MY CEO 4

34.3K 1.4K 10
                                    

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selamat membaca

Bila ada typo atau lainnya tolong bantu koreksi ya 🧸

Semangat puasanya

🧸🧸🧸🧸

Saat ini Felly sudah berada didepan pintu ruangan Arsen berada ia tidak ditemankan oleh Mario karena Mario tiba tiba ada urusan yang mendesak yang tidak bisa dia tinggalkan.

Tok tok tok

"Masuk" saut orang didalam ruangan dengan suara yang tegas mempersilahkan untuk masuk.

Felly membuka pintu ruangan itu yang pertama kali ia dapatkan adalah wangi maskulin dari ruangan itu, wanginya tidak terlalu menyengat hingga dapat diterima baik oleh penciuman seseorang yang masuk ruangan ini.

"Maaf pak, ada apa memanggil saya keruangan ini" tanya Felly sambil menundukan pandangannya ia ragu untuk menatap ke arah orang yang berada dihadapannya ini.

"Felly Arfania Wijaya?" ucap arsen menatap orang yang sedang berdiri dihadapannya

"ya pak" ucap Felly memberanikan mengangkat pandangannya menghadap sang bosnya

"kamu berkerja disini bagian apa?" tanya Arsen to the point

"bagian keuangan pak, ada apa ya pak?' tanya Felly balik

"mulai sekarang tugas kamu bukan berada lagi di bagian keuangan"ucap Arsen tanpa basa-basi

"kenapa pak, bapak mau memecat saya karena tadi saya nabrak bapak ya? Jangan pecat saya lah pak saya minta maaf persoalan itu" cerocos Felly membangkitkan senyum tipis dibibir Arsen.

Lucu sekali gadis didepannya ini, kini batin Arsen yang berbicara

"saya tidak akan memecat kamu bila kamu mememuhi dua syarat dari saya" ucap Arsen menatap wajah cantik Felly

"apa syaratnya pak?" tanya Felly

"syarat pertama, jadi sekretaris saya, saya tidak terima penolakan, dan untuk syarat kedua patuhi semua yang saya perintahkan tanpa membantah satupun" ucap Arsen tidak lupa dengan nada tegas di dalamnya.

"Percuma juga saya nolak pasti gak ad pilihan juga" ucap Felly

"bagus, mulai besok kamu sudah tidak bekerja diruangan itu lagi" ucap Arsen

"Terus dimana pak?"tanya Felly yang sedikit merasa bodoh

"Disana" tunjuk Arsen pada sebuah meja kerja yang tidak jauh darinya

"M-maksud bapak satu ruangan gitu?" tanya Felly lagi dan mendapat anggukan dari Arsen.

🧸🧸🧸

Setelah keluar dari uangan Arsen mulut Felly tak berhentinya mendumal, mimpi apa ia semalam menjadi serketaris dari perusaaan yang ia termpati itu. Sedangkan Rani menatap binggung kearah sahabatnya itu setelah dipanggil Mario pulang pilang mulutnya tak berhenti mengoceh.

"lo kenapa lah pulang dari ruangan bos ngedumel gitu?" tanya Rani

"ih gua kesel" rengek Felly
"kesel napa si lo?" tanya Okta

"masa gua hareus jadi serketaris bos, mimpi apa gua semalem" ucap Felly karena ia masih tak terima

"demi apa lo jadi serketaris bos ganteng itu" ucap Rani heboh sendiri, Rani ini adalah pencinta cogan garis keras, Felly menganggukkan kepalanya.

"ih gua gak mau, nanti gua gak ada temen diruangan itu" ucap Felly merengek

"syukurin aja, kalo gua ada diposisi elo pasti dengan senang hati akan gua terima" ucap Rani sedangkan Felly yang mendengarkan ucapan sahabatnya hanya mengerucutkan bibirnya sebal

"Dah lah lanjutin nih kerjaan lo, masih lumayan banyak tuh kerjaan lo" suruh Okta pada Felly

Felly mengangguk dan melanjutka tugasnya yang belum ia selesaikan mungkin sekitar tiga berkas yang harus ia revisi lagi sebelum di berikan pada bosnya nanti.

Dengan gerakan lincahnya Felly membaca dan menulis kembali yang terdapat kekurangan dalam berkas itu. Sudah satu jam Felly menyelesaikan berkas itu kini tinggal tersisa satu lagi yang harus ia cek kembali apakah masih banyak kerurangan atau kesalahan didalamnya.

Sedangkan Rani dan Okta yang sudah menyelesaikan pekerjaannya hanya menatap Felly dengan memakan kripik singkong yang berada ditangannya, tanpa berniat membantu Felly sama sekali. Ia yakin tak lama mungkin beberapa menit yang akan datang Felly akan menyelesaikan pekerjaan nya dan mereka akan segera pulang. Karena sebentar lagi jam pulang akan datang

Setelah tiga puluh menit berlalu Felly sudah menyelesaikan pekerjaannya itu.

"Huft, akhirnya selesai juga, gua kira dikit ternyata banyak juga" ucap Felly sambil merenggangkat ototnya

"pas banget jam pulang ya" ucap Felly menghadap Rani yang tak lagi memakan kripik itu.

"yaudah yok pulang, yang lain udah pada pulang semua noh" ajak Okta yang sendari tadi diam karen membereskan meja kerjanya

"Ayolah" ucap Felly menarik tangan Rani untuk meninggalkan kantor itu.




Jangan lupa vote dan komen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa vote dan komen

Sampai bertemu di chapter selanjutnya

kalo mau berteman:
Ig: triwahyunita21


06.04.2022

MY CEO ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang