Hari ini acara festival sekolah berlangsung, kegiatan di hari pertama adalah bakti sosial. Semua kelas 10 sampai 12 menjadi satu untuk gotong royong. Walaupun perbedaan kelas terlihat jelas, namun senior disini tidak menerapkan sistem senioritas. Bahkan tidak ada geng atau penguasa sekolah, semua rata dan ramah.
"Kak, sini aku bantuin." Renjun menawarkan diri dan langsung mengambil alih kotak kardus yang dipegang oleh Doyeon, siswi kelas 12 Mipa 2.
"Oh, eh? Renjun. Sendirian?" tanya Doyeon yang langsung menyerahkan kardus kepada Renjun, "Jaemin kemana?"
Renjun mengernyit, "Kenapa kakak tanya sama aku?"
"Yaaa, kalian berdua seperti kertas dan perangko. Selalu menempel kemana saja." Jawab Doyeon.
Mereka berjalan menuju ruang osis, Doyeon ini ketua osis sekaligus penanggung jawab utama pada festival kali ini. Selain Doyeon ada juga Hwall yang merupakan wakil ketua osis, perangkat osis lainnya pun masih sibuk kesana kemari untuk mempersiapkan bakti sosial.
Ruang osis ramai karena anggota ekstrakulikuler pun ikut keluar masuk ruang osis untuk menitipkan barang atau sekedar mengecek gebetannya, contohnya Renjun. Alasan dirinya mau membantu Doyeon adalah untuk mencari keberadaan Jaemin.
Sejak tiba di sekolah, Renjun terus mencari-cari keberadaan Jaemin. Entahlah mungkin dia rindu. Sayang sekali dirinya tidak menemukan Jaemin di antara anak-anak penyiar yang sedang berkumpul, Renjun meletakkan kardusnya dan menghampiri anak-anak satu ekstrakulikulernya.
"Kak Mark?" panggil Renjun.
Mark menoleh ke arah sumber suara, "Eh? Renjun? Kebetulan sekali. Tim kita mendapat tugas untuk mengatur stereo system dan menjadi komentator saat perlombaan besok, kamu mau ambil tugas yang mana?
Renjun berfikir sembari memajukan bibirnya, "Apa ini wajib?"
Mark mengangguk lalu menyerahkan angket tugas kepada Renjun, "Iya, karena besok sudah mulai acara perlombaannya. Pagi hari sudah siap karena panggung juga dibangun siang ini."
Renjun mengangguk-angguk paham lalu mengisi angket tersebut, dirinya berhenti ketika melihat nama Jaemin di coret dari daftar tim penyiar yang bertugas besok. Itu membuat dirinya bertanya-tanya, apa Jaemin melakukan kesalahan?
"Kak Mark? Jaemin, kenapa dicoret?" tanya Renjun.
"Ah! Jaemin akan menjadi wasit sekaligus kapten tim kelasnya, dirinya tidak bisa mengajukan diri untuk tugas ini." jelas Mark yang sibuk membuat kolom penilaian.
Renjun kembali mengangguk-angguk dan mengisi angketnya, sudah lebih dari seminggu lamanya ia tidak bertemu dengan Jaemin. Di sekolah mau pun di kafe, papanya saja sampai bingung kenapa Renjun jadi pendiam saat bekerja.
"Teman-teman, ayo! Bakti sosial akan segera di mulai, siswa-siswi lainnya sudah berbaris di lapangan. Anak osis bisa menunggu di depan gerbang sekolah dan anak-anak penyiar bisa menggunakan mobil pick up untuk stereo system berjalan." Doyeon memberikan arahan kepada anak-anak dan mulai mengangkut perlengkapannya ke depan gerbang sekolah.
Renjun yang tidak bersemangat pun keluar terakhir dan mengunci ruang osis, rasanya ia kehilangan semangat dan juga penyemangat. Ingin pulang saja lalu bergelung di kasur. Setelah menyerahkan kunci ruang osis kepada Doyeon, Renjun berjalan menuju samping mobil pick up.
Walau disana ramai anak-anak penyiar lainnya, rasanya sepi jika Jaemin tidak disampingnya. Hm... Sepertinya Renjun benar-benar sudah jatuh cinta kepada Jaemin. Acara bakti sosial berjalan dengan lancar, lagu On The Ground milik Rose menjadi pengiring saat bakti sosial berlangsung di jalan.
Mark dan anak-anak penyiar lainnya sibuk memberi penjelasan kepada para warga sekitar bahwa SMA 1 sedang mengadakan bakti sosial untuk merayakan hari jadinya. Acara ini disambut dengan meriah oleh para warga, bahkan mereka turut menari disamping mobil stereo system.
KAMU SEDANG MEMBACA
MASA SMA - JAEMREN
FanficTitik koordinat kami bertemu pada tahun 2017, hingga membentang menuju koordinat lain pada tahun 2020. Warn f u : stfu if y'r a homophobic