Bismillahirahmanirohim...
Berang-berang sukanya dihukum.
Temen-temen assalamualaikum!Yeee🎉 Lia come back dengan part baru di cerita Rindu, Bergema Di Pesantren!
Hmmm. Cek ke aktifan kalian kuy dengan comen next diakhir part ini! Oke! Dan jangan lupa vote!
Selamat membaca! 📖👓
Eh tunggu aku mau curhat dulu tapi dikit aja hehe.
Harusnya bab ini di publis dari beberapa hari yang lalu, tapi karena aku mau bikin video kata-kata dari bab ini jadinya lama. Kata-katanya pun gak jadi, mungkin di bab berikutnya aja. Curhatan selanjutnya menyusul.Semoga masih ada yang menunggu walaupun update-nya lama hehe.
Oke cuy baca...
~R~I~N~D~U~
"Laptop?" tanya Bunda yang sudah menyusun rapi isi koper keduaku di atas kasur, kecuali peralatan tulis dan perlengkapan mandi.
"Di sekolah perlu laptop, Bun," jawabku membela diri dan hanya bisa melihat Bunda yang berdiri berkacak pinggang dari dudukku di lantai.
Bunda memberiku laptop itu. "Kamera?" tanyanya lagi.
"Buat ... buat foto-foto. Eh, tidak buat bikin kenangan selama di Pesantren," belaku.
"Enggak, enggak. Nanti kamu bakal ngevlog terus kerjaannya." Bunda menyimpan kamera tetap di atas kasurku namun menjauh dari perkumpulan barang-barangku.
"Modem?"
"Buat jaringan internet, Bun?"
"Oke, oke." Bunda menyerahkan modem padaku.
"charger kamera? Enggak!"
"Charger laptop? Ok." tanya dan jawabnya sendiri sampai Bunda selesai dengan semuanya.
"Kamera, charger, tongsis, tripod, led ring, Bunda simpan," ucapnya menyita barang-barangku kemudian berlalu keluar kamar membawa semuanya. "Sisanya boleh kamu bawa," ucapnya lagi sebelum benar-benar keluar kamarku.
Yang Bunda sisakan hanya ini? Laptop, modem, memori card, charger laptop, alat tulis, perlengkapan mandi, buku dairy, kacamata, dan foto keluarga? Tidak ada yang lain lagi, kah? Aku butuh kamera itu. Eh, tunggu masih ada sisa satu lagi, bingkisan dari Bunda. Kuletakkan asal bersama yang lainnya, tentunya di koper yang kedua.
~R~I~N~D~U~
Waktunya untuk pergi meninggalkan kehidupan yang lama untuk menuju hidup yang baru. Hidup yang penuh kehampaan karena tidak ada orang-orang yang kusayang.
"Rindu ayo turun!" teriak Bunda dari ruang tamu.
Tanpa menjawab aku pun turun menghampiri Bunda dengan membawa ransel yang kuisi dengan sebuah novel, charger ponsel, powerbank, dompet dan beberapa jilbab atau kerudung yang tak muat di koper. Aku meneliti setiap inci rumah ini. Setiap sudut, setiap debu, dan bahkan seekor cicak pun ku pandangi.
![](https://img.wattpad.com/cover/172111557-288-k457406.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu, Bergema Di Pesantren
Teen Fiction#118 in pesantren dari 1,42rb (23 Maret 2019) #347 in rindu dari 17,5rb (11 Mei 2019) ~~~~ Rindu tercipta karena ada kenangan yang kita lalui dimasa lampau. Rindu tercipta karena ada hal menyenangkan diantara kita. Rindu tercipta karena ada kamu ya...