[Slow update]
Pada pandangan pertama, Riski langsung terpanah ketika melihat seorang gadis yang sekelas dengannya, Revina.
Sayangnya dia tak pernah mengenal arti cinta itu seperti apa. Dia menyerah begitu saja ketika mengetahui bahwa temannya juga...
Selamat tinggal sang mantan, yang pernah memberi kenyamanan dan akhirnya kau hancurkan.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
From Pinterest
***
Revina sedang asik bersama Aileen membicarakan dunia modeling. Sebenarnya Revina tertarik di dunia modeling tapi sayangnya postur tubuhnya yang kurang tinggi itu menghambatnya.
"Harusnya loe bersyukur punya tubuh yang ideal gitu".
"Aileen bisa kaya gini gak mudah Vina, kamu kan tahu waktu SD Aileen gendut. Aileen mati-matian kurusin badan supaya bisa wujudin kemauan Mami".
"Tapi gue salut sama loe, loe bisa berubah dalam waktu beberapa tahun. Sedangkan gue? Gue kayanya masih sama aja, mungkin karena faktor genetik yah?".
"Bukannya Mami sama Papi kamu tinggi? Atau jangan-jangan...". Aileen tiba-tiba memotong ucapannya.
"Jangan-jangan apa?". Tanya Revina mulai penasaran.
"Kamu bukan anak mereka lagi". Celetuk Aileen disertai tawanya yang khas.
"Ngacoo".
Revina mengedarkan padangannya ke seluruh penjuru ruangan Cafe, memastikan apakah Cafe itu ada yang berubah atau tidak.
"Kenapa Vin?".
"Cafe-nya gak berubah ya, padahal kita udah lama gak kesini".
"Dari dulu juga Cafe ini gak berubah, masih tetep berdiri di tanah ini".
"Maksud gue ini loh...suasananya".
"Ya suasana disini emang selalu ramai".
"Leen".
"Iyaa, kenapa?".
"Loe kok nyebelin sih? Pasti gara-gara bergaul sama si cowok mesum itu".
"Ihh...kamu jangan nuduh gitu dong, gak baik tahu. Lagipula Vina ada masalah apa sama Riski? Ngejelek-jelekin mulu?".
"Dia emang jelek".
"Vina jangan gitu...nanti kalo kamu tiba-tiba suka sama dia gimana?".
"Dih..amit-amitt, cowok dibawah rata-rata gitu mah bukan tipe gue sama sekali".