Hari pertama masuk sekolah, Jaemin dan Hyunjin sudah siap sejak pukul 6.15 lalu. Mereka tidak ingin meninggalkan first impression yang buruk dihari pertama sekolah, keduanya sedang bersiap memakai kaus kaki.
Sekolah mereka cukup dekat, jalan kaki saja sudah sampai, jadi transportasi umum atau pribadi tidak diperlukan. Pagi ini adalah giliran Jaemin yang memasak, hanya nasi goreng dengan telur mata sapi sudah cukup untuk upacara nanti.
"Jaemin, lihat kaus kakiku?" Hyunjin memakai pelembab bibir strawberrynya, bibir tebalnya itu kerap pecah-pecah.
Jaemin menghabiskan nasi gorengnya, "Eh, bukannya di lemari?"
Hyunjin menepuk dahinya, "Lupa, hehe."
"Sudah? Ayo." Jaemin mengunci pintu kos-kosan, masing-masing dari mereka memegang kunci kos satu. Mereka berdua berjalan dengan santai sambil memasang nametag dan dasi kupu-kupu di lehernya, atribut mos.
"Kita pisah kelompok ya, Jaemin?" tanya Hyunjin sambil memasang dasinya.
Jaemin mengangguk, "Kelompoknya beda, kamu kelompok berapa?"
"Kelompok dua, semoga orangnya enggak serem-serem." Jaemin tertawa mendengar doa Hyunjin, dasar bayi.
Di gerbang ada banyak kakak osis yang memandu anak baru menuju lapangan, upacara akan diselenggarakan 30 menit lagi tetapi sekolah sudah mulai ramai. Memang anak baru itu masih penurut, nanti jika sudah kelas dua akan mulai membangkang dan kelas tiga akan mulai tobat karena mendekati ujian.
Setelah Jaemin dan Hyunjin mengisi daftar hadir, keduanya berbaris sesuai kelompok mos. Jaemin berbaris paling belakang, menatap kedepan berusaha fokus dengan apa yang dibicarakan oleh kepala sekolah.
Upacara selesai diakhiri dengan tepuk tangan, para murid baru dipersilakan memasuki aula indoor untuk melanjutkan acara selanjutnya. Di kelompok 3 ini, terdiri dari empat orang.
"Hai?" sapa seseorang.
Jaemin tersenyum, "Kelompok 3?"
Laki-laki itu mengangguk, "Kim Junkyu."
"Na Jaemin." Keduanya masih agak canggung, Junkyu mencari anggota kelompok lainnya, "Ayo kesana, Jaem."
Jaemin pun ikut ke arah yang ditunjuk Junkyu, ada dua orang yang terlihat kebingungan mencari kelompok. Sepertinya mereka kelompok 3.
"Minju dan Karina?" tanya Junkyu kepada dua perempuan itu, yang dijawab dengan anggukkan. Kelompok Jaemin sudah lengkap dengan Junkyu sebagai ketuanya.
Kegiatan hari ini cukup santai, hanya pengenalan sekolah dan beberapa ekstrakulikulernya. Setiap tim diberikan kesempatan untuk menampilkan bakat dalam pengenalan ekstra. Kelompok tiga membentuk lingkaran dan memulai diskusi.
"Apa yang mau ditampilkan?" tanya Karina sebagai sekretaris tim, dirinya bersiap mencatat data-datanya.
"Minju? Mau nyanyi?" tawar Jaemin.
Minju menggeleng, "Maaf, lagi sariawan."
Jaemin ingin menunjuk Junkyu tetapi dia dan Karina sudah menjadi perangkat tim, "Aku saja, tapi menari, tidak masalah?"
Mereka mengangguk menyetujui, " Tidak masalah, aku catat, ya."
Jaemin mengingat-ingat kembali bagaimana koreografi milik boyband terkenal dengan nama NCT U, sedang berusaha memahami makna lagunya agar pas dengan ekspresi nantinya. Setelah semua tim selesai mengumpulkan formulir unjuk bakatnya, kini para panitia osis bersiap untuk memulai acaranya.
Dimulai dari kelompok satu, kelompok milik Giselle, mereka menampilkan modeling yang kebetulan tim itu berisi orang-orang tinggi. Tepuk tangan meriah menyambut Baejin sebagai perwakilan kelompok dua, kelompok dari Hyunjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
MASA SMA - JAEMREN
FanfictionTitik koordinat kami bertemu pada tahun 2017, hingga membentang menuju koordinat lain pada tahun 2020. Warn f u : stfu if y'r a homophobic