Part 16

957 77 7
                                    

Setelah menemui orangtua kedua belah pihak akhirnya mereka sepakat untuk melangsungkan pernikahan satu bulan lagi. Tidak lupa mereka juga memberikan konfirmasi kepada masing-masing agensi mereka.

Setelah pengumuman pernikahan Sakura dan Taehyubg diumumkan berita itu menjadi sangat heboh Lebih heboh dari skandal Seungri Big bang tahun sebelumnya.  Berita pernikahan mereka menjadi trending topic kembali. Taehyungpun memberikan penjelasan kepada fansnya melalui v-live bahwa dia ingin menikah karena umurnya sudah tidak lagi muda dan menginginkan pendamping hidup. Ada beberapa fans yang mengerti dan tidak. Namun fokusnya sekarang adalah perasaan Sakura dan pernikahan mereka.

Sakura dan Taehyung kembali mengabaikan komentar netizen tentang pernikahan mereka. Pembetitahuan pernikahan mereka.

"Sakura aku mendengar sebelumnya Bang PD ingin merekrutmu?" Tanya Taehyung.

"Benar tapi aku menolaknya." Jawab Sakura yang sedang duduk di sofa.

"Kenapa? Bukankah jika satu agensi lebih mempermudah hubungan kita."

"Tidak Tae.  Itu tidak baik. Aku berpikir jika kita satu agensi lalu hubungan kita terkuak itu akan lebih membuat gempar dan membuatku tidak nyaman. Lebih baik seperti ini."

Taehyung mengangguk setuju. "Apapaun itu yang membuatmu bahagia dan nyaman aku mendukungmu."

"Oh ya pernikahan kita dilaksanakan di kampung halamanmu bukan?"

"Iya di kagoshima." Jawab Sakura.

"Aku akan mengundang beberapa orang terdekatku saja."

"Aku juga. Aku ingin acara pernikahan kita tidak diliput media karena aku ingin upacara pernikahan kita dilaksanan dengan sakral." Tambah Sakura

"Aku tahu kau itu orang yang sangat menjaga privasi." Taehyung mencubit kedua pipi sakura dengan gemas.

"Sakit Tae." Sakura mengusap kedua pipinya.

"Kemari biar aku cium kedua pipimu supaya tidak sakit lagi.

Sakura menahan bibir Taehyung yang hendak menciumnya. "Tidak Taehyung. Tidak. Aku paham betul dirimu. Pertama kau akan mencium pipiku lalu ke bibir ku dan selanjutnya bisa kau teruskan sendiri."

Taehyung tertawa keras. "Aku tidak seperti itu."

"Ya kau seperti itu."

"Tapi itu wajar karena kau kekasihku."

"Itu tidak wajar jika kau melakukannya setiap bertemu denganku."

"Baiklah. Kau sangat menggemaskan ketika cemberut." Taehyung memeluk Sakura dengan gemas.

"Kau tahu aku masih tidak bisa membayangkan kita berakhir seperti ini." Seru Taehyung.

"Aku lebih tidak membayangkan. Tipe pria idamanku adalah orang yang tenang tidak seperti kau berisik."

"Kau jahat." Taehyung memasang wajah kecewa. "Tapi kau tidak bisa menemukan pria sepertiku dimanapun." Jawab Taehyung dengan penuh percaya diri.

"Memang betul jarang menemukan pria yang posesif, cemburuan dan tampan sepertimu."

"Setidaknya aku tampan."

"Tapi kau kecemburuanmu yang paling tidak bisa kau tangkal adalah dia." Sakura mengejek.

"Siapa?  Kim Wooseok?"

"Bukan." Sakura menggeleng.

"Yoshizawa."

Sakura mengangguk setuju. "Ryo Yoshizawa."

"Jangan sebut namanya."

"Kenapa?" Tanya Sakura.

"Lelaki itu rival paling menyebalkan yang pernah ku kenal."

"Tapi dia rival terkuat yang pernah kau hadapi."

"Aku tahu. Kau sangat dicambuk olehnya." Taehyung mencibir. "Jika aku tidak gigih mendekatimu mungkin kau berakhir dengan dia."

"Karna ketika aku melihat dia seperti aku melihat pria idamanku." Sakura menjawab jujur.

"Aku tahu." Taehyung mendengus kesal.

"Ingat waktu dimana dia menantangmu."

"Aku tidak bisa melupakan hal itu. Sangat. Aku bahkan masih kesal dengan kejadian saat itu."

"Tapi akhirnya aku bersamamu."

"Tuhan tau seberapa keras aku mendapatkanmu."

"Itu yang membuatku semakin mencintaimu." Sakura tersenyum. "Aku ingat seberapa keras kau mendekatiku kau rela bolak balik Jepang-Korea hanya untuk berkencan denganku. Saat itu aku berpikir kau gila.  Ternyata memang otakmu tidak waras."

"Kau tahu kaulah penyebabnya." Taehyung mencium cepat bibir Sakura.

"Kau selalu saja mencari kesempatan."

"Kau bibir mu itu sangat menggoda."

Sakura memutar matanya tidak percaya.

"Serius Sakura. You've kissable lips. Bibirmu itu sangat atraktif."

"Dasar penggoda." Sakura berdiri meninggalkan Taehyung menuju kamar.

"Itu fakta Sakura. Tanyakan saja pada orang lain." Taehyung berteriak.

***

"Taehyung stock makanan di kulkas habis." Seru Sakura. "Aku bisan makan siap saji dari restoran."

Taehyung berpikir sejenak. "Bagaimana jika kita makan diluar?"

"Apa kau yakin. Bagaimana jika fans melihat kita?"

"Aku tidak perduli.  Mereka sudah tahu kita akan menikah. Saat ini aku tidak perduli apa yang mereka katakan. Aku hanya ingin berdua bersama calon istriku."

"Tapi taehyung." Sakura masih merasa tidak yakin."

"Yakinlah kau akan baik-baik saja denganku."

Akhirnya Sakura mengangguk setuju.

Mereka berdua memutuskan makan diluar. Ternyata reatoran yang dipilih Taehyung memiliki tingkat privasi yang cukup tinggi. Hal itu membuat Sakura nyaman.

Sepertinya ini adalah makan malam ternikmat beberapa minggu belakangan ini untuk mereka berdua. Bagaimana tidak jika bosan atau malas memasak mereka hanya memesan makanan dari restoran siap saji.

"Tae, aku ingin belanja ke supermarket membeli persediaan makanan." Kata Sakura sambil mengunyah makanan.

"Ok Ny. Kim. Setelah ini kita akan meluncur kesana.

Mereka berdua melanjutkan destinasi selanjutnya ke supermarket.  Kali ini mereka tidak perduli jika salah satu fans memergoki mereka berdua. Mereka berdua benar-benar gila sepertinya.

"Ini pertama kali aku belanja kebutuhan rumah denganmu." Seru Taehyung sambil mendorong trolly.

"Kau selalu menolakku jika aku memintamu menemaniku berbelanja kebutuhan rumah." Sakura berhenti di stan daging.

"Karena kupikir itu membosankan." Jawab Taehyung. "Tapi nyatanya tidak. Jika aku memikirkan ini kita seperti sepasang suami istri."

"Kau melewatinya beberapa kali Tae."

"Ya, aku menyesalinya."

"Dimasa depan kita bisa lebih sering melakukannya." Sakura memasukkan daging kedalam trolly dan berjalan kembali.

"Janji." Taehyung mengikuti Sakura dari samping.

"Aku janji Taehyung. Kau seperti anak kecil."

"Aku tidak perduli selama aku mendapat perhatianmu."

"Seperti Maruchan." Jawab Sakura.

"Tidak, aku lebih baik dari kucingmu."

Sakura tertawa kecil. "Kau yang terhebat." Sakura memberikan satu jempol untuk kekasihnya itu.

Idol And The Actress (The Actress Series #1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang