3. Ambyar

33 5 0
                                        

Perihal cinta bukan keahlian ku, bersikap romantis tidak bisa, menggoda wanita tidak pernah. Apa aku pantas di sebut laki-laki?

***

From pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

From pinterest

***

Tak terasa sudah beberapa bulan ini mereka merasa nyaman dengan suasana sekolah ini. Namun semakin hari Riski juga semakin sayang kepada Revina. Tapi Semakin dia menyayanginya maka semakin sakit pula hatinya.

Saat ini Riski sedang berada di lapangan basket, bermain basket seorang diri. Karena selain mengerjakan soal matematika, salah satu kegiatannya jika sedang galau ya main basket sendirian, Meluapkan emosinya kepada bola basket.

Keringat Riski bercucuran,mengalir membasahi bajunya. Disana memang jarang sekali ada orang karena saat ini sedang istirahat,jadi Riski bisa leluasa bermain sesukanya. Tapi tiba-tiba dia tak sengaja melempar bola dan bola tersebut mengenai kepala seorang gadis.

Riski menghampiri gadis yang sedang tersungkur kesakitan itu,dia tidak bisa melihat wajahnya karena gadis itu menunduk. Riski mengulurkan tangannya,namun gadis itu dengan segera menepisnya.

"Sorry". Riski berjongkok untuk mencoba membantu gadis itu bangun.

"Sorry-sorry,loe kira ini gak sakit apa? Kalo gue sampe pingsan gimana? Geger otak? Amnesia? Loe mau tanggung jawab? ". Gadis itu membentaknya dan ternyata itu adalah Revina.

"Mm..a..af". Riski terlihat gugup, ingin rasanya dia berlari meninggalkan gadis itu,tapi dia sedang kesakitan karena ulahnya.

"Bawa gue ke UKS!". Perintah gadis itu, sekarang dia sudah berdiri, kepalanya masih terasa sakit.

"Ok". Riski berjalan meninggalkan Revina, Revina merasa kesal melihat Riski meninggalkannya begitu saja

"Heh cowok mesum". Teriakan Revina berhasil membuat Riski membalikan badannya.
"Gila ya loe, bukannya bantu gue jalan malah di tinggalin". Gerutu Revina yang terdengar oleh Riski.

Riski berjalan mendekat, sekarang dia merasa perasaannya memang tidak boleh terlalu ia tunjukkan kepada gadis tersebut. Walaupun Riski berjalan mendekati Revina dengan penuh keraguan,dia mulai memberanikan diri untuk bisa berbicara dengan Revina lebih jauh.

"Loe mau gue gendong?". Tanya Riski,dia mengulurkan tangannya yang terlihat gugup.

"Yakin loe mau gendong gue?". Revina menatap tangan yang diulurkan Riski. Riski membelalakkan matanya seolah tak percaya dengan pertanyaan yang diajukan oleh Revina.

"Emang loe mau gue gendong?". Tanya Riski polos, tangannya sudah tidak terulur lagi.

"Kok loe nanya balik sih". Celoteh Revina yang mulai kesal.

LOVE STORY RISKI REVINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang