(Not) Secret Admirer |✔|

//008

•••

Damn?!

Sekarang gue ada di cafe bareng Kak Azka.

"Ekhm..." dia berdeham untuk merubah atensi gue.

"Gak pesen apa-apa?" tanyanya.

"Ehh...anu...gue air putih aja."
Dia menatap gue bingung.

Wajahnya menunjukkan ekspresi
'seriously ' .

Gue mengangguk, dia meminta pelayan mengambilkan air putih.

"Lo kenap___ "

"Oh itu lho ... , tadi gue harus ke supermarket dulu jadi gak bisa kalau nunggu jemputan dari lo, nantinya malah ribet jadi sekalian aja gue ke cafe nya "

Keren gak tuh? Gue ngomong cuman dalam satu tarikan nafas kek ijab qobul.

"Ohhh... jadi gitu," dia menganggukkan kepalanya.

Dia percaya??

Syukurlah.

Gue bernafas lega,

btw tentang belanjaan tadi gue langsung kasih ke sopir buat gantiin gue , gue yakin nanti pas balik ada konser dirumah gue, nantikan saja comingsoon.

Oke kembali kepada ka Azka didepan gue yang sibuk ngeliatin gue terus, jadi risih gue diliatin terus .

"Ada apa ya?? " tanya gue

"Ada apa kenapa? "  malah nanya balik.

Aneh nih orang kenapa ya, orang gue nanya kenapa malah nanya balik.

gue Menggerutu dalam hati-- kesel.

"Lo lucu," celetuk Kak Azka.

Lutcu?!

"Karena itu gue ngajakin lo jalan," ujarnya sambil terus natap gue.

Pipi gue panas ini--malu. Kayaknya nih orang punya bakat bikin anak orang baper.

Gue cuman ber-oh ria saja.

"Setelah ini kita kemana?"

"Kan lo yang ngajakin gue jalan. Kenapa nanya gue," greget gue jadinya sama nih orang.

"Nonton bioskop?? " tanyanya.

"Nggak ah bosen, kemaren udah sama si Rara."

Kak Azka nampak berpikir, ganteng juga kalau kayak gitu ...kkkk.

"Pekan raya?"

"Nggak mau!! " tolak gue.

"Terus kemana dong?? " wajahnya nampak memelas.

Kok gue jadi kasihan ya liatnya, gue ngerasa egois banget sama dia.

"Gimana kalau ke bookstore ?" usul gue takut-takut kalo ka Azka gak suka.