☆☆☆Sudah 2 minggu berlalu semenjak kejadian itu. Kejadian dimana minhyun memutuskan hyunbin secara sepihak.
Dan semenjak 2 minggu itu minhyun tak pernah lagi melihat hyunbin. Hyunbin seolah benar benar lenyap.
Bukan salah hyunbin yg menghilang. bukankah itu keinginannya???, ia sendiri yg menginginkan hyunbin agar tak menemuinya lagi. Tapi kenapa dia sendiri yg goyah.
Minhyun menghela nafasnya, ia hanya memperhatikan dari balik mesin kasir orang orang lalu lalang keluar masuk cafe atau hanya sekedar lewat di cafe.
Kringgg~
Bunyi bel pintu cafe terdengar nyaring dipendengaran minhyun karna hanya sedikit orang saat ini yg berkunjung. Pandangan minhyun yg semulanya hanya tertunduk kini teralihkan.
Tampak seorang perempuan cantik memasuki area cafe. Minhyun segera merapikan pakaiannya untuk melayani sang pelanggan. Seongwu dan sang eomma sekarang tengah belanja bahan bahan karna persediaan tinggal sedikit.
Dengan senyum sehangat matahari pagi minhyun menghampiri meja sang pelanggan yg tengah membolak balikan buku menu.
"Aku pesan satu gelas americano" Ucap sang wanita yg masih tengah membolak balikan buku menu.
Minhyun lantas mencatat pesanan sang pelanggan "apa ada pesanan yg lain?"
Sebuah gelengan di dapati minhyun, "mohon tunggu sebentar"
Minhyun pergi menyiapkan pesanan tersebut dan beberapa menit kemudian dia kembali kemeja sang pelanggan dan memberikan pesanannya.
Saat minhyun ingin kembali ke meja kasir...
"Tunggu sebentar, ada yg ingin aku bicarakan padamu"
Minhyun membalikan badanya dan mata mereka saling beradu pandangan.
Sakit hati itu kembali terasa, bayangan tentang perpisahan nya dengan hyunbin kembali berputar diotaknya.
"Kau pasti mengenalku bukan??"
Bagaimana minhyun tak mengenal perempuan di depanya ini. Seseorang yg membuat hubungannya hancur dengan kekasihnya, seseorang yg telah berhubungan badan dengan kekasihnya.
Minhyun memberikan sebuah senyuman dan anggukan. Iya pun duduk di samping sang perempuan.
"Aku hanya ingin kau menjauhi hyunbin dan melupakan nya. Kau tau video itu aku yg memberikannya padamu"
"Aku sudah berpisah denganya, kau bisa memilikinya sekarang"
"Baguslah jika kau sadar diri. Aku sekarang tengah mengandung anaknya dan kami akan segera menikah jadi kau jangan pernah datang lagi kedalam kehidupannya"
Sebuah pengakuan yg benar benar menghancurkan hati minhyun. Air mata sudah menggenang di pelupuk matanya sejak tadi.
Perempuan itu mengeluarkan sebuah kertas yg bertuliskan 500 juta won dan mengenggam kembali tasnya dan pergi meninggalkan area cafe.
Minhyun menangisi hatinya yg begitu terluka. Kenapa kebahagiaan nya selalu di rampas?? Apakah ia tak layak mendapatkan sebuah kebahagiaan??
KAMU SEDANG MEMBACA
My perfect husband | ONGNIEL
LosoweDia pasangan yg sangat sempurna untuk semua orang... note : Update tiap tanggal 15 & 30