Episode 14

337 49 5
                                    

A FEW YEARS LATER . . .

Di sore hari yang cerah dan ramai, seorang yeoja duduk sendiri memandang keluar cafe dengan senyum di bibirnya dengan jemari tangan yang terus menggenggam erat cangkir minumannya. Ia sedang merasa sangat gugup lantaran harus bertemu dengan namja yang sudah lama tak Ia jumpai. Sesekali yeoja itu merapikan rambutnya dan sedikit bercermin pada pantulan jendela cafe.

tring . . . .

Bel di pintu cafe itu berbunyi dan membuat yeoja yang sedari tadi menunggu perlahan mengarahkan pandangannya ke arah pintu. Namun, yang Ia lihat adalah namja lain, kini Ia mulai berpikir tentang hubungangannya dengan namja itu yang sudah lama tidak bertemu. Ia mengetuk jari-jari tangannya di atas meja kayu dan menopang dagunya. Sesekali Ia melihat layar ponselnya dan tidak ada notifikasi apapun dari namja itu.

Jam menunjukan pukul lima sore, namja yang sedari ditunggu pun datang dengan keadaan terburu-buru. Mata keduanya pun langsung bertemu saat bel di pintu cafe itu terbuka. Tak bisa dihindari, meskipun yeoja itu sudah hampir merasa kesal karena namja itu tak datang tepat waktu, namun saat Ia melihat namja itu, semuanya runtuh begitu saja dan yang ada hanya sebuah senyum yang menyelimuti rasa gugup.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

SUNBAETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang