☆☆☆
Ketidak puasan ku dan kebodohan ku mengjarkan ku untuk lebih menghargai apa itu cinta dan kasih sayang. Hubungan yg dari akarnya saja sudah tak sehat akan berlanjut juga dengan tak sehat.
Pertemuan ku dengan mu sesungguhnya itu adalah perasaan ku sebenarnya, aku benar benar mencintaimu setulus hati. Namun karna aku terlalu tertekan dan terlalu bodoh aku mengulangi kesalahan yg sama. Kesalahan yg aku perbuat terhadap orang orang sebelum dirimu.
Jika waktu bisa berputar aku seharusnya bisa melawan kehendak orang tua ku. Bukanya menjadi boneka seperti yg mereka inginkan. Pada akhirnya akibat kebodohan ku, aku sendiri yg kehilangan semua itu termasuk dirimu.
☆☆☆
Seorang anak laki laki dengan kaos biru dan celana selutut berlari dengan menenteng sebuah boneka anjing ditangannya, senyuman terus terkembang membuat para pekerja dirumah itu ikut tersenyum karna anak itu.
Ia berlari dengan semangat hingga menemukan sebuah pintu dan mengintip kecil.
Ruangan itu sedikit gelap namun ia masih bisa melihat daddy nya yg tengah bekerja sedang terduduk disana.
"Daddy kapan kita akan mengunjungi eomma??"
Ia membalikan badanya karna mendengar seseorang, menampilkan putra kecilnya yg tengah mengintip dari balik pintu dengan begitu manisnya.
"Sepertinya sore ini, daddy harus mengerjakan beberapa pekerjaan sekarang"
"Owkie daddy"
Mendengar jawaban dari sang daddy senyumnya bertambah merkah, ia meloncat bahagia mendengar itu.
Anak laki laki berusia sekitar 7 tahun itu berlari keluar, dan menutup kembali pintu tempat sang daddy sedang bekerja.
Senyuman manis nya yg akan bertambah manis akan selalu terukir setiap kali mendengar akan berkunjung ke tempat sang eomma. Senyuman manis yg sama persis dengan milik eommanya.
☆☆☆
Daniel yg sedang berkutik di depan komputer meregangkan ototnya yg terasa kaku setelah duduk dan mengetik berjam jam. Matanya terasa lelah.
Ia keluar dan menuju dapur untuk mencari makanan, karna perutnya mulai berbunyi.
Saat akan kedapur ia melewati ruangan tengah yg diisi oleh tawa anaknya. Anak yg begitu manis dan tak kalah tampan dengan dirinya.
Ia terlalu asik bermain hingga tak menyadari daniel sudah memperhatikan nya dengan lucu sejak tadi.
"Sayang kamu terlalu asik bermain, apa kamu sudah makan??"
"Sudah daddy, tadi ahjumma menyuapi!!!><"
"Lain kali jangan merepotkan ahjumma ok, kau sudah besar seharusnya bisa makan sendiri"
Daniel hanya mengusak rambut sang anak, dan anaknya hanya tersenyum manis dan melanjutkan permainannya.
☆☆☆
Setiap minggu pagi atau minggu sore daniel dan anaknya akan mengunjungi eomma dari anaknya.
Sama seperti dirinya, anaknya setiap akhir pekan datang akan bersemangat karna akan mengunjungi sang eomma. Tapi daniel tak terlalu memperlihatkan kebahagiaan nya. Cukup ia simpan rapat di hatinya. Dihati yg nama seseorang yg begitu manis dulu pernah terukir dan selamanya akan terukir .
KAMU SEDANG MEMBACA
My perfect husband | ONGNIEL
RandomDia pasangan yg sangat sempurna untuk semua orang... note : Update tiap tanggal 15 & 30