Menurut semua orang mempunyai rumah besar dan mewah sangat lah menyenangkan. Dan mungkin saja itu impian semua orang.
Aku kang daniel.
Mempunyai sebuah perusahaan yang cukup besar dan rumah mewah tak cukup untuk ku.
Bukan nya aku tak mensyukuri apa yg aku dapatkan dan aku hasilkan. Hanya saja rumah yg berukuran kurang lebih 10 hektar ini hanya diisi oleh ku.
Itu tak masuk akal. Tapi kenyataan nya begitulah. Aku tinggal sendirian dengan hidup bergelimang harta. Hahahaha
Aku sudah berusaha mencari pasangan tapi mereka semua hanya memanfaatkan ku. Dan sampai sekarang aku hanya ingin sendirian.
Dengan setelan jas ke unguan aku siap berangkat ke kantor.
Menaiki mobil Lamborghini dan aku mulai menelusuri jalanan seoul yg cukup lancar.
Aku melihat jam di tangan menunjukkan pukul 10:00.
Artinya aku sudah telat 2 jam. Tapi tak akan ada yg memarahi ku karna aku pemilik kantor itu hahaha.
Pantulan diriku disebuah kaca membuat ku ingin memuji diriku yg semakin tampan setiap harinya.
"Kau semakin tampan kang"
Di pemberhentian lampu merah aku berpikir sejenak sepertinya aku melupakan sesuatu.
"Astagaa aku melupakan sebuah rapat"
Aku segera mengecek handphone ku dan benar saja sudah ada 100 lebih panggilan tak terjawab dari sekretaris ku.
Saat lampu sudah hijau dengan cepat aku langsung mentancap gas. Seharusnya aku sampai 15 menit lagi tapi aku sampai dengan waktu 3 menit untung saja tak ada polisi.
Berlari memasuki gedung dan aku menemukan sekretaris ku yg tengah maju mundur panik.
Dia menatap ku dengan sebuah map yg sudah siap memukul kepala ku.
"Brukkk"
Dugaan ku benar dia memukul kepala ku dengan map itu.
"Kemanaa sajaa kau bodohhh"
"Aissss maafkan aku jihoonna, aku hanya sedikit terlambat tak usah berlebihan"
"Sedikit kataa muuu... Dasar bodoh"
Aku hanya tertawa cengengesan. Menanggapi jihoon yg sudah ber api api.
Kami memasuki ruang rapat.
Dan rapat itu berlangsung selama enam jam.
"Ahhhh lama lama bisa mati muda ini"
Aku mersakan kepala ku berdenyut tak karuan. Sangat melelahkan walau hanya duduk bersantai diruangan yg seperti penjara untuk ku.
Sejenak menenangkan diri aku pergi ke pantai untuk melihat matahari tenggelam.
"Ahhhh sangat menyenangkan"
Aku menghirup angin pantai yg menyegarkan otak dan badan.
Ketika duduk di pinggir pantai aku melihat seonggok bukan tapi seseorang
"Apa dia gila??" Pikir ku
Tunggu tunggu aku tak mungkin mengatakan orang gila sembarangan.
"Kenapa dia tiduran di pasir seperti itu tapiii tunggu kenapa diaa mengerucutkan bibirnya. Astagaa sangat lucuu"
"Sadarlahh kang daniel. Kau itu itu masih menyukai melon"
Kira kira begitulah diriku melawan sendiri pikiran ku.
Aku terus menatapnya entah kenapa dia begitu manis dan menggemaskan seperti anak kucing saja.
Tanpa sadar hujan turun. Tanpa memikirkan apa apa aku berlari mencari tempat berteduh.
Cukup jauh dan aku sedikit basah yg penting aku bisa berteduh daripada harus mandi hujan dan keesokanya aku akan sakit.
Hujan itu berlangsung lama dan semakin deras hingga langit malam datang.
Aku termenung dan teringat dia yg berbaring tadi. Ahhh sangat mengganggu pikiran ku.
"Bruugg..."
Aku tersadar dari lamunan ku. Dan aku kaget. Seseorang sudah terbaring pingsan di sebelah ku. Wajahnya tak begitu terlihat karna tertutup rambutnya yg basah karna hujan.
Aku melihat sekeliling dan benar benar tak ada orang. Hanya ada aku dan orang pingsan ini.
Aku meneguk ludah sedikit ketakutan
"Yatuhan aku hanya ingin berniat baik. Jika benar dia penjahat yg diberitakan di televisi semalam aku hanya ingin harta ku dimanfaatkan dengan baik.. Aminn"
Dengan sedikit kegugupan aku mencoba mengangkat badanya. Tidak berat seperti badan laki laki. Tetapi sangat ringan seperti perempuan.
Rambut yg menutupi wajahnya tersingkirkan oleh angin yg datang entah darimana.
Dannn BOOMMMMM...
"KUCINGGGG MANISSSSS!!!!"
aku berteriak histereris di dalam hati. Tuhan memang adil jodoh emang tidak akan kemana.
Dan hujan lebat itu tiba tiba berhenti. Sepertinya tuhan ingin aku mendekati jodoh ku.
"Terimakasih tuhan" Ucapku dengan tersenyum
Aku membawanya ke dalam mobil ku dan segera membawanya ke rumah sakit.
Dokter memeriksanya dan membawanya keruangan.
"Drrtttt...drrttttt"
Hp ku berbunyi dan terdapat panggilan masuk dari jihoon.
Aku mengangkat telepon dari jihoon dia marah marah karena aku menghilang setelah rapat.
Dan aku buru-buru membayar tagihan rumah sakit untuk nya. tak mungkin kan aku meninggalkannya sendirian setidaknya aku telah membayarkan biaya Rumah Sakit Nya. karena aku yang membawanya ke sini.
" Selamat malam tuan Ada yang bisa saya bantu??" Seorang resepsionis berbicara kepadaku karena aku menghampiri mejanya
" Oh iya aku ingin membayar tagihan atas namaaa...." Aku berpikir sejenak
" atas nama siapa tuan??"
Siapa ya namanya Aku bahkan Tak tahu. bagaimana caranya aku akan membayarnya.
" atas pasien tanpa nama"
"Ahhh tanpa nama??"
Resepsionis itu terkejut karena tak mengerti apa maksudnya"Aku buru buru aku ada urusan penting. Aku bayar pasien yg masuk keruang IGD barusan. Jika dia sudah bangun tolong berikan kertas ini"
Aku meninggalkan beberapa lembar uang dan secarik kertas. Berharap aku dan dia bisa bertemu kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
My perfect husband | ONGNIEL
RandomDia pasangan yg sangat sempurna untuk semua orang... note : Update tiap tanggal 15 & 30