matahari itu panas 🌞🔥

1.7K 161 27
                                    

Pagi yg cerah telah menerpa bumi. Menambah kenyamanan seonggok manusia yg masih bergulung pada selimut tebalnya. Alarm yg sejak 5 menit tadi berbunyi tak ia hiraukan.

"Ahhhh kenapa jam ini bersisik sekali"

Aku berdecak kesal karna tidur panjang ku harus terganggu.

Aku mendudukkan diri sambil menunggu kepingan nyawa ku terkumpul semua.

"Ugghhhh sekarang hari apa sepertinya aku melupakan sesuatu"

Butuh sekitar 15 menit untuk ku mengingat sesuatu yg aku lupakan.

"Yaakkkk dasar seongwu pabbo. Hari ini hari pertama kau kerjaa bodohhh"

Aku memukul kepala ku dan berlari secepat kilat untuk membersihkan diri.

15 menit menyiapkan diri aku berangkat menuju tempat kerja ku. Untung saja aku tak terlambat.

"Ayooo seongwu fighting"

Aku menyemangati diriku sebelum memasuki cafe tersebut.

༶•┈┈⛧┈༶•┈┈⛧┈༶•┈┈⛧┈༶•┈┈⛧┈༶•⛧

Aku bekerja disebuah cafe di kota butuh waktu yg lumayan untuk kesana. Karna aku tinggal di perkampungan yang jauh dari gemerlap nya dunia perkotaan.

Bukan tanpa alasan aku tinggal disana. Karna aku hanya ingin merawat warisan satu satunya yg ditinggalkan kedua orang tua ku. Kalau aku tak menempati rumah itu bisa saja rumah itu sudah hancur di makan lumut.

Aku tak ingin menyewakan rumah itu atau berniat menjualnya. Sangat banyak kenangan dirumah ini hingga aku tak tega melakukannya.

Untung aku mempunyai sebuah sepeda yang setidaknya bisa menghemat pengeluaran ku.

Cafe sangat ramai untuk siang hari karna letaknya yang pas di depan gedung perkantoran.

Saat jam istirahat kantor, cafe akan penuh. Dan aku sangat kewalahan. Padahal ini baru hari pertama T^T. Bagaimana hari selanjutnya T^T.

Setelah berjalan berputar putar mengitari meja dan melayani pelanggan akhirnya semua pelanggan itu kembali ke kantornya karna jam istirahat kantor akan hampir habis. Dan cafe langsung sepi, hanya meninggalkan beberapa pelanggan.

Teng... Teng...

Itu bunyi lonceng di depan pintu masuk cafe. Yg artinya ada pelanggan yg datang.

Aku merapikan sisa sisa makanan yg menempel pada baju ku dan bersiap melayani orang yg baru saja datang tersebut.

"Seongwu kau istirahatlah dulu, biar aku yg melayani mereka"

Itu im yoona. Pemilik cafe ini. Dia sangat cantik dan elegan. Dia adalah sahabat eomma ku dulu. Jadi aku dan dia sangat dekat aku juga sudah menganggap dia sebagai eomma kandung ku sendiri.

Eomma tiba tiba mendatangi ku yg akan melayani pelanggan.

"Tak usah eomma, biar aku saja"

"Eiiii kau saja belum menyelesaikan makan siang mu. Sana pergi makan saja"

Aku hanya tertawa kecil dan kembali melanjutkan makan siang ku.

Sebenarnya aku tak ingin. Tapi kalau aku melawan eomma rasanya tak berguna. Eomma itu keras kepala. Dan sangat susah untuk dilawan.

Eomma sudah menyelesaikan melayani pelanggan tersebut. Dan aku pun juga sudah selesai makan siang.

"Seongwu ada yg ingin bertemu dengan mu"

My perfect husband | ONGNIELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang