang masih temaram.

Gue pandangi wajah tampan ini. Menyingkirkan anak rambut yang menutupi separuh dahinya. Karena pergerakan itu dia mengerjapkan matanya sedikit. Sadar bahwa dia akan bangun, gue dengan cepat menutup mata dan kembali menjatuhkan tangan di dada bidangnya.

"Na?" tanyanya dengan suara serak.

Gue masih pura-pura tertidur.

"Yang?" sapanya lagi, kali ini dengan menyibak rambut gue dan menyelipkannya ke telinga.

Gue diam, menikmati panggilan yang sudah lama tak gue dengar belakangan ini. Rasanya seperti pertama kali dia memanggil seperti itu dulu, berdebar.

"Aku tahu kamu udah bangun".

Gue masih tetap diam. Berusaha keras menjadi aktris yang hebat.

"Yang?"

"..."

"Ga usah pura-pura tidur!" ucapnya final sambil menyentil dahi gue ringan.

Gue terkekeh tapi tetap dengan mata terpejam. Saat gue membuka mata, dia juga tengah menatap gue.

"Pagi," sapanya lebih dulu.

"Pagi," jawab gue sambil mendaratkan telapak tangan menyentuh dahinya. Suhunya sudah normal.

"Aku udah sembuh. Udah dapat obat dan vitamin semalem!" serunya yang membuat pipi gue bersemu.

Alasan kami masih bergumul di dalam selimut sampai siang adalah karena kami baru tidur dini hari.

"Dih, pipinya pake merona. Kayak perawan aja kamu!"

Tuh kan, mulutnya udah nyebelin lagi!!

Belum sempat gue membalas ucapannya, dia lebih dulu menarik gue semakin merapat ke tubuhnya.

"Aku masih punya hutang permintaan maaf ke kamu".

"Ya?" tanya gue dengan suara yang sedikit teredam karena terbenam di dadanya.

"Maaf karena menamparmu malam itu. Aku menyesali perbuatan itu siang malam. Maafin aku ya, Yang!"

Gue balas pelukannya lebih erat.

"Setelah tahu urutan ceritanya dari Kak Dyo, aku jadi paham kenapa kamu bisa semarah itu. Maaf juga saat itu aku juga terbawa emosi. Tapi aku masih tidak habis pikir, bisa-bisanya kamu mengadu ke Bang Suho dan Kak Yoona. Dasar Tuan Muda manja!"

"Hah? Ngadu gimana?"

"Heleh, ga usah sok polos ya Anda!"

"Nah, ini yang ingin aku tanyakan semalam. Gimana ceritanya Suho dan Yoona Noona jadi ikut campur?"

Gue berdecih. Sedikit merenggangkan pelukan dan mendongak menatap wajahnya. Yang gue temukan adalah ekspresinya yang sarat kebingungan.

"Kamu ga cerita ke mereka?"

"Enggak! Buat apa? Lagipula apa untungnya buat aku?"

"Lha trus mereka tahu darimana?"

"Aku juga ga tahu, Yang! Sumpah, aku ga cerita apapun ke mereka! Kalau Dyo jelas tahu karena dia ada di kantor saat aku berkelahi dengan Jaehyun".

"Ah, entahlah. Intinya aku kemarin dipojokkan seperti tersangka. Semuanya nyalahin aku. Bahkan Baekhyun yang biasanya selalu belain aku, sekarang malah ada di posisi kamu. Sebel!!!"

(after) Married You ❌ KJD ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang