Selamat membaca.. :))
>>>>>><<<<<<<
Waktu baru saja menunjukan pukul 08.00 pagi, Tapi Kim Taehyung , pria itu sudah bangun dan sudah rapi dengan memakai pakaian kasualnya.
Rencananya hari ini ia beserta keluarga kecilnya akan menghabiskan waktu sampai sore nanti di taman bermain.
Taehyung membuka pintu kamar anak semata wayangnya dan melihat jika anakmya yang baru berumur 6 tahun itu masih tertidur dengan lelapnya di atas kasur.
Pria itu berjalan menghampiri ranjang anaknya dan duduk di tepi tempat tidur.
"Pyo bangun" Ucap Taehyung sambil mengusap rambut anaknya yang bernama Dongpyo itu.
"Eummh" Dongpyo merapatkan pelukannya pada guling yang ia peluk.
"Pyo masih ngantuk Pah" Ucap Dongpyo masih memejamkan matanya.
"Yah.. berarti hari ini kita gak jadi piknik bareng mamah dong?" Ucap Taehyung dengan nada bicara yang sedih.
Dongpyo yang mendengar itu langsung membuka matanya dan duduk.
"Mamah udah pulang pah?" Tanya Dongpyo.
"Udah dong semalem" Jawab Taehyung.
"YEAYYY.. ayo pah kita pergi" Ucap Dongpyo semangat.
Taehyung terkekeh kecil saat melihat anak semata wayangnya itu begitu bersemangat.
"Mandi dulu Dongpyo" Ucap Taehyung sambil mengusak rambut Dongpyo gemas.
"Oh iya Pyo belum mandi.." Ucap Dongpyo.
"Papah panggilin Bibi dulu ya buat mandiin pyo?"
"Nggak usah pah, Pyo mau belajar mandi sendiri" Ucap Dongpyo lalu turun dari tempat tidurnya dan berjalan cepat ke kamar mandi.
Setelah membangunkan Dongpyo, Taehyung kembali berjalan masuk kedalam kamarnya yang tentu sebelumnya ia meminta baby sitter dongpyo untuk memilihkan baju dan membantu dongpyo memakai baju.
Saat membuka pintu kamarnya Taehyung terkejut mendapati Joy yang sudah kembali berganti baju dengan dress selututnya. Padahal ia ingat istrinya itu tadi memakai celana jeans yang di padukan kaos oversize.
"Kamu ngapain ganti baju?" Tanya Taehyung.
"Ada telfon dari Kak Jihyo, pagi ini aku ada pemotretan" Ucap Joy lalu mengoleskan lipstick di permukaan bibirnya.
"Kok dadakan banget?"
"Ya mau gimana lagi" Ucap Joy.
"Gak bisa kamu undurin atau batalin aja gitu? Hari ini kamu ada janji loh mau ngajak Dongpyo piknik" Ucap Taehyung.
Joy menghela nafasnya kasar
"Gak bisa Tae" ucap Joy.
Taehyung mengusap wajahnya kasar.
"Sesibuk itu emangnya jadi model? Kamu gak bisa apa ngosongin jadwal kamu sehari aja demi Dongpyo? Aku ini udah sibuk loh Joy, kalau kamu juga sibuk bisa-bisa Dongpyo kehilangan sosok kedua orang tuanya" Ucap Taehyung.
"Kalau kata aku gak bisa ya gak bisa Tae! Bisa gak sih kamu ngertiin aku, kan kamu bisa ngajak Dongpyo jalan-jalan berdua sama kamu!" Ucap Joy yang kini malah meninggikan pita suaranya.
"Terus gunanya kamu sebagai seorang ibu apa hah?! Aku gak masalah kalau misalnya kamu gak bisa ngurus atau merhatiin aku karena aku bisa ngurus diri aku sendiri, tapi Dongpyo? Meski ada bibi Hwang yang ngurusin keperluan dongpyo, Dongpyo juga butuh sosok seorang Ibu!" Bentak Taehyung yang sudah kehilangan kesabarannya.
"Yang mau jadi ibu di usia semuda ini sipa sih Tae?!" Tanya Joy membuat rahang Taehyung mengeras.
"Kamu nyesel punya Dongpyo? Nyesel punya anak dari aku?" Tanya Taehyung memelankan suaranya.
Joy diam tak menjawab pertanyaan Taehyung.
"Kalau misalnya waktu malam kelulusan SMA kita gak mabuk-mabukan aku gak bakalan hamil Tae, Dongpyo itu cuma sebuah keenggak sengajaan.." Ucap Joy.
"Sengaja atau enggak.. dia tetep anak kita Joy, aku pertahanin pernikahan kita semuanya demi Dongpyo.. aku gak mau kalau dia tumbuh di keluarga yang broken Home, tapi kalau kamunya gak bisa sepenuhnya sayang sama Dongpyo kaya gini.. aku gak bisa berbuat apa-apa lagi" Ucap Taehyung lalu berjalan menuju nakas di samping tempat tidur mereka dan mengeluarkan selembar map berlogo pengadilan di dalam sana.
Ia terlihat membuka map itu lalu menandatangani sebuah kertas dari dalam map yang Joy berikan satu minggu yang lalu itu , di sana juga sudah terbubuhi oleh tanda tangan Joy.
Taehyung memberikan kertas di tangannya pada Joy.
"Ini yang kamu maukan? Dan soal hak asuh.." Taehyung mengehentikan kalimatnya lalu tersenyum masam.
"Ah.. kamu gak bakal debatin hal itu kan, soal harta gono gini nanti biar pengacara aku yang urus" Ucap Taehyung berjalam menuju pintu kamarnya.
'BRUGH'
Taehyung membanting dengan kasar pintu kamarnya tersebut.
Saat turun dari tangga Taehyung dapat melihat Dongpyo yang sudah rapi dan sedang sarapan di suapi oleh baby sitternya, beruntung kamar Taehyung dengan meja makan cukup jauh sehingga Dongpyo tak dapat mendengar pertengkarannya dengan Joy.
"Papah ayo" Ucap Dongpyo lalu meleguk minumnya.
"Ummh.. Pyo jalan-jalan berdua dulu ya sama papah" Ucap Taehyung lalu membawa Dongpyo kedalam gendongannya.
"Terus mamah?" Tanya Dongpyo.
"Mamah lagi gak enak badan sayang, Pyo sama Papah aja Oke?"
Dongpyo terdiam sebentar.
"Ya udah deh, tapi nanti kalau mamah udah sembuh kita jalan-jalan bertiga ya?" Tanya Dongpyo.
Taehyung hanya tersenyum tipis lalu mengajak Dongpyo keluar dari rumah, ia tak berani mengiyakan permintaan Dongpyo karena hal itu akan sulit ia tepati.
Di lain tempat..
Seorang gadis SMA terlihat menatap selebaran kertas yang di bagikan oleh beberapa mahasiswa yang melakukan sosialisasi tentang kampus mereka beberapa saat yang lalu.
Tzuyu menatap sedih selebaran itu.
"Kampus yang lo mau nih Tzu" Ucap Yeri yang merupakan teman sekelas juga semejanya Tzuyu.
"Iya.. tapi.. biayanya pendaftarannya kok mahal bangetsih?" Ucap Tzuyu.
"Ya.... namanya juga Universitas Swasta Tzu, kenapa lo gak coba daftar ke Univ Negri aja? Siapa tahu biayanya pendaftarannya lebih murah" Ucap Yeri.
"Tetep aja duitnya gak ada" Ucap Tzuyu sedih.
"Mau gue pinjemin uang dulu gak? Lo boleh kok bayarnya nyicil" Ucap Yeri karena merasa kasihan pada sahabatnya itu.
Tzuyu menggeleng pelan.
"Enggak deh, bisa-bisa gue di pukulin Bunda gue kalau ketauan minjem duit segede gitu ke orang" Ucap Tzuyu
"Kayanya gue beneran harus skip dulu deh tahun ini.." lanjut Tzuyu.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Love ✔
FanfictionKisah dari seorang Kim Taehyung duda beranak satu yang terpaksa harus menikah dengan Chou Tzuyu, seorang gadis berusia 19 tahun yang baru saja lulus SMA.
