☆☆☆"Kenapa mereka tak mengerti perasaan ku. Selama ini aku selalu mendengarkan mereka. Tetapi kenapa dalam menentukan pilihan hidup mereka juga yg menentukan"
Daniel sedari tadi duduk di balkon kamarnya. Memandang cahaya bulan yg menerangi kamarnya.
Sepertinya sekarang dia membutuhkan udara segar untuk menenangkan pikirannya. Tujuan nya sekarang adalah kekantornya.
Daniel menuruni anak tangga rumahnya dan berjalan dengan hati hati.
Keadaan rumahnya sudah gelap artinya keluarga park sudah pulang dan semua orang sudah tidur.
Daniel mengendarai mobilnya dengan pelan merasakan angin malam yg sangat sejuk.
Daniel memberhentikan mobilnya karna lampu merah. Jalanan sangat lengang karna sudah pukul 1 malam.
"Lepaskann akuuu!!!! Siapaa punn tolongg akuuu!!!"
Daniel menghentikan lamunannya karna sebuah teriakan tak jauh dari tempatnya berhenti.
Daniel sepertinya tak terlalu minat dengan pertengkaran sepasang kekasih itu menurutnya.
Walau tak terlalu minat tetapi dia terus memperhatikan mereka. Pencahayaan disana sangat minim. Tetapi daniel bisa melihat mereka sedang bertengkar.
Daniel terus memperhatikan bagaimana yg besar menampar yg kecil. Sedikit memilukan tetapi daniel tak berminat mencari perkara. Masalah nya sendiri belum kelar tak mungkin dia ikut masalah orang lain.
"Tuannnn tolongg akuuu"
Sepertinya yg kecil melihat keberadaan daniel yg terus memperhatikan. Dia berhasil terbebas dari sergapan yg besar dan berlari mengejar mobil daniel.
"Tolongg akuu hikkss"
Tetapi sayangnya yg kecil kalah cepat dan berhasil ditangkap kembali oleh yg besar. Dia menggendong yg kecil seperti mengangkat sebuah karung beras.
Sebuah lampu jalan mengenai wajah si kecil yg sudah tak berdaya dan pasrah dibawa si besar. Samar samar wajah itu mulai terlihat oleh daniel
"KUCINGGGGG MANISSS!!!!"
Teriakan daniel mengalihkan pandangan sibesar.
Daniel keluar dari mobilnya dan berlari cepat mengejar. Si besar yg merasa dikejar dia kembali berlari dengan cepat.
Daniel mengeluarkan sebuah pistol dari dalam sakunya dan menembak tepat di kaki yg besar. Mereka tergeletak ke tanah dan daniel mengejar menyelamatkan kucingnya itu.
Daniel menelepon jaehwan yg merupakan kepala Kepolisian kepercayaannya.
Daniel menggendong seongwu yg pingsan dan membawanya ke mobilnya.
Jaehwan datang bersama beberapa polisi lainya dan dia membawa si besar bersamanya untuk di periksa di kantor polisi.
"Terimakasih jae kau sudah datang dengan cepat"
"Tak masalah kang. Kenapa kau menembaknya??"
"Dia sudah mencelakai seseorang dan sepertinya dia akan kabur entah apa yg akan dilakukannya tetapi aku tak sengaja melakukanya hahaha"
KAMU SEDANG MEMBACA
My perfect husband | ONGNIEL
RandomDia pasangan yg sangat sempurna untuk semua orang... note : Update tiap tanggal 15 & 30