Forty Six

1.7K 120 19
                                    

Sekali tarik, kalung yang gue pakai terlepas. Detik selanjutnya sudah menjadi kepingan kala Jaehyun menginjaknya dengan sekali hentak.

Badan gue seketika lemas. Kedua kaki gue seolah tak sanggup lagi menopang tubuh untuk tetap berdiri tegap. Saat tubuh gue merosot, Jaehyun dengan sigap menangkap pinggang gue. Membuat tubuh gue menempel padanya.

Matanya lekat menancap di kedua mata gue. Tanpa perlu bercermin, sudah tergambar jelas kalau wajah gue pucat pasi. Bisa gue rasakan keringat dingin membasahi kedua pelipis.

"Lo...lo tahu, Jae?" tanya gue tergagap.

"Hmmm," jawabnya singkat sambil menunjukkan smirk.

"Se...sejak kapan?"

"Sejak awal. Sejak sahabat suami lo yang bernama Dyo menyuruh orang untuk membuntuti gue tempo hari!"

"Ya? Jadi?" ucapan gue menggantung, semakin menatap pias pada Jaehyun.

"Bukan cuma Dyo yang bisa masang alat perekam di tubuh lo! Gue udah memasangnya lebih dulu!"

Mata gue membelalak, semakin jelas rasa kaget gue ditambah dengan mulut yang menganga.

"Di...dimana? Kapan?" tanya gue penasaran.

"Menurut lo?" lagi, dia memberikan smirk yang menurut gue mengerikan.

Jaehyun yang gue kenal sebagai lelaki baik-baik, kini berubah menjadi sosok yang menakutkan. Tatapan matanya seperti penuh ambisi. Terlalu intens menatap gue dengan seringaian yang membuat bulu kuduk gue meremang.

"Jae, gue takut! Please, jangan apa-apain gue!" lirih gue dengan suara gemetar dan parau, menahan tangis.

Sedari tadi gue sudah berusaha untuk lepas dari dekapannya, tapi jelas sia-sia. Selain karena tubuhnya yang jauh lebih kuat, tubuh gue pun seperti mati rasa karena rasa takut berlebihan.

Orang-orang pada kemana? Kenapa sampai sekarang tidak ada yang datang untuk menyelamatkan gue?!! Alat pelacak di hape gue masih bisa berfungsi kan?

Jaehyun mengulurkan sebelah tangannya, mengelus pipi gue ringan.

"Gue kan pernah bilang, gue cinta sama lo Na. Sampai sekarang rasa cinta gue ga berkurang, malah semakin bertambah. Asal lo tahu, gue sekarang juga sayang sama Kimi!"

"Jae..."

"Gue bisa kasih semua yang sudah diberi suami lo. Gue bisa mewujudkan apapun yang lo mau, apapun! Bahkan gue bisa memberi lebih!"

Semua kata yang Jaehyun ucapkan tanpa penekanan. Nadanya tetap lembut seperti biasanya. Buat gue, itu membuat suasana lebih mencekam daripada diteriaki Mas Dae.

"Semua yang ada di apartemen ini bisa jadi milik lo. Bukannya sebentar lagi perusahaan suami lo bangkrut?"

Karena perkataan Jaehyun, gue jadi ingat sesuatu. Tujuan gue dijadikan umpan hari ini adalah untuk mendapatkan informasi ini! Tapi...alat perekamnya sudah rusak kan?

Tak masalah! Gue juga ingin tahu kebenarannya.

"Apa yang udah lo lakuin ke perusahaan suami gue?"

"Maksud lo?"

"Saham dan profit yang didapat suami gue stabil selama bertahun-tahun. Tapi sejak lo datang hari itu, tetiba semuanya berubah drastis. Hal apa yang lo lakuin?"

"Oohh, sejak gue dihajar di kantornya? Gue ga ngapa-ngapain. Hanya memberi imbalan lebih besar pada investor dan pemilik saham. Apa gue salah?"

"Itu curang namanya! Lo ga bisa ngambil investor dengan cara memberikan iming-iming yang lebih menguntungkan!"

(after) Married You ❌ KJD ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang