//022

90 3 0
                                    

Happy Reading!

•••

"Gimana perasaan lo?"

"Hahhh... gak sesenang yang gue bayangin. Lo pikir aja dong elahh."

"Padahal bagus deh lo jadi model."

Gadis yang di puji itu pun mengibaskan rambut badainya dengan manjah. "Iya dong. Secara gue kan cantik."

"Nyesel gue ngomong."

"Harusnya lo berterima kasih ke gue karena jadi model photoshoot elo."

Lelaki itu mengedikkan bahu tidak peduli. "Lihat nih hasil nya."

"Cantik ya gue?" tanya sang gadis itu sembari melihat hasil gambar dirinya.

"Iya, cantik ... fotonya."

Gadis itu--- Aurel mendengus sebal. Memaki lelaki dihadapannya dalam hati.

"Makasih buat jadi model photoshoot gue," ucapnya.

Aurel terkekeh pelan, "Jangan sok sukan deh lo."

Lelaki didepannya tersenyum. Aurel masih sama, dari dulu sampai sekarang. Hanya penampilan nya saja yang berubah dan itu membuat ia sedikit terpukau. Gadis polos itu berubah menjadi wanita dewasa.

"Gue post instagram ya?" tanya Aurel.

Lelaki itu melirik pada Aurel, "Itukan foto lo, ngapain nanya ke gue?"

Aurel menampilkan cengiran nya. "Iya, ya. Makasih, Dri. Fotonya bagus."

Orang yang dituju pun tertawa kecil lalu kembali melihat hasil bidikannya. Dia Adrian, setelah lulus sekolah ia jadi mulai tergila-gila dengan kamera.

"Besok ada kelas gak?" tanya Adrian.

Aurel menengok ke arah Adrian. "Ada. Siang," jawabnya.

"Anterin ya? Plissss..." mohon Aurel. Ia mengatupkan tangannya dengan mata yang berbinar.

Kalau seperti ini bagaimana Adrian menolak. Sebenarnya ia ada janji dengan temannya besok. Tapi apa boleh buat, gadis dihadapannya seperti anak kucing yang minta diberi makanan.

"Hemm..." jawab Adrian sekenanya.

Aurel bersorak dalam hati.

>>>>

"Untung lo gak pingsan."

Azka mengernyit. Ia bingung buat apa ia pingsan. Aci ini emang gadis aneh.

"Pingsan buat apa sih? Gue gak sakit juga."

Aci menoyor kepala Azka pelan. "Bodoh. Bukan itu maksud gue."

"Terus?"

"Lo kudet banget sih. Sekarang tuh banyak banget video viral tentang orang yang hadir ke pernikahan mantannya terus pingsan."

"Mana ada anjir, ah. Dasar aneh lo." Azka tidak mempedulikan Aci lagi. Ia kini mengutak-atik ponselnya.

"Dih bukannya Seyra itu mantan terindah lo ya? Ngaku aja lo sebernanya udah panas-dingin kan tadi?" tebak Aci.

"Terus gue peduli dengan pendapat lo?" jawab Azka tetapi pandangan masih fokus terhadap ponselnya.

"Bangs---

Azka langsung menatap Aci tajam. "Mulut lo minta ditampol ya?"

Aci merenggut sebal. Ia kini lebih memilih memakan makanan yang tersaji didepannya, mubazir kalau tidak dimakan.

(Not) Secret Admirer |✔|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang