Episode 5

609 56 23
                                    

Namja itu mengarahkan tangannya ke arah Irene dan tersenyum sangat ramah.

" Taeyeon ibnida. "

" Irene ibnida. ", dengan ragu Irene berjabat tangan dengan namja yang sudah terkenal dengan pesonanya itu.

" Goddess of peace. "

" Mwo ? "

" Ani, nama mu seperti nama dewi kedamaian. "

Tak banyak yang bisa dikatakan Irene, seketika Ia menjadi salah tingkah.

" Kajja, ", Taeyeon mengajak Irene untuk pergi.

" Ne. ", dengan kepala yang tertunduk, Irene mengikuti Taeyeon.

" Wae ? Apa kau tidak mau ada yang melihatmu ? "

" Aniyo. "

" Kau terus menundukan kepalamu. "

" Aniyo, Taeyeon-ssi. Aku hanya...."

" Mau menemani ku bersenang-senang ? "

" Mwo ? "

" Don't say no, when my heart say yes. ", tanpa ragu Taeyeon meraih tangan Irene dan mengajaknya berlari.

Itulah yang selalu membuat teman-temannya kewalahan, karena sebelum Ia menjalin hubungan dengan Tiffany, Ia selalu mengatakan hal itu pada yeoja yang Ia ingin ajak berkencan atau kepada teman-temannya jika Ia menginginkan seorang yeoja.

" Aku mau yeoja yang itu. "

" Mwo ?! "

" He is comeback. "

" Kita dalam masalah, Yoong. "

Di sore hari yang cerah, sepasang pelajar berlari dengan pakaian kasual mereka. Mereka melewati beberapa toko di tepi jalan dan terus berlari sampai kelelahan.

" Taeyeon-ssi. "

" Terus berlari Irene. ", Taeyeon melihat ke belakang dan melemparkan senyumannya.

Seolah terbius, Irene merasa dunia menjadi bergerak sangat lambat dan Ia bisa menikmati senyum di wajah Taeyeon yang sangat indah itu.

My heart is beating faster . . .

Hingga tiba di salah satu toko hadiah, Taeyeon menghentikan langkahnya dan menatap pintu toko itu.

" Huh, aku lelah. ", Irene terus mengatur nafasnya.

" Mwo ? "

" A-aniyo Taeyeon-ssi. "

" Mianhae aku mengajakmu berlari. Sudah lama aku tidak melakukannya. "

" Gwaenchana, Taeyeon-ssi. "

" Kau lelah ya ? "

" Ani. ", Irene mencoba meyakinkan Taeyeon.

Taeyeon menatap Irene dan mengarahkan kepalanya tepat di samping telinga Irene.

" Aku tidak suka kau berbohong. ", suara itu membuat Irene membeku.

Taeyeon kembali menatap Irene dan Ia merapikan anak rambut Irene yang terlihat berantakan. Seolah es batu yang akan pecah, Irene mencoba tetap tenang, namun semua itu terasa sia-sia, Taeyeon mengarahkan tangannya ke pelipis Irene dan mengusap keringat disana, sekejap es batu itu pecah bahkan meleleh begitu saja.

" Kajja, temani aku mencari hadiah untuk dongsaeng ku di dalam. "

" N-ne, Taeyeon-ssi. ", kalimat itu terucap saat pikirannya tak lagi bisa berpikir jernih. 

SUNBAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang