9. Mampus!!

25 4 2
                                    

Jika menyukai seseorang karena fisik, maka percayalah! Dia tidak benar-benar mencintaimu.

***

Revina langsung merebahkan dirinya di kasur. Pertemuan pertamanya dengan Soni sangat buruk, dia sama sekali tidak menyukainya.

Saat Revina setengah menutup matanya. Ponselnya berbunyi, Revina langsung mengambil ponsel miliknya yang berada di dalam tas.

Rifki Andrian Ribet

Sayang....

Iya

Lagi apa?

Tiduran nih, cape.

Kamu abis jalan?

Revina mengigit bibir bawahnya. Sepeka itukah Rifki?

Iya

Sama siapa?

Temen

Aileen?

Bukan

Terus?

Sama anaknya temen mami

Cowok?

Iya

Deg, Revina tau jika Rifki sudah membaca pesannya tanpa dia balas, artinya pria itu sedang marah.
Revina sendiri bingung harus mengatakan bahwa dia dijodohkan atau tidak kepada Rifki, tapi tiba-tiba Revina mengingat ucapan Soni bahwa dia akan mencoba menjalaninya selama satu minggu.

Rif
Rifki
Sorry...
Besok malem ke rumah gue mau?

Revina menghela nafas panjang, percuma. Rifki tak akan luluh dengan cara seperti ini.

Revina tanpa sadar tertidur, dia merasa sangat lelah hari ini. Tubuhnya benar-benar perlu istirahat.

***

Riski sekarang sedang berada di rumahnya, lebih tepatnya di kamarnya bersama kedua sahabatnya, seperti biasa bermain PS. Gilar dan Gibran tidak pernah betah berada di rumah mereka, karena mereka akan dituntut ini dan itu oleh kedua orangtuanya.

"Riski, haus ni gue. Ambilin minum dong!". Seru Gibran sembari mengelus tenggorokannya.

"Ambil sendiri bisa kan? Gue lagi mager!".

"Yaelah...kaya cewek aja lu". Balas Gilar.

"Biasanya juga kan lu teriak-teriak manggil Bi Ina". Celetuk Riski.

"Emang Bi Ina udah balik?". Tanya Gilar polos.

"Ada di dapur".

"Tadi loe bilangnya gak ada lagi ke pasar, sekarang bilangnya ada di dapur. Mau loe apa sih?". Gerutu Gilar.

"Emang Bi Ina tadi ke pasar, terus sekarang udah ada di dapur, paling juga lagi masak".

LOVE STORY RISKI REVINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang