☆☆☆
Pagi yg cerah menyinari kamar pasangan yg masih berkerumung dalam selimut miliknya. Cahaya matahari yg masuk melalui celah celah gorden tak mampu membangunkan pasangan itu.
Lambat laun cahaya matahari berjalan dan mengenai matanya. Seongwu meregangkan otot ototnya yg kaku dan membiarkan nyawanya berkumpul.
Perlahan ia membuka matanya, pemandangan yg pertama dilihatnya adalah wajah sang kekasih tampak tenang dengan sedikit pipi chubby nya terlihat.
Seongwu mengecup sekilas bibir daniel dan beranjak pergi untuk membersihkan diri dan menyiapkan sarapan.
Jam menunjukkan pukul 9:00, seongwu telah menyelesaikan tugasnya. Dan ia balik ke kamar untuk membangunkan daniel.
Seongwu mengguncangkan tubuh daniel yg lebih besar darinya, tapi tak ada respon.
Rasa aneh dalam perutnya kembali terasa, rasa bergejolak ingin mengeluarkan semua isi dalam perutnya. Dengan segera seongwu berlari ke toilet.
Huekkk...huekkk....huekkk
Daniel yg mendengar terbangun seketika dan menghampiri seongwu. Seongwu tengah terduduk dengan lemas dan wajahnya menjadi pucat.
Daniel menggendong sang kekasih dan membaringkanya di kasur. Daniel ikut berbaring disebelah seongwu dan membawanya kedalam pelukanya.
"Wuu apa kau tak apa??? Bagaimana kalau kita kedokter??"
Seongwu yg menyembunyikan wajahnya di dada daniel hanya menggelengkan kepala nya.
"Hmm aku akan bekerja, berhati hatilah di rumah jika terjadi sesuatu hubungi aku secepatnya"
Seongwu hanya membalas dengan sebuah anggukan dan senyuman. Daniel ikut membalas dengan senyuman dan memberikan kecupan dan langsung berangkat ke kantor.
Menurut daniel orang ganteng nggak perlu mandi. Orang ganteng nggak mandi pun tetap ganteng :>.
Seongwu hanya menatap kepergian daniel kemudian meremat selimutnya "daniel kenapa berubah..."
☆☆☆
D
aniel mendudukan dirinya dikursi ruangan pribadi nya. Kenapa selalu saja ada masalah di dalam kehidupannya. Sangat sulit menentukan 2 pilihan. Kenapa dia tak bisa mendapatkan keduanya???
Jihoon memasuki ruangan daniel karna ingin memberikan beberapa dokumen yg harus ditanda tanganinya. Jihoon melihat daniel yg menatap kosong keluar jendela, entah apa yg merasuki jihoon pikiran buruk itu mulai terlintas.
Jihoon duduk diatas paha daniel dan menatap daniel dengan tatapan penuh nafsu.
Daniel yg saat itu pikirannya masih kosong tak menolak perlakuan jihoon yg tiba tiba. Daniel menghujani jihoon dengan banyak ciuman. Ciuman yg awalnya hanya permulaan berubah menjadi ciuman penuh nafsu dan hasrat. Kegiatan mereka berlanjut hingga ruangan itu benar benar berantakan dan dipenuhi sperma yg berserakan.
"Kau tak pernah berubah jihoon sejak pertama kali aku mencicipi mu"
Yapp mereka sering melakukan perhubungan itu dikantor, hubungan yg lebih antara seorang sekretaris dan bosnya sendiri, tetapi daniel yg tak ingin memiliki ikatan memaksa jihoon harus memalukan semua hal agar daniel seutuhnya miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My perfect husband | ONGNIEL
RandomDia pasangan yg sangat sempurna untuk semua orang... note : Update tiap tanggal 15 & 30