Selamat membaca chapter 3Bila ada typo atau lainnya tolong bantu koreksi ya 🧸
🧸🧸🧸
Sedangkan Arsen diruangannya menatap sebal kearah berkas yang ada dihadapannya ini baru pertama masuk saja sudah sebanyak ini apakabar dengan setahun yang akan datang. Pasti sudah seperti gunung pasir yang tak terhitung lagi.
Membayangkannya saja sudah membuat Arsen hampir gila.
Ah Arsen membayangkan siapa seseorang yang tadi menabraknya dan dengan berani meneriakinya dengan cukup keras, dia akan mengasih sesuatu yang mungkin menguntungkan baginya nanti.Mario, dengan gerakan cepat arsen menelpon Mario asisten pribadinya yang selalu ikut bersamanya.
"Mario tolong kau carikan wanita yang tadi menabrakku, secepatnya aku tunggu" ucap Arsen memerintahkan mungkin beberapa menit kemudian Mario akan datang dengan membawa biodata yang dia inginkan itu.
AH mungkin membutuhkan sekertaris perempuan tidak seburuk yang ia pikirkan, pikir Arsen
Tok Tok Tok
Mario datang dengan membawa map ditangannya, Nah sudah ia katakan biodata itu akan tiba dalam beberapa menit. Dengan senang hati Arsen mengambil map yang berisikan biodata orang yang ingin ia ketahui itu dari tangan Mario tak lupa mengucapkan terima kasih.
"kau terbaik Mario selalu bisa diandalka" puji Arsen pada Mario, Mario dengan senyum lebar menerima pujian yang diberikan Arsen mungkin sudah beberapa kali Arsen telah memuji Mario seperti itu
"terima kasih pak, kalau begitu saya pamit keruangan saya dulu" dengan ucapan sopannya Mario pamit pergi dari ruangan Arsen
"Fellycia Arfania Wijaya, Wijaya ah perusahaan keluarga Wijaya bekerjasama dengan perusahaan ini" ucap Arsen menatap intens pada biodata didepannya itu.
Sepertinya menjadikan Felly serketaris tidak terlalu buruk juga, pikir Arsen ersenyum singkat
panggilkan pegawai yang bernama Felly untuk keruangan ku" perintah Arsen melalui sambungan telponnya.
"Baik pak" ucap seseorang dibalik telpon ituSerketaris. Mungkin sangan menguntungkan bagi Arsen nantinya. Dilain tempat Mario sang asisten pribadi dari Arsen tengah menuju ruangan dimana Felly berada, ia sempat bertanya pada beberapa orang yang lewat untuk menanyakan dimana ruangan Felly berada.
🧸🧸🧸
Di lain tempat Felly, Rani, dan Okta sedang makan di kantin kantor
"Banyak banget persennya, emang abis?" Ucap Felly melihat Rani membawa makanan yang banyak dimeja mereka
"Ye ini bukan untuk gua doang, punya kalian juga tau!"
"Oh ceritanya kita di traktir nih hari ini?" Ucap Okta
"Yoi"
🧸🧸🧸
"Eh ngomong-ngomong gua baru denger kalo anaknya pak Galih mau gantiin jadi CEO disini, gimana ceritanya?"
"Entahlah, yang gua denger-denger karena usia pak Galih udah cukup tua dan mau menikmati masa tuanya sama keluarga tercinta, jadi pak Galih minta anaknya pak Arsenio itu untuk jadi ceo disini"
"Karena menurut skill, dan pengetahuan pak Arsenio udah mateng tentang perusahaan, dan pak Arsenio juga anak pertama laki-laki dari pak Galih, makanya pak Galih sangat percaya sama anaknya untuk mengambil alih perusahaan ini"
"Beruntung sekali istrinya pak Arsen"
"Eh emang pak Arsen udah punya istri?" Tanya Felly
"Gak tau juga sih, privasi dia itu" ucap Rani
"Jan istirahat dah abis nih, balik yok" ajak Okta
Felly melirik jam tangannya, ah cepat sekali jam istirahat ini berlalu
"Ayo"
"Kita kerja lembur bagai kuda lagi" ucap Felly
"Pasti nanti ada lagi berkas-berkas dimeja gua" ucap Rani sangat yaki
"Udah jangan mengeluh, kita bersyukur aja masih ada kerjaan"
"Ye lu enak bisa kerja langsung ke perusahaan bokap lu, lah kita harus nyari-nyari dulu, itu pun kalo dapet"
"Hehehe"
"Tuh kan bener" ucap Rani setelah sampai di meja nya
"Semangat bestie" ucap Felly dan Okta berbarengan
Jangan lupa vote dan komen
Maaf untuk chapter ini sedikit pendek
Bila mau berteman
Ig: triwahyunita21
05.04.2022
KAMU SEDANG MEMBACA
MY CEO ✓
Teen Fiction(FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA! Arsenio ceo perusahaan besar dan terkenal wataknya yang tegas, namun tenang menambah kesan tampan pada wajahnya. Menggantikan sang ayah menjadi ceo di perusahaan membuatnya dipertemukan oleh Fellycia karyawan kantor yan...