Dia mah tega,mau gue stres apa beneran pinter sih? Tapi jujur kalo gini caranya malah kelewat ngekang. Ya meskipun hasilnya baik,tapi caranya kurang tepat.
***
Revina sedang berada di kantin bersama dengan Aileen, memakan nasi goreng Ceu Iis yang katanya enak itu.
Revina termenung sejenak, menyelipkan sehelai rambutnya yang dia gerai ke daun telinganya. Rasanya dia kehilangan seseorang hari ini, kekasihnya. Walaupun selalu risih dengan sikap Rifki,namun ada rasa rindu disana. Apalagi hari ini dia tidak sekolah karena di skors.
"Kamu kenapa Vin?". Tanya Aileen lembut.
"Gak papa".
"Tapi dari tadi kamu diem aja,ini bukan kamu banget".
"Gue lagi gak mood, bisa gak hari ini loe gak banyak nanya dulu!". Perintah Revina yang ketus.
"Ok". Aileen mengerti jika Revina sudah berkata seperti itu, memang dia sifatnya begitu.
Begitulah sifatnya, Namun Aileen sudah terbiasa menghadapi Revina yang seperti itu. Beruntungnya Aileen memiliki sifat penyabar dan pengertian.
Revina sedikit terkejut saat ponsel miliknya berdering. Terlihat jelas di layar ponselnya terdapat nama Rifki, senyuman Revina mengembang saat mengetahui bahwa Rifki menelponnya.
"Ciee.. pasti telepon dari kak Rifki".
"Suutts...". Revina meletakkan jari telunjuknya ke bibir miliknya, menandakan bahwa dia tak ingin diganggu.
Revina tersenyum sekilas,namun Aileen dapat melihatnya dengan jelas. Aileen tersenyum sinis melihat reaksi Revina saat mendapat telepon dari kekasihnya, Rifki.
"Hai cantik".
"Gue kangen... kemana aja?". Pengakuan Revina mampu membuat tawa Aileen pecah.
"Diem...". Revina mengambil nasi goreng menggunakan sendok dan menyumpalkannya kepada mulut Aileen.
"jahat...". Aileen terkekeh pelan.
"Diem dulu Leen! ". Perintah Revina penuh penekanan.
"Ada apa sih? Kok berisik banget? ".
"Gak ada apa-apa kok. Cuma masalah kecil. Kenapa baru nelpon?".
"Aku Cuma mau ngingetin Kamu hari ini ada ulangan kan?".
"I..ya..". Jawabnya lambat dan agak ragu "kenapa?".
"Kamu harus dapet nilai minimal... 90 lah! Bisakan?".
"Ya... Nanti gue usahain dulu,semoga aja bisa". Ucapnya ragu.
"Aku yakin kamu pasti bisa,semangat ya,nanti pulang sekolah aku jemput. Kalo gitu aku tutup dulu yah,kamu lanjut makan di kantin aja".
"Ok. Eh kok loe tahu gue lagi makan di kantin?".
"Ini kan jam istirahat cantik".
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE STORY RISKI REVINA
Romansa[Slow update] Pada pandangan pertama, Riski langsung terpanah ketika melihat seorang gadis yang sekelas dengannya, Revina. Sayangnya dia tak pernah mengenal arti cinta itu seperti apa. Dia menyerah begitu saja ketika mengetahui bahwa temannya juga...