7. Manis

36 4 0
                                        

Melihatmu tersenyum begitu membuatku bahagia,kamu adalah salah satu penyebab kebahagiaanku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihatmu tersenyum begitu membuatku bahagia,kamu adalah salah satu penyebab kebahagiaanku.
Kamu itu manis, lebih manis dari coklat.

***

Riski benar-benar khawatir ketika mengetahui bahwa Revina sedang sakit. Bagaimana bisa dia sakit, jelas-jelas kemarin saat Riski mengantarkannya pulang masih sehat-sehat saja.

Riski kembali ke tempat duduknya saat guru sudah datang. Hari ini dia merasa ada sesuatu hal yang hilang dari pandangannya, Revina. Dia kehilangan sosok jutek dan cuek Revina.

***

Rifki masih mendekap Revina, gadis itu sudah tertidur cukup lama di dada bidangnya. Rifki sendiri hanya tersenyum bahagia melihat keadaan Revina yang sudah membaik, demamnya pun sudah turun. Sepertinya dia sakit karena kekurangan kasih sayang wkwk.

"Sayang". Panggil Rifki seraya mengelus rambut Revina.

Revina membuka setengah matanya dan menatap ke arah Rifki. Rifki tersenyum melihat Revina yang baru bangun,manis. Revina melepaskan dekapan Rifki dan duduk menyandar ke sofa.

"Kenapa?". Tanya Revina pelan.

"Aku punya sesuatu buat kamu". Rifki menyodorkan sebatang coklat, Revina tidak begitu menyukai coklat, tapi dia mengambilnya dengan senang hati tidak mau membuat Rifki kecewa.

"Makasih". Revina mengambilnya dan langsung membukanya. Ketika Revina sudah membuka mulutnya tiba-tiba satu tangan Rifki mencegahnya.
"Kenapa?".

"Foto dulu yah,buat kenangan". Revina mengangguk dan mulai berpose,dia tidak pandai sama sekali berpose, akhirnya dia memutuskan untuk berpose dengan mata yang tertutup, terkesan sangat imut.

"Mana liat". Revina mengambil ponsel yang dipegang oleh Rifki,dia tersenyum.

"Kamu lebih manis dari coklat". Mendengar kata-kata itu,pipi Revina langsung bersemu merah. Rifki yang melihatnya tertawa gemas.

Coklat yang Revina makan tidak habis, hanya dia makan setengah. Revina memberikan sisanya kepada Rifki, Rifki sama sekali tidak menolak coklat bekas Revina,dia menerimanya dengan senang hati.

Setelah menghabiskan coklatnya Rifki langsung pamit untuk pulang. Setelah melihat kepergian Rifki, Revina langsung kembali ke kamarnya untuk istirahat.

***

Riski sedang menyiapkan mentalnya untuk menghampiri Aileen. Dia berniat untuk meminta id line Revina setelah kedua sahabatnya pergi lebih dulu menuju kantin.

LOVE STORY RISKI REVINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang