"Orang yang membuatmu pergi jauh adalah aku"
'Fool' by WINNER
•~•~•
Happy Reading
Sorry for typo(s)Satu hari
Dua hari
Tiga hari
Satu minggu
Waktu berlalu begitu cepat.
Kini, Jeno tengah berada di ruangannya. Duduk di kursinya dengan kantung mata yang menghitam dan wajah sedikit menirus. Benar-benar seperti tak terurus.
Semuanya karena satu hal. Perihal kejadian satu minggu yang lalu. Hari dimana, ia bertemu dengan seorang pria yang sangat mirip dengan pujaan hatinya.
Ya, Na Jaemin.
Juga perihal calon ayah barunya. Kedua kejadian tersebut, Jeno merasa yakin bahwa keduanya berhubungan dengan kejadian yang telah menimpanya dua tahun lalu.
Kejadian dimana, ia terjebak dalam sebuah dimensi yang dihuni oleh manusia kelinci—atau yang biasa disebut juga dengan bangsa bunny.
Selama dua tahun, Jeno berusaha menjalani kehidupannya dengan normal. Berusaha melupakan kejadian tersebut. Berusaha melupakan sang pujaan hati.
Namun nyatanya, hal itu sangat sulit. Terutama, melupakan sosok manis dan hangat seorang Na Jaemin. Jeno tidak bisa melakukan itu.
Pintu ruangannya diketuk dari luar. Menandakan ada seseorang yang ingin bertemu dengannya.
"Masuk"
Pintu secara otomatis terbuka. Kemudian masuklah Minjae—seorang ilmuwan kepercayaannya. Membawa sebuah iPad di genggaman, Minjae menghampiri meja yang Jeno tempati.
"Profesor, kau baik-baik saja?"
Hilang sudah fokus Minjae. Melihat keadaan Jeno yang sangat berantakan, membuatnya teralihkan dari maksud utama ia datang.
"Aku tidak apa", Jeno tersenyum.
Tentunya, Minjae tidak mempercayai perkataan Jeno. Yang sebenarnya terlihat, jauh berbeda dari yang diucapkan.
Rambut yang biasa ditata rapi, terlihat hanya disisir dengan asal. Tentu, Minjae peka akan keadaan Jeno saat ini. Sesuatu, tengah disembunyikan Jeno darinya.
"Profesor, kau tidak pandai berbohong. Aku sudah bertahun-tahun bekerja denganmu. Aku sangat mengenalmu. Maaf berkata demikian. Tapi jika Profesor terus berada dalam keadaan seperti saat ini, maka akan berdampak pada proyek yang telah kita siapkan matang-matang Profesor"
Begitulah Minjae. Ia tidak terlalu mempedulikan dengan siapa ia berbicara. Walau dengan atasannya sekali pun, ia tetap akan mengeluarkan isi hatinya. Ditambah, ia sudah sangat dekat dengan Jeno.
Respon yang Jeno berikan hanyalah diam. Ia mengerti maksud perkataan Minjae. Jadi, ia tak berniat menjawabnya. Minjae terlalu mengenal dirinya dan begitu pun sebaliknya.
Menghela nafas, Jeno memilih berterus terang, "Ada, yang mengganggu pikiranku"
Ia menjeda sejenak, "Aku, sudah membicarakan hal ini dengan Mark hyung. Tapi, sepertinya aku juga harus membicarakannya denganmu"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Bunny || Nomin
Fantasía> > [SEASON I - Completed ✔] 🐰-Jeno terjebak di dalam dimensi lain akibat mesin waktu ciptaannya. Di sana, ia bertemu dengan Jaemin yang merupakan bangsa Bunny. Bersama Jaemin, Jeno membuktikan bahwa perbedaan tak bisa menghentikan cinta. Namun jug...