//021

81 4 1
                                    

Happy Reading!

•••

Azka berjalan cepat. Ia harus menemui Chika sekarang. Chika harus menjelaskan kenapa bisa Adrian malah mendekati Aurel sekarang.

"Gue duluan, Chik." Teman sekelas Chika langsung tersentak ketika Azka sudah berada di depan kelasnya.

"Chika mana?" tanya Azka.

"Iy--- Kak Azka?"

"Duluan ya, Chik," pamit temannya Chika yang terlihat takut setelah kedatangan Azka dengan ekspresi yang...sedikit menakutkan.

Chika menganggukkan kepalanya. Kini tatapan nya beralih pada sang kakak. "Tumben ke kelas aku? Buru-buru Kak?"

Azka menggeleng. "Kakak mau bicara sama kamu."

Chika terlihat bingung, lantas ia langsung mengekori kakaknya. Sebenarnya Chika juga tidak tahu apa yang akan dibicarakan oleh kakaknya itu.

Azka menghentikan langkahnya di taman belakang sekolah. Dia rasa ini tempat yang cocok.

Azka mendudukkan bokongnya di bangku yang disediakan di taman. "Sini duduk," ajak Azka pada Chika.

Chika dengan sedikit ragu mengikuti perintah Azka. Chika rasa ini masalah serius dan perasaannya tidak enak.

Azka menghela panjang sebelum kini berucap. "Kamu putus sama Adrian?"

Chika terkejut tentu saja. Setelah putus dengan Adrian, Chika tidak berani untuk memberitahu kakaknya. Alasannya, Chika takut kakaknya kecewa.

"I..ya," lirih Chika. Chika menundukkan pandangannya, tak berani menatap mata Azka.

Azka mencoba menahan emosinya. Ia tidak menyangka. Selama ini ia berusaha agar Chika terlihat bahagia lagi, dan kuncinya hanya pada Adrian. Lelaki itu bisa membawa Chika pada masa depan yang cerah. Ia sudah berusaha agar mereka tetap bersama. Bahkan ia sudah membuat orang yang ia sayangi tersakiti. Lalu apa hasilnya?

"Tapi kenapa, Chik?" Ada sorot kekecewaan pada matanya.

"Chika gak mau buat Adrian cuman dijadiin pelarian." Runtuh sudah pertahanan Chika, ia menangis. Apa yang ia takutkan akhirnya terjadi.

Azka memijit pelipisnya. "Kenapa gitu? Bukannya kamu emang udah cinta sama Adrian."

Chika mengusap air matanya. "Chika emang sayang sama Adrian. Karena itu lah Chika memutuskan hubungan ini."

"Adrian terlalu baik buat Chika. Ia bisa mendapatkan gadis yang lebih baik dari Chika. Chika gak pantas buat Adrian." Suaranya bergetar dengan air mata yang terus mengalir di pelupuk matanya.

"Ini gak ada hubungan nya sama Alex, kan?"

Chika mendongakkan pandangannya ke arah kakaknya. Terkejut dengan kalimat yang terlontar dari kakaknya itu.

"Kak...," lirih Chika.

"Jawab, Chik?!" bentak Azka, napasnya memburu.

Chika semakin tersudut kan sekarang. "Alex gak ada hubungannya dalam semua ini."

"Bohong."

Chika menggigit bibir bawahnya. Ia tidak sanggup harus tersudut kan seperti sekarang. "Chika... Chikaa ... sebenarnya masih belum bisa lupain Alex."

Semua itu bagai hantaman keras bagi Azka. Ia kira adiknya itu sudah melupakan masa lalunya dengan Alex, tapi semua hanya perkiraannya semata. Menurutnya Alex itu tidak akan pernah lagi memasuki kehidupan nya. Azka bahkan tidak sanggup berkata-kata lagi setelah pernyataan Chika.

(Not) Secret Admirer |✔|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang