Episode 18

362 39 20
                                    

Langkah kaki ku menuju rumah sore ini terasa sangat ringan, bahkan jika aku bisa menari sekarang, aku akan melakukannya. Jika wajahku bisa protes, mungkin dia akan menggerutu karena aku tak berhenti memaksanya untuk tersenyum.

" Ya, Joohyun. "

" Eoh, annyeonghaseyo, ahjumma. "

" Kau terlihat bahagia sekali hari ini. Apa kau mendapatkan nilai bagus lagi ? "

" Ini lebih dari nilai bagus, ahjumma. ", aku berjalan mendekati ahjumma penjual buah apel sekaligus tetangga ku.

" Ah, kau sudah mendapatkan pekerjaan ? "

" Aniyo, aku belum menyelesaikan kuliahku, ahjumma, mana mungkin bekerja. "

" Gwaenchana, Joohyun. Yeoja cantik sepertimu tidak harus bekerja, akan banyak pengusaha di luar sana yang akan berebut menjadikanmu istri. Kau cantik, pintar dan baik hati. "

" Aniyo, ahjumma, mana mungkin ada yang seperti itu. "

Aku menyusun beberapa apel yang baru saja dikeluarkan dari dus, sejak kecil aku sudah membantu ahjumma ini saat aku pulang dari sekolah. Selesai dengan hal itu, aku kembali ke rumah dengan beberapa apel di tangan.

" Eomma. "

" Ne. Kau sudah pulang ? "

" Ne, eomma. "

Aku meletakan apel itu di atas meja makan dan langsung membantu eomma di dapur. Aku memperhatikan wajah eomma yang sedang memotong sayuran, terkadang aku berpikir bagaimana jadinya jika aku tidak bisa sekolah ataupun kuliah dengan beasiswa, itu pasti akan menyulitkan eomma. Tapi meskipun aku selalu mendapatkan beasiswa, aku merasa jika ini benar-benar sebuah keberuntungan, sejak aku kelas satu sekolah dasar hingga kuliah.

" Bagaimana kuliahmu, Joohyun ? "

" Baik-baik saja, eomma. Aku sedang mengerjakan riset. "

" Kau perlu makan yang banyak agar tidak kurus, kau pasti lelah mengerjakan itu semua. "

" Gwaenchana, eomma. "

" Joohyun, ingat kesehatanmu, jangan terlalu memaksakan tenaga dan otakmu untuk berpikir terus menerus. "

" Ne, eomma. Aku akan istirahat yang cukup. "

Sebelum meninggalkan eomma di dapur, aku memeluknya dan pelukannya masih terasa sama seperti aku kecil, selalu hangat. Tanpa alasan, air mataku lolos begitu saja, aku merasa begitu emosional saat memeluknya kali ini, dengan segera aku menghapus air mataku, aku tidak ingin eomma mengkhawatirkan ku.

ting

*New Message

Taeyeon : Apa kau sudah di rumah ? "

Bae Irene : Ne, oppa. Wae ? "

Taeyeon : Aniyo, aku hanya ingin menanyakan hal itu saja.

Percakapan itu membuatku teringat pada kejadian beberapa waktu yang lalu, saat aku pertama kali menerima pesan singkat darinya yang hanya berisikan sebuah foto kacamataku. Entah darimana dia mendapatkan nomor ponselku, tapi itu cukup mendebarkan bagiku, karena aku tidak mau menjadi perusak hubungannya.

*New Message

Taeyeon : Irene, apakah kau ada waktu malam ini ?

Bae Irene : Sepertinya aku akan melanjutkan tugasku, oppa. Wae ?

Taeyeon : Eoh, aniyo, aku hanya bertanya saja.

Bae Irene : Apa kau ingin bertemu dengan ku ? Kkkk

SUNBAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang