Happy Reading!
•••
Seminggu ini gue menjalani ke sekolah seperti biasa, dan sudah seminggu pula gue gak pernah bertemu dengan ka Azka.Entah emang karena ka Azka sibuk atau ada alasan lain. Semua itu membuat gue gelisah dalam seminggu ini. Haruskah gue tanya?
Setelah dia ngungkapin perasaan nya ke gue?
Gak mau lah, mau ditaruh dimana ini muka? walaupun waktu itu dia gak nuntut jawaban tapi kan gue yang ngerasa kayak ngegantungin dia.
Gue mengacak rambut frustasi, "argh..?! haruskah gue tanya. Tapi ke siapa?"
Lagi-lagi mengerang frustasi. "Chika!" cuma dia yang bisa gue andalkan sekarang untuk mendapat jawabannya.
Gue bergegas merapihkan peralatan sekolah. Sekarang udah waktunya pulang, tapi cuman gue doang yang masih dikelas. Karena apa lagi kalau bukan karena dia. Hati gue terus-terusan gak pernah tenang, apalagi sekarang udah lost kontak dalam seminggu ini.
Soal Rara? dia kayaknya lagi sibuk sama tugas sekolah.
Semoga saja Chika belum pulang. Ya...semoga saja. Gue terus berjalan di Koridor sembari melihat kanan-kiri, mencari Chika. Gue udah menyusuri setiap kelas tapi gak ketemu.
Gue menghela napas, daritadi nyari Chika sambil lari juga, jadi agak ngos-ngosan.
Tapi setelah gue melihat ke arah gerbang, disana seperti ada sosok Chika. Gue gak terlalu yakin kalau itu Chika, tapi mungkin saja itu beneran Chika. Dengan langkah pelan menghampiri orang tersebut. Terlihat dia seperti menunggu seseorang.
"Ekhm..Chik?" deheman gue ketika sudah berada di belakang nya.
Cewek tersebut mengalihkan pandangannya ke arah gue, "eh...Aurel"
Gue menghela napas lega, "ah..bener lo, Chik. emm.. lagi ngapain?" tanya gue basa-basi, gak mungkin juga langsung ke intinya kan?
"Nunggu taksi. Kok gak ada yah?"
Gue melihat ke arah jalanan, "taksi emang jarang lewat, tapi kalau angkot pasti ada."
Chika terlihat berpikir, "begitu yah..."
"Kenapa gak pulang sama Adrian aja?"
Chika terlihat mematung, dia berdiri kekuk. "Ahh... dia seperti nya ada urusan lain, ya urusan."
Kenapa dengan Chika dan Adrian?
"Kamu pulang naik apa?"
"Oh...gue selalu naik angkot. Mau bareng?" tawar gue.
Chika terlihat berpikir, "boleh. Daripada aku gak bisa pulang."
Gue sama Chika pun pulang menggunakan angkot. Ya walaupun kelihatan nya Chika belum terbiasa naik angkot, terlihat ekspresi nya yang meringis ketika seorang bapak-bapak masuk dan duduk disebelahnya.
"Chik, lo kenapa gak pulang sama kak Azka aja?"
Chika melirik ke arah gue, "kak Azka kan gak sekolah selama seminggu ini."
Raut wajah Chika yang terlihat bingung ke arah gue, sedangkan gue hanya menggaruk tekuk kaku. "Gue gak tau, hehe."
Chika terkejut, "serius?"
Gue mengangguk ragu, "ya... gu-gue gak kontakan selama seminggu ini. Jadi gue gak tau kalo kak Azka gak sekolah. Gue kira dia lagi sibuk buat ujian."
"Kak Azka sakit, jadi dia gak masuk. Aku juga kaget saat kamu bilang kak Azka gak bilang-bilang kamu kalo gak masuk."
Gue terkekeh. Miris juga ya, padahal emang gue gak punya hak buat dia selalu ngabarin gue terus.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Not) Secret Admirer |✔|
Teen FictionCERITA SUDAH LENGKAP! "Jadi secret admirer itu menyakitkan, gue pengen berhenti " - Aurel "Gue akan bantuin lo buat berhenti jadi secret Admirer " .... ? Aurel, sosok gadis yang lebih memilih menyukai diam-diam pada seorang lelaki pada pandangan p...